Family oriented and education oriented

Minggu, 15 Desember 2013

Cita-Cita yang Dangkal

06.00 Posted by Harna Nawir No comments
Ada terbersik malu jika mengingat rencana tentang hidup, mimpi dan cita-cita beberapa tahun lalu. Bagaimana tidak malu, jika yang tertata dalam album cita itu sebagian besar untuk kesuksesan dunia tanpa sedikit ruang untuk dakwah. Terkadang, bibir ini merekah mengingat semua itu. Betapa dangkalnya mimpi-mimpiku, ternyata. 

Sewaktu kuliah, inginnya hanya menjadi yang terbaik, dapat IPK yang tinggi dan berorganisasi. Saat dipanggil kajian agama masih ogah-ogahan. Disuruh pakai hijab syar'i, eh saya malah ngeyel dan melontarkan alasan-alasan duniawi. hehehehe.. Lucu dan benar-benar memalukan.

Teringat, waktu masih semester-semester awal kuliah saya pernah menulis cita-cita di mading kamarku. Lulus S1 dapat IPK yang sangat memuaskan, Lanjut kuliah S2 di Jepang, kemudian Lanjut S3 dan jadi professor. Bahkan gelar duniaku sudah terpampang nyata di mading itu "Prof. Dr. rd. Harna, S.Gz. M.Ph". 
Sampai sekarang sih masih ada.. Bahkan, dalam catatan cita-cita tu tidak ada yang tertulis target untuk menikah. Saya lupa nulisnya, sakin ingin jadi professor muda. hihihi..

Waktu terus berlalu, saya menapaki hari demi hari dengan prinsip yang masih sama. Dan suatu hari saya diperkenalkan dengan salah satu oraganisasi religi di makassar. Nah, berawal dari situ perlahan-lahan cita-citaku yang tersusun rapi mulai tak terhiraukan, mulai berjalan tak beraturan. 

Dan tersadar bahwa cita-citaku di dunia ini sangat dangkal, bahkan sangat jauh dari kategori cita-cita yang semestinya. Cita-cita itu hanya akan menggandeng gelar dunia saja, tanpa menyentuh akhirat. 
Mulai, kurapikan mimpi-mimpiku lagi. Saya tak pernah melupakan mimpi yag sebelumnya hanya saja mungkin perjalanannya begitu lambat karena telah kutemukan kesenangan tersendiri di jalan ini yaitu jalan dakwah. 

Ada kebahagian saat saya bergeleut dengan orang-orang yang berantusias dengan agama Allah, bahkan saya tidak akan meninggalkan jalan ini hingga saya meninggalkan dunia. 
Untuk saat ini, cita-cita utamaku yaitu menjadi muslimah sejati yang membawa manfaat untuk orang lain, menjadi hafidzah dan mempersiapakan menjadi istri yang sholehah. Setelah itu, barulah cita-citaku untuk menjadi professor yang ilmunya bisa bermanfaat untuk orang lain. Aamiin


Cinta Itu Keputusan

05.12 Posted by Harna Nawir No comments
       Saya pernah membaca sebuah kisah. Ada seorang perempuan yang berkulit hitam dan berwajah jelek. Dari segi fisik sungguh tak menarik sekali. Tapi ada seorang pria tampan yang memutuskan akan menikahi perempuan itu. Tapi begitu sang pria tahu tentang fisik dari perempuan yang dinikahinya, pria itu sempat ragu. Tapi pria itu meyakinkan hatinya, bahwa ia harus segera memutuskan. Hingga akhirnya, keputusan yang dipilihnya adalah hidup bersama dengan perempuan yang menurutnya jelek tersebut. 

     Suatu saat perempuan itu berkata, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah mnikah dan menjadi seorang istri"
Tetapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi. "Ya, sejak lama saya percaya, bahwa mencintai itu keputusan, bukan kebetulan. Cinta akan hadir ketika kita mengizinkan jiwa kita untuk jatuh cinta".

     Mendengar kisah mereka berdua, banyak orang yang terheran-heran. bagaimana bisa keluaraga yang sudah terbentuk itu tetap utuh dan hidup rukun sepanjang hidup mereka. Bahkan keluarga itu kemudian dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.

    Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Pria itu menjawab dengan enteng "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Perempuan yang menurut kalian jelek itu juga melakukan semua kebaika yang mampu ia lakukan. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kuraskan adalah kenyamanan jiwa yang yang dapat melupakan aku pada fisiknya. 

Rabu, 11 Desember 2013

Paragraf 3

05.05 Posted by Harna Nawir No comments
        Untuk menjadikan hidup lebih bermakna, tak perlu menggunakan cara yang luar bisa. Cukup, melaksanakan ibadah batiniah dan lahiriah, ada disaat orang lain membutuhkan, menebar senyum termanis tanpa paksa, menghormati orang-orang disekitar kita tanpa memandang bulu. Membangun kebermaknaan diri untuk umat manusia. Sangat sederhana namun berat bagi orang-orang yang di dalam hatinya masih tersimpan penyakit hati.

Selasa, 10 Desember 2013

Paragraf 2

01.15 Posted by Harna Nawir No comments
      Aku berbelok arah bukan karena lelah menempuh arah yang selalu saja sama. Aku berbelok karena melihat peluang yang begitu besar di arah itu. Awalnya, ragu menyelimuti rasa tapi dengan keyakinan aku berani menyetir ke arah yang berbeda. Lihatlah, disana yang lain masih dengan arah yang sebelumnya. Masih dengan setapak dan lorong yang sama, sedang aku berani memilih arah yang berbeda. 

Paragraf 1

01.07 Posted by Harna Nawir No comments
       Tuhan, izinkan kami tetap disini dulu, berdiam diri. Sejenak merenungi genangan dosa yang setiap harinya selalu tertoreh. Seolah telah menjadi habits.. Lihat, kami dengan gamblang berucap seenaknya tanpa berpikir bahwa ucapan yang terlontarkan ternyata salah. Tuhan, aku ingin berlari sekencang-kencangnya, mengejar keterlambatanku tuk menggapai ridhoMu. 

Masa Lalu

00.45 Posted by Harna Nawir No comments
Terkadang ingin menghapuskan semua memori masa lalu, tanpa mengingat secuil cerita dari masa itu. 
Sebagian besar ceritanya begitu membosankan, tak menyisakan cerita yang begitu pantas untuk diceritakan untuk anak keturunanku nanti. Memalukan dan begitu jauh dari syariat-Nya. Aku tak ingin mendidik anak-anakku kelak dengan sejarah masa lalu yang tak perlu mereka ketahui atau aku tak perlu bercerita tentang masa silam itu. 

Melapangkan hati untuk menerima kenyataan bahwa aku pernah berada pada masa jahiliah seperti itu. Cukup jadi rekaman usang di dalam memory, tanpa perlu memperbaruhi rekaman itu. Atau bahkan ingin kubuang jauh saja, jauh di luar memori sadarku. Hmmm... Aku mengingau lagi, merencakan penyembunyian memori masa lalu. 

Aku masih perlu belajar berlapang dada, belajar memetik hikmah dari setiap kejadian dan belajar bersyukur.

Seingatku..

00.25 Posted by Harna Nawir No comments
Seingatku....
Aku pernah mencintaimu tanpa pernah berpikir tentang kekuranganmu.
Aku pernah berharap kelak kau kan menjadi pendampingku.
Aku pernah menemanimu saat engkau sedang terpuruk.
Aku pernah bertahan meski kecewa membumbung tinggi
Aku pernah memintamu untuk tetap disini
Aku pernah tersakiti karena tingkahmu
Aku pernah merindukan senyummu kala menyapaku
Aku pernah mendoakanmu agar imanmu selalu terjaga
Aku pernah meminta kepada Allah agar kau tak berpaling dari hatiku
Aku pernah merasakan semua itu
Tapi itu hanya sekedar 'Mengingat'
Mengingat kenangan rasa yang "PERNAH" ada.

Senin, 09 Desember 2013

Pesan Dari Ibu Untuk Putrinya

10.57 Posted by Harna Nawir No comments
Bismillahirrahmani Rahim

Sudah lama ummi tidak tak menulis pesan-pesan hidup untukmu. Kali ini umi ingin bercerita tentang takdir jodoh. Ummi tak tahu siapa kelak jodohmu dan dengan cara apa kau bertemu dengan pasangan duniamu, namun bolehkan ummi bercerita hikmah tentang maha besarnya Allah yang mengatur pertemuan dua hati manusia dengan keindahan takdirnya.. 

Nak, jika kau bertanya "Kapan saya menikah"
dalah takdir yang bisa menjawabnya.
Takdir tak bisa datang segera saat kita pinta, atau malah mendekat kala kita belum siap.

Remah cerita tentang perjalanan seseorang meraih pasangan dunianya selalu memberikan pembelajaran tersendiri untuk umi, sepanjang umi pernah membantu proses taaruf beberapa ikhwan dan akhwat. yang paling membuat umi terharu adalah betapa Allah Maha besar dengan cara-Nya mempertemukan hambah-hambah-Nya yang shalih. memiliki niatan yang sama untuk menjalani jalan pernikahan hanya untuk Allah dan agamanya, maka setiap proses itu selalu saja dimudahkan dan berbuah manis.

Unik.. Kadang membuat kening berkerut dan takjub, kok bisa yah mereka dipertemukan dengan sangat indahnya? Padahal, tanpa mengenal, tanpa ada interaksi yang panjang dan intens. Duhai Allah, Engkau kuasa dengan ilmu-Mu yang tak terjangkau manusia. Kau letakkan kesamaan, kerihoan 2 hati, 2 keluarga, 2 kebiasaan, 2 perbedaan dengan 1 kemulian  bernama pernikahan.

Suatu waktu umi pernah dibuat takjub dengan proses ikhwan dan akhwat yang umi dan abi prose sedari semula, diawali dengan tuntunan Allah dalam hati kami, masih ingat waktu itu abi pernah berkata "mi, kayaknya akh fulan cocok deh dengan akhwat fulanah", lalu umi istikharah dan Allah menuntun hati umi pada pikiran yang sama dengan abi, akhirnya kami coba pertemukan 2 orang ikhwan dan akhwat ini. Saat bertukar biodata, kita dibuat kaget ikhwan dan akhwat ini ternyata mereka sama-sama memiliki orang tua single parent karena perceraian. Padahal ketika awal proses, kita tak mengetahui sedikitpun tentang latarbelakag yang sama ini, yang akhirnya membuat mereka yakin untuk bersatu adalah karena Allah dan tujuan untuk saling menguatkan. Subhanallah umi dan abi tersenyum nak dan hingga kini mereka hidup bahagia dalam genggaman takdir Allah yang indah.

Dan ketakjuab yang lain, umi pernah medengar 1 cerita hebat tentang takdir jodoh, seorang akhwat dan ikhwan yang pernah tergelicir dlam hubungan pacaran kala mereka sama-sama jahiliyah. Dan saat kuliah mereka menemukan Allah dalam pencarian masing-masing. Sang ikhwan bertekad melupakan sang akhwat meski terselip harap untuk Allah pertemukan, namun ia takut jika Allah tak memberikan pernikahan yang diawali sesuatu yang tak diridhoiNya. Bimillah, akhirnya ia sampaikan keinginan untuk menikah pada pembimbingnya dan tawakal siapapun yang akan Allah berikan untuk jodohnya meski bukan wanita masa lalunya. Di tempat lain, akhwat yang pernah memiliki masa lalu dengan ikhwan tadi memiliki lintasan hati yang sama, ia harus mulai melupakan kenangan masa lalu, dan bersiap menerima masa yang baru dalam kehidupannya. Ia pasrahkan semua pada Allah. Namun, apa yang terjadi, 2 orang murabbi dan murabbiyah yang tak tau menahu tentang kisa masa lalu mereka mempertemukan mereka dalam penawaran taaruf untuk menikah. Mereka sudah dipisahkan jarak yang begitu jauh, mereka uzlah, hijrah untuk menggapai keridhaan Allah \. Namun, keridhoan Allah atas niat mulai itulah yang membuat mereka dipertemukan kembali dengan cara yang lebih mulia, lebih berkah dan akhirnya mereka dipersatukan dalam ikatan suci. Duh, Allah yang mengenggam takdir seseorang, sekalipun seseorang pernah jatuh dalam kekhilafan. Cara Allah memaafkan begitu melegakan, Allah berikan hadiah bagi orang yang pasrah dan tawakkal akan jodoh terbaiknya..

Dan banyak kisah-kisah lain yang terkadang membuat air mata umi menetes. Nak, betapa mulianya Allah mengatur tentang pernikahan. Hingga sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin dengan indahnya. Bahkan kala hitung-hitungan manusia mengatakan ini tak mungkin, namun Allah memiliki hitungan terbaik di arasy - Nya. Subhanallah..

Maka, haruskah ada lagi kekhwatiran akan siapa teman hidupmu kelak anakku? Jika, Allah saja jaminkan  dalam surat cinta-Nya, bahwa "laki-laki baik untuk wanita baik-baik, bahkan kalimat ini diulang sampai dua kali, untuk menegaskan bahwa Allah memberitahu hamba-Nya bahwa jodoh yang kita inginkan adalah gambaran diri kita sendiri.
Maka jika kau ingin mendapat suami sekualitas Ali maka kau harus berjuang menjadi sekaulitas Fatimah, meski harus jatuh bangun dan terseok-seok, namun Allah maha tau perjuangan kita utuk menjadi baik dan pantas untuk pasangan terbaik.
Karena keniscayaan Allah yang akan pertemukan kita dengan manusia sekualitas dengan diri kita, dari amalan ibadahnya, pemahamannya, potensinya, impiannya, cita-citanya, bahkan kebiasan-kebiasaannya. Maka bisakah kau mendapatkan yang terbaik jika kita tak kunjung membenahi ibadah dan pemahaman akan jalan ini, impian, potensi dan cita-cita dunia dan akhiratmu??

Anakku sayang, ummi selalu lantunkan doa dalma setiap shalat umi, meski kau masih sangat belia, agar kau mendapat pasangan  hidup yang sekualitas Ali saat dirimu sehebat Fatimah. Maka dengarkan kata-kata umi : tak ada lagi kebahagiaan dunia jika kau  sudah temuakn imam yang dapat mengajakmu tiggal dsiurga, bahkan mejadikan duniamu seperti surga sebelum kau menginjakkan kaki di surga sesungguhnya.

Anakku, terakhir kali ummi ingin mengtakan padamu, carilah lelaki yang memiliki impian begitu besar akan surga. kerana jika kau bertemu lelaki semacam ini. semua langkah hidup dan keputusan  untuk diri dan keluarganya akan disandarkan pada Allah sang pemilik surga. Jangan hanya mencari lelaki yang mapan, prestise dan kemuliaan yang dicanangkan orang, namun hatinya tak dekat dengan Allah, tak dekat dengan mesjid. Kerana lelaki seperti ini hanya akan membuat kau tersenyum saat di dunia namun menangis di akhirat kelak. 

Ummi yakin kau akan tumbuh menjadi anak yang tau betul tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi hamba-Nya yang terbaik dngan jala pernikahanmu kelak. Semoga kau bertemu dengan lelaki pendmba surga seperti abimu, Insyallah..

Peluk cum ummi teruntuk buah hati, amanah terindah bekalku untuk ke surga. 
"Ummi mencintaimu seperti ummi mncintai surga"

Tulisan Melly Raharjo

Agama Tergadai Demi Sebuah Nama

10.12 Posted by Harna Nawir No comments
Bismillahirrahmani Rahim..
     Semoga catatan singkat ini membawa kebaikan untuk saya dan untuk pembaca. Semoga tidak ada hati yang tersinggung, sungguh niatnya hanya untuk berbagi.

------------
Saya pernah mendengar kalimat ini keluar dai lisan seorang yg memiliki ilmu agama yaitu "Akan ada suatu kaum yang menjual Ayat-ayat Allah".. Jujur, saya juga belum tau dan belum mencari tau hadits ini riwayat siapa. Tapi, jika di tuangkan dalam kehidupan kita, tidak hanya 1 ato 2 orang yang menjual ayat-ayat Allah demi uang atau mencari nama  baik di depan manusia. Sudah banyak, bahkan mereka menjadikannya sebagai mata pencaharian. Lihatlah, dunia semakin aneh saja.

Menggadaikan agama demi mencari popularitas di mata manusia.. bahkan tidak sedikit orang-orang ini berkoar-koar tentang islam, namun dalam dirinya sendiri tidak diterapkan. 
Banyak yang menasihati orang dengan panjang lebar tentang ini dan itu, tapi mereka sendiri tidak menjalankannya. Terapkan kepada diri sendiri dulu kemudian menasehati atau menegur orang lain.
Bukankan semua ucapan kita dimintai pertanggungjawaban..

 "Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan kami lebih dekat padanya daripada urat lehernya (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan dan yang satu duduk di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di siisnya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dulu hendak kamu hindari (QS. Qaf : 16-19)

Sekecil apapun perkataan kita akan di catat oleh malaikat. Oleh sebab itu, manfaatkan kecerdasanmu untuk hal-hal yang baik. Jangan mencari keuntungan dengan cara menggadaikan agamamu. Sungguh itu sesuatu yang sangat rugi. Bukankah Allah melarang kita Untuk mengeluarkan ucapan yang tidak sesuai dengan tindakan. 

Kita sama-sama instropeksi diri, apakah kita termasuk orang seperti itu. Jika Iya, mulai saat ini kita masing-masing luruskan niat, Lillahi Ta'ala.. hanya karena Allah. Apapun yang kita lakukan, hanya untuk Allah saja. 
Jika memang kita tidak termasuk, Alhamdulillah dan semoga tetap istiqomah di jalan-Nya.. Aaamiin

Dan [Lagi] Tertampar

09.32 Posted by Harna Nawir No comments
Mengintai masa lalu dari masa kini, membuat kita semakin menyesal telah menyia-nyiakan masa lalu kita dengan hal-hal yang tidak berguna. Bau masa lalu tercium hingga kini terasakan tepat di indra penciumku. Aku ingin mengulangi semuanya dari awal, memperbaiki diri perlahan-lahan. Menuju arah yang lebih baik lagi. 

Banyak kisah yang membuat aku tercengang, hingga aku sempat berpikir 'Betapa bodohnya diriku".. 
Selama ini, apa yang sudah kupersembahkan untukMu ya Allah, aku benar-benar hidup hanya untuk diriku di dunia saja. Tanpa pernah mengingat, bahwa akhirat itu ada. 

Dan seperti tertampar, saat melihat 3 bersaudara yang sudah menghafal 30 juz Al-Qur'an. Yang paling muda usianya masih 12 tahun. Nama mereka, Fahmi, Habib dan Namirah. 
Mereka lahir di kota yang bisa disebut pusat maksiat yaitu Bali. Siapa yang tidak mengenal kota Bali? Maksiat merajalela disana, orang islam sebagai kaum minoritas. Bahkan, mencari mushollah untuk sholat saja susah. 

Tapi lihatlah mereka, dengan didikan orang tua dan daya tariknya dengan Al-Qur'an membuat mereka bisa menghafal Al-Qur'an. Subhanallah..
Jika dibandingkan dengan diriku, yang lahir di kota mayoritas islam. Fasilitas belajar yang memadai, akses yang mudah dan semuanya serba dimudahkan. Astagfirullah... Seperti ditampar keras. 
Masa mudaku telah terpakai dengan sia-sia, tak sedikitpun karya yang tertorehkan. Aku ingin berubah, sungguh.

Mempelajari agamamu dengan kaffah, tanpa mendengarkan ocehan orang-orang yang ingin menghalangi gerakku. Ya Allah, saksikan taubat dan niatku. Ridhoi jalanku dan berilah senantiasa petunjuk agar tetap istiqomah di jalan-Mu.

Jumat, 15 November 2013

Salahkah, jika aku merindukan IBU.

00.22 Posted by Harna Nawir No comments
Waktu terus berjalan, tak menyisahkan sedikitpun waktu sejenak untuk beristirahat dari perjalanan panjang yang kian menakutkan. Terkadang iri jika melihat teman-teman membicarakan tentang ibunya, seketika itu aku ingin tuli bahkan buta sekalian. Agar aku tidak mendengar dan melihat kemesraan mereka, aku cemburu pada keluarga mereka. Begitu bahagia dan sempurna... 
Tapi aku??

Sebut saja saya "Lisa"
Aku sangat benci mengeluh tapi terkadang keadaan menuntut lisanku berucap keluh. Sungguh, keadaan yang sangat menyesakkan dada. Sekarang usiaku 16 tahun, masih terbilang muda. Hidup dengan kerabat dari ayah.. Mereka sangat baik, mengasuhku dari usia 10 tahun. 

Ayahku meninggal sejak aku berusia 7 tahun.. Setelah ayahku meninggal, ibuku menikah dengan orang lain yang berbeda keyakinan dengan ibu ku.. Seorang lelaki kaya keturunan cina. 
Aku ingin berteriak, ibu 'Aku tidak Setuju' jika saja usiaku hari itu sudah seperti saat ini. Tapi tidak, ibuku melakukan dengan sesuka hatinya tanpa bertanya apakah aku setuju atau tidak. 
Aku tak pernah mengeluh sedikitpun atau bahkan bertanya seingatku tidak pernah. Dengan lugu dan polosnya saat itu, aku ikut merayakan pernikahan mereka. 

Dan lagi waktu berjalan dengan entengnya tanpa melihat apakah aku masih mampu melewati waktu itu dengan keadaan yang sama. Setelah pernikahan ibuku dengan orang yang saya panggil 'ayah' itu, perhatian ibu sudah tidak lagi denganku. Ibu tidak pernah sedikitpun membacakan dongeng lagi, tidak pernah memanggil sayang dan tidak pernah lagi mengantar ataupun menjemput saya ke sekolah. Aku kecewa dan aku ingin meneriakkannya dengan lepas tanpa orang lain tau masalah saya. 

Dulu aku tidak mengenal apa itu shalat, apa itu makna puasa yang sebenarnya atau bahkan menyebut nama-NYa dalam sehari saja aku tidak pernah. Dari kecil aku tidak pernah diajarkan hidup dengan Al-Qur'an aku hidup dengan kemewahan dan bersolek diri dengan indah dunia.

Setelah dua tahun hidup dengan mereka aku memberanikan melarikan diri dari rumah, menuju rumah keluarga dari ayah di luar kota dengan seorang diri..
Keluarga disana menerimaku dengan sangat baik bahkan mereka menyuruhku untuk tinggal bersamanya. Aku pun menerima tawaran mereka, aku tidak ingin tinggal lagi dengan ibu. Ibu jahat dan tidak peduli denganku lagi, tanpa sadar aku menangis. Aku menangisi hidupku yang sangat jauh berbeda dari hidup anak-anak di luar sana. 

Paman dan bibi saya tidak punya anak, jadi mereka mengangkatku sebagai anaknya. 1 minggu kepergiaan saya dari rumah, ternyata ibu menelpon dan bibi mengatakan kalau saya ada di rumahnya. Bagaimanapun saya sebagai anak, sangat merindukan sosok ibu dan saya ingin ibu datang kesini dan mengatakan "Nak, pulang ke rumah, aku akan jadi ibu yang lebih baik lagi untukmu".. 

Byuuuurrrr.. ternyata itu hanya akan menjadi khayalanku saja setiap hari, aku menunggu ibu menjemputku disini, hari demi hari, bulan demi bulan. Setelah sampai setahun, aku memutuskan untuk tidak mengaharapkan ibu datang lagi membujukku. 
Masih teringat jelas, aku mendengar suara ibu saat idul fitri 4 tahun lalu. Setelah itu, aku tidak pernah mendengarnya lagi. Jujur, aku sangat merindukanmu ibu. Salahkah???

Perlahan-lahan, aku diajari dunia islam yang sebenarnya seperti apa. Aku mulai belajar dengan mencari informasi dari internet dan meng-Unfollow akun-akun yang tidak berbau islam di twitter. Mulai, ku follow akun-akun islami. Setidaknya, bahan bacaanku tentang islam semakin bertambah. 
Suatu hari, ada akun islam yang mem-promote PIN BB dan saya langsung meng-invite PIN itu. 

1, 2, 3 hari setelah aku invite, aku memberanikan diri bertanya tentang islam. 
Lebih tepatnya aku konsultasikan masalahku ke dia dan bertanya solusi apa yang terbaik...
Saya memanggilnya kakak.. hari demi hari berlalu kami bertambah akrab di dunia maya. Jadi dia, berkata "Adik, aku ingin adik menjadi adik angkat saya".. 
dengan senang hati aku mau, saya tidak punya saudara. 
Dia seorang akhwat yang baik, dia tempat saya mengeluarkan emosi dan keluh kesah saya.
Beliau mengajarkan saya agama lebih dari yang saya dapatkan dikeluarga saya

Beda dengan ibu, ibu tidak pernah ada ketika saya membutuhkan pundak untuk bersandar.
Aku ingin bertemu ibu, meski hanya sekali dalam setahun atau bahkan bertemu dengan ibu sebelum aku meninggalkan dunia ini.

Seringkali, aku kirim pesan singkat untuk ibu. Mengutarakan rinduku untuknya, mengutarakan bahwa aku ingin bertemu dengannya. Besar harapan agar ibu membalas pesanku meski hanya membalas salamku.. Tapi harapan hanyalah sebuah harapan, ibu tidak pernah luluh dengan kegigihanku untuk menyatakan rindu terdalam dari hatiku. Ibu tidak pernah peduli, sedikitpun tidak.. 

Apakah ada seorang ibu durhaka?
Ataukah ada seorang ibu yang melupakan anaknya?
Adakah seorang ibu yang tidak merindukan anaknya?
Adakah seorang ibu yang tidak pernah peduli lagi dengan anaknya?
Yahh.. Ada, itu ibu aku. 

Ibu sudah bahagia dengan keluarga barunya, dengan anaknya yang lain. Aku benar-benar dilupakan. Sudah 6 Tahun aku tidak pernah bertemu dengan ibu. Saya tidak berada di luar negeri ataupun kota yang sangat jauh dari tempat ibu. Aku hanya berada di rumah keluarga yang jaraknya hanya ditempuh dua jam saja. Lalu, apa susahnya mengunjungiku sekali sebulan atau setahun sekali. 

Aku benar-benar merindukan sosokmu ibu, aku tidak pernah bosan dan lelah mengirimimu pesan singkat berkali-kali, menelponmu walau tak pernah direspon. Aku tak pernah peduli dengan tantangan itu, karena besar harapan agar rinduku ini tersampaikan dan ibu pun membalasnya dengan ucapan "Aku juga merindukanmu nak".. 



Kamis, 14 November 2013

Menjemputmu

18.35 Posted by Harna Nawir No comments
Dengan bisikan penuh harap terdengar saat kupanjatkan doa pada-Nya
Saat gelap malam semakin mencekam
Hingga fajar mulai mengintip celah hari
Tak ada cahaya mengiringi doaku
Namun kuyakin, Allah Maha Mendengar.

Maka segera aku memohon kepada-Nya
Agar kiranya Dia menjagamu dalam taat
Menjauhkanmu dari kemaksiatan
Hingga aku benar-benar datang menjemputmu kelak di masa depan
Aku tak mencari wanita yang hanya indah di paras saja
Aku tak mencari wanita yang jauh dari-Nya
Aku mencari diantara kamu yang mengenakan hijab karena Allah bukan karena hamba
Yang wajahnya teduh
Hatinya ikhlas, sabar dan selalu terjaga
Iman dan takwanya tinggi
Yang setiap desah nafasnya selalu bernilai ibadah
Tutur katanya sopan
Akhaknya anggun
Ketika dipandang laksana untaian Al-Qur'an yang membuat hati menjadi damai dan tentram
Aku ingin mencintaimu karena Agama yang ada pada dirimu
Inginku mungkin terlalu sempurna..
Tapi siapapun engkau, aku akan selalu siap membimbingmu
Karena nanti engkau menjadi tanggungjawabku
Engkau akan menjadi ibu dari anak-anakku
Menjadi penentu seperti apa jadinya keluarga kita nanti

Saat ini engkau masih rahasia
Siapa dan dimana engkau sekarang...
Aku tak tau
Tapi tenang saja, segera aku menjemputmu dengan imanku yang terjaga selama ini
Sengaja ingin kupersembahkan untukmu
Tenang saja, disini aku masih dalam taat dan menjaga hati
Aku siap membimbingmu hingga kita dipertemukan kembali di jannah-Nya

Aku tidak ingin jatuh cinta selain denganmu nanti
Karena ku yakin Allah lah yang memilihmu untuk kucintai kelak
Mungkin terlalu cepat jika kukatakan jika sekarang aku sangat merindukanmu
Merindukan senyummu kala di pagi hari
Merindukan tawamu kala bersamaku
Merindukanmu wahai jodohku
Sungguh...



Adab Berbicara Part II

05.34 Posted by Harna Nawir No comments
11. Jangan Mencela Masa
         Mungkin tidak asing lagi buat kita kata "I Hate Monday", seorang mukmin janganlah mengatakan hal demikian, masa itu, hari, bulan dan tahun.

12. Bila menjelaskan sesuatu pada orang lain maka ulanglah 3 kali
     "Dan apabila berbicara biasanya beliau mengulanginya hingga tiga kali." (HR.Bukhari : 644)

13. Jangan mencaci orang yang sudah mati
     "Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah wafat, karena sesungguhnya mereka telah menyelesaikan amal perbuatan yang telah mereka lakukan." (HR. Bukhari )

14. Berbicaralah selalu hanya kebaikan
     Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma, maksudnya adalah bersedekahlah walau hanya dengan sebiji kurma dan semoga dengan sebab sedekah itu kita dijauhkan dari api neraka.

15. Jauhilah berkata 'Seandainya'
      Dai Au Hurairah dan sampai kepada Nabi SAW, Beliau bersabda "Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada seorag mukmin yang lemah, dan dalam masing-masing keduanya. Bersungguh-sungguhlah terhadap suatu yang bermanfaat bagimu dan janagan lemah semangat. Jika suatu perkara mengalahkanmu maka katakanlah. 'Ketentuan Allah telah ditetapkan dan suatu yang telah Dia kehendaki maka akan terjadi. Dan jauhilah olehmu dari ucapan 'Seandainya', karena sesungguhnya ungkapan 'seandainya' membuka peluang masuknya setan (untuk menggoda)." (HR.Ibnu Majah : 4168).

16. Jangan berbisik-bisik sedang teman yang lain tidak mengetahui
     "Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang dari kalian berbisik-bisik tanpa menyertakan teman yang lain karena hal itu dapat membuatnya sedih." (HR.Darimi)

17. Penuhilah janji
     "Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya." (QS.Al-Isra :34)

18. Larangan berkata keji, jorok, mencela, mengutuk
      "Orang-orang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, mengutuk, berbuat kei dan berkata jorok." (HR.Thirmidzi)

19. Larangan berbicara yang dibuat-buat
       "Sesungguhnya Allah membenci orang yag berlagak fasih, yaitu orang yang memutar-mutar lidahnya (berbicara dibuat-buat secara berlebihan) seperti sapi memutar-mutar lidahnya.(HR.Abu Daud :5005)

20. Larangan mengatakan "Jika Allah menghendaki dan fulan mengehndaki"
     "Janganlah kalian mengataka 'Jika Allah menghendaki, lalu fulan mengehndaki, namun katakanlah 'Jika Allah menghendaki, lalu fulan menghendaki." (HR.Bukhari : 6338).   

Rabu, 13 November 2013

Penantian

21.57 Posted by Harna Nawir No comments
Embun pagi kian menampakan indahnya tepat dipelupuk mata
Menyinari hati yang perlahan-lahan terkikis oleh penantian yang belum menemukan ujung
Untaian syair tercipta seiring berjalannya waktu
Bait puisi untuk sang jodoh semakin tercipta
Bak mimpi yang semakin dekat dengan nyata
Ini sebuah penantian
Akan terjawab pada waktu yang tepat
Pada keadaan yang tepat
Dan dengan orang yang tepat
Aku tak pernah mengeluhkan berapa lama lagi aku menunggu
Karena semuanya toh ada yang mengatur
Semoga kau tetap terjaga dengan imanmu
Menjaga pandanganmu
Menjaga lisanmu
Menjaga hatimu
Aku akan menunggumu dengan cara yang sama pula
Hingga kita benar-benar dipertemukan oleh-Nya dalam ikatan yang sah
Pada saat itu, hidupku akan kuabdikan untuk Rabb-Ku lalu untukmu..

Adab Berbicara Part 1

07.11 Posted by Harna Nawir No comments
1. Berkata Jujur
           Rasulullah SAW bersabda "Kalian harus berkata jujur, karena kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing kesurga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memlihara kejujurannya, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggirng kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang Senantiasa berdusta dan memelihara kedustaannya, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah" (HR.Muslim: 2607).

2. Sederhanalah dalam berbicara
      Jangan berlebih-lebihan dalam berbicara, jangan menambah-nambah dan jangan mengurang-ngurangi tapi berbicaralah apa adanya dan secukupnya.

3. Berbicaralah dengan lembut dan jauh dari tipu daya
      "Tidak akan masuk surga seorang Al-Jawwazh (Penipu), Al-Ja'zhari (Orang yang sombong dan kasar tutur katanya" (HR.Musnad Ahmad :17308)

4. Jangan berkata keji, melaknat dan mencela
      Dari Anas dia berkata " Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berkata keji, melaknat dan mencela" (HR.Bukhari :6046)

5. Jangan Sembarangan menuduh orang lain
      "Tidaklah seseorang melempar tuduhan kepada orang ain dengan kefasikan dan tidak pula menuduh dengan kekufuran melainkan (tuduhan itu) akan kembali kepadanya, jika saudaranya tidak seperti itu" (HR.Bukhari : 6045)

6. Jangan Mengadu domba
     "Tidak aka masuk surga orang yang suka mengadu domba." (Shahih Bukhari : 6056)

7. Jangan berkata Kotor
     "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, melakukan hal itu dan masa bodoh, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa)" (HR.Bukhari: 6057)

8. Tidak baik memuji orang lain terlalu berlebihan
      Nabi SAW pernah mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan, lalu beliau bersabda "Kalian telah binasa atau kalian telah memutuskan punggung seseorang" (HR.Bukhari 6060).

9. Pendusta adalah orang munafik
      Tanda-tanda orang munafik itu ada 3 yaitu ; 'jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya ia khianat"  (HR.Bukhari:6095)

10. Jangan berbicara dengan menghina dan memburuk-burukkan diri sendiri
        "Jangan sekali-kali mengatakan diriku sangat buruk, aka tetapi hendaknya ia mengatakan diriku ada kekurangan." (HR.Bukhari :6180)

_____To be Cont____

RAPAT KERJA "MANJADDAWAJADA MAKASSAR"

05.39 Posted by Harna Nawir No comments


Puji syukur tak lupa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Maha Pemberi, Maha Pengasih dan Maha Kaya.. Berkat limpahan Rahmat-Nya yang tak dapat dihitung meski menggunakan kalkulator berapa digit pun takkan mampu menghitug nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya.. 
Allah SWT mengutus Kekasih-Nya Nabi Besar Muhammad SAW, Sang revolusioner yang membawa kita semua dari dunia yang dulunya hanya mengenal kebodohan menuju dunia yang terang benderang.. Nabi kita sebagai suri teladan yang baik, sebagai pemimpin yang patut dicontoh dan tak ada celah dari sisi buruknya, semua yang ada dalam diri Beliau sangatlah sempurna.

Alhamdulillah.. Pada hari Ahad, 3 November 2013 Para pemuda dan pemudi islam dari komunitas @MJWJ_Makassar berusaha meneruskan perjuangan Rasulullah SAW dalam kancah dakwah dengan mengadakan Rapat kerja dengan tema "Pemuda Sebagai Estafet Dakwah Menuju Generasi Rabbani Yang Gemilang".. Tema yang sangat luar biasa, beban maknanya sangat berat. 


Acara ini dibuka oleh moderator yaitu @harnaa_ dan notulen Sahabat Khairunnisa. Setelah pembukaan, acara pertama yang selalu mengawali dalam setiap kegiatan yaitu kata sambutan. Nah, pada kegiatan ini dihadiri langsung oleh presiden @Manjaddawajada yaitu @akhi_rahman. Beliau memberikan sepatah kata, memberikan motivasi kepada anggota @Mjwj_makassar agar tetap istiqomah di jalan dakwah, luruskan niat, dan action. Beliau juga membuka acara ini dengan ucapan bismillah.. 


Selanjutnya, pemaparan visi dan misi dari Jendral @Mjwj_Makassar yaitu Saudara Akhnal. Beliau juga sangat cakap dan optimis menyampaikan visi dan misi untuk mjwj ke depannya. Mudah-mudahan semua perkataan yang dilontarkan oleh beliau menjadi doa dan diijabah oleh Allah SWT. 

The next, acara inti pemaparan Rencana Program Kerja dari divisi Peduli oleh kaptennya yaitu Sahabat Prizka.  Dilanjutkan oleh divisi Kreatif oleh Sahabat Fahri mewakili kapten dari divisi kreatif yaitu Sahabat Asmad. Dilanjutkan pemaparan oleh sahabat eka selaku kapten Dari diri divisi Dana dan Usaha, Rencana program kerja dari divisi media yang diwakili oleh Sahabat Aya. Dan devisi terakhir yaitu Divisi Dakwah..



Rapat kerja ini dimulai dari pukul 10.00 - 16.30 WITA. 
Program kerja yang tersusun merupakan program kerja yang sudah menjadi komitmen dari sahabat sajada semua. Semoga tetap istiqomah dalam menjalankan semua program kerja selama 1 tahun ke depan.. Aamiin, Allahumma Aamiin


Akhwat Tangguh @MJWJ_Makassar

Hasil Rapat Kerja @MJWJ_Makassar

1. Divisi Peduli
  • Desa Binaan
  • BaksosPemeriksaan Kesehatan Gratis di daerah pelosok
  • Kunjungan ke panti jompo
  • Berbagi Sarapan
  • PAJAK (Program Anak Jalanan Kreatif)
2. Divisi Kreatif
  • Pengenalan dan pelatihan IT
  • Event organizer
  • Outbond
  • Lomba
  • Desain Marchandise
3. Divisi Danus
  • Produk MJWJ meliputi Khimar, Gamis, Coklat #JOSS, PIN, Gantungan Kunci, Kaos kaki.
  • Morcaf
4. Divisi Media
  • Buletin
  • SMS Dakwah
  • Pengelolaan sosmed
  • Posting hasil dokumentasi
  • Latihan kepenulisan 
  • Pembuatan buku akhir kepengurusan
5. Divisi Dakwah
  • Pengajian dan belajar tajwid
  • Seminar dan bedah buku
  • Materi buletin

Selasa, 12 November 2013

Renungkan

23.56 Posted by Harna Nawir No comments
Pernahkah kita berpikir, kapan dan dimana kita meninggal nantinya?
Denga cara apa, apa karena sakit, kecelakaan, tenggelam atau dengan cara yang lain.
Coba renungkan.. 
Apakah kita sudah siap pada saat datangnya kematian?
Apakah amalan kita sudah cukup menutupi dosa-dosa yang selama ini kita lakukan setiap hari?? 
Apakah kita pernah meninggalkan shalat?
Apa cukup ibadah ikta selama ini
Saat berbuat dosa pernahkah kita mengingat kematian?
Ingat... kematian sangat dekat dengan kita..
Kematian itu pasti datangnya
Tidak mengenal usia, muda atopun tua
Tidak mengenal kaya ataupun miskin
Hanya saja terkadang kita lupa kalau nantinya kita akan meninggalkan dunia ini
Coba renungkan sekali lagi..
Pernahkah kita menangis karena menyesali dosa-dosa kita
Pernahkah kita menangis ketika mengingat kebesaran Allah
Tanyakan pada diri kita
Renungkan.. 

Menyatukan Antara Rasa Takut dan Mengharapkan

22.31 Posted by Harna Nawir No comments
Setiap manusia wajib menjadi dokter bagi dirinya sendiri. Apabila ia melihat dirinya merasa nyaman dari amarah Allah, ia senantiasa bermaksiat pada Allah dan selalu berangan-angan kepada Allah, maka hendaklah ia meninggalkan jalan tersebut dan hendaklah ia menempuh jalan khauf (Takut kepada Allah). dan apabila ia merasa ada bisikan di dalam dirinya, dia merasa takut tanpa sebab, hendaklah ia meninggalkan hal itu dan hendaklah ia menempuh jalan raja' (Berharap kepada Allah), sehingga rasa takut dan harapannya seimbang.

Ketahuilah bahwa yang dipilih untuk seorang hamba Allah ketika sehatnya ialah supaya ia selalu dalam ketakutan dan harapan kepada Allah. Ketakutan dan pengharapannya itu harus sama nilainya. Namun, ketika dalam keadaan sakit maka ia harus lebih mengutamakan pengharapannya.

Allah SWT Berfirman :
".... Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (QS.Al-A'raf:99)
".... Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS.Yusuf : 87)


Sabtu, 26 Oktober 2013

#IBELIEVE

01.02 Posted by Harna Nawir No comments
Senyumlah indah dikala musibah menyapa
Yakinlah bahwa nanti kan menjadi orang sukses
Percaya janji Allah, itu pasti datangnya
Hanya saja, kita diajari untuk bersabar dalam menunggu
Kuatkan kakimu melangkah
Asa Lisanmu berucap baik
Jaga ikhlasmu hingga tak terjamah bintik hitam
Asuh kesabaranmu hingga Sukses itu menghampirimu kelak
Aku percaya, bahwa kau dilahirkan untuk menjadi orang besar.
Tapi untuk sampai dipuncak itu takkan mudah
Banyak liku yang harus kau lalui
Aku percaya, bahwa kau bisa melaluinya
Sapu duri yang menantang
Enyahkan bebanmu di hati
Kembali tersenyum..
Menatap indahnya hidupmu di masa depan
Aku percaya, bahwa kau bisa.
Tenang saja, di masa depan aku akan menyambutmu dengan senyuman
Karena aku yakin pada saat itu, kau benar-benar sudah menjadi orang sukses



Kamis, 10 Oktober 2013

Salah menempatkan rasa atau rasa yang salah tempat??

08.38 Posted by Harna Nawir No comments
Entahlah.. bukan yang pertama kali dan bukan pula yg kesekian kali. Entah saya yg salah menempatkan rasa atau memang rasa ini memilih tempat yang salah. 
Entah salah atau benar tapi jujur ini di luar kemauan saya.. 
Bodoh atau memang cinta seperti ini? Seenaknya saja datang dan membongkar pertahanan yang telah lama ku bangun. Sebenarnya cinta itu bukan masalah tapi bagaimana jika cinta hadir  itu untuk orang yang sama sekali tidak mungkin membalasnya. 

Apa aku salah menempatkan rasa? Apa orang yg ternyata kucinta tak pantas untuk kucinta?? 
Banyak yang datang dan mencoba merebut posisi itu, tapi sama sekali aku tidak tertarik.
Tapi kenapa, justru yang nyata-nyata tidak mungkin untuk berbalas, aku jatuh cinta padanya. 
Apa aku bodoh atau logikaku sudah tidak berjalan dengan baik lagi?
Rasa-rasanya, aku ingin pergi jauh saja agar rasa ini tidak terlau jauh melangkah. Cukup sampai disini saja... 
Mencoba menikmati rasa yang ada.. Toh, rasa ini hadir karena Izin Allah.

Perlahan-lahan mencoba menepiskan rasa yang sama sekali tidak patut untuk diasuh.
Hanya mengganggu ketentraman mereka yang jelas-jelas saling suka.
Mencoba berlari dan menjauh, pelan-pelan saja agar mereka tak kan curiga bahwa rasa ini pernah ada. 
Tampil profesional.. layaknya artis papan atas.
Rasa ini sepertinya memang salah tempat...



Rabu, 02 Oktober 2013

Wanita Penentang Kelaliman Penguasa

08.07 Posted by Harna Nawir No comments
Perhatikanlah ayat-ayat suci Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi SAW. Sesungguhnya Allah berulang kali memuji para wanita yang saleh dan beriman,

"Allah telah menciptakan satu contoh bagi orang-orang yang beriman yaitu bagi orang-orang yang beriman, yaitu perempuan istri Fir;aun ketika ia berdoa, 'Wahai Tuhanku, bangunkanlah buatku sebuah rumah yang dekat dengan-Mu di surga dan selamatkanlah aku dri Fir'aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari orang-orang yang berbuat kedzaliman.' (QS. At-Tahrim:11)

Renungkanlah: Mengapa Allah menjadikan Asiyah r.a. sebagai contoh hidup bagi orang-orang mukmin atau mukminah? Mengapa Allah menjadikannya sebagai permisalan dan gambaran nyata bagi mereka yang ingin mendapatkan hidayah dan melaksanakan hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan ini? Betapa cerdas dan teguhnya keimanan wanita ini, ia hanya mengharap kedekatan dengan Rabb-Nya yang Maha Mulia, lebih memilih surga Allah daripada istana dunia, berani menentang kesewenang-wenangan Fir'aun yang lalim lagi kafir dan menolak untuk hidup di istananya yang penuh dengan budak sahaya dan berbagai bentuk kemewahannya yakni, karena ia hanya mengharap istana yang lebih kekal dan lebih indah di sisi Tuhannya, surga-Nya yang dipenuhi sungai-sungai yang sangat jernih airnya dan tempat yang paling disenangi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Itulah sosok wanita agung nan mulia, kebulatan tekad  dan keteguhan imannya telah membuatnya rela meninggalkan suaminya yang lalim dan menentang seruan kebenaran dan keimanan.

Karena keteguhan imannya itu, ia pun disiksa Fir'aun hingga menghadap Tuhan-Nya. Karena itu, Allah menjadikannya sebagai tauladan bagi setiap orag mukmin dan mukminah sampai datangnya hari kiamat kelak. Bahkan, Allah memujinya dan mengabadikan namanya di dalam kitab suci Al-Qur'an dengan meyanjung perbuatannya dan mencela perbuatan suaminya yang menyimpang jauh dari jalan Allah.

Sumber: #LaTahzan

Lalu, Jika bukan Kita Siapa lagi?

07.45 Posted by Harna Nawir No comments
Menjadi orang yang berpengaruh itu sangat penting dan menjadi orang penting itu sangat penting. Menjadi orang yang berpengaruh dalam dunia dakwah, menciptakan ide-ide baru untuk perubahan islam yang mendasar. Dibutuhkan oleh semua orang, tanpa kita akan terasa sepi. Tanpa kita orang-orang disekeliling akan merasa kehilangan. Tercatat dalam sejarah perubahan. 

Tak sedikit orang yang acuh tak acuh untuk berjuang di jalan dakwah. Hanya fokus untuk mencari kehidupan duniawi. Yah, itu memang pilihan. Tapi sebagai saudara seiman, kita wajib untuk saling mengingatkan. Kita memang membutuhkan harta untuk hidup. Namun, bukan berarti hidup kita ini hanya untuk mencai harta. Setiap detik, menit, jam, hari demi hari hanya menghabiskan waktu untuk mencari harta tanpa menengok sedikitpun akhirat. Dunia itu penting tapi akhirat jauh lebih penting. Menjauhkan diri dari Allah hanya akan membuahkan kesengsaraan. Anugrah kecerdasan, kekuatan, kecantikan, dan pengetahuan akan berubah menjadi sumber petaka dan bencana bila engkau selalu menghalangi dirimu dari taufik dan berkah-Nya. Karena itu, Allah pun berkali-kali mngingatkan manusia akan akibat sikap menjauh dari-Nya itu. 

Lalu, jika bukan kita siapa lagi yang mau berjuang dijalan-Nya? Bukankah tugas kita di dunia ini menjadi khalifah? Banyak amanah yang hrus kita lakukan. Bukannya malah berleha-leha dan terbuai dengan kehidupan duniawi. Betapa ruginya hidup di dunia jika waktu kita hanya digunakan untuk hal yang sia-sia saja. 

Manfaatkan kecerdasanmu untuk hal-hal yag bermanfaat, jadilah orang yang berpengaruh untuk orang-orang disekitarmu. Ciptakan ukhuwah nan kokoh, jadilah pejuag dakwah. InsyaAllah jika kita sudah mendapat betapa nikmatnya bergelut di dunia dakwah maka sehari saja kita tidak melakukan kegiatan yang berbau dakwah, hidup kita akan terasa sia-sia. Yakin deh.. Lagsung Action aja dah!!


"Mengabdi Bersama Untuk Menyehatkan Umat"

07.21 Posted by Harna Nawir No comments
Hal paling nikmat yang dirasakan oleh manusia yaitu saat keinginannya tercapai sesuai yang diinginkan. Terasa puas di hati Jerih payah, tetesan keringat dan kerja keras dijadikan sebgaai proses untuk memperoleh ingin itu. Suatu kepuasan yang sangat dahsyat, menyentuh hati dan menyadarakan ruang syukur. Bersyukur untuk segala nikmat yang Engkau berikan untuk hamba-hambaMu yang selalu berusaha.
Manjaddawajada adalah pepatah arab yang seanantiasa dijadikan motivasi untuk melakukan sesuatu. Barangsiapa yang bersunggh-sungguh, Maka dia akan berhasil. 

Berbicara tentang Majaddawajada.. Tak lepas lagi dari Komunitas Majanddawajada. Wadah bagi pemuda-pemudi yang memilki itegritas yang tinggi utuk dakwah dan sosial. Wadah bagi pemuda-pemudi yang ingin melakukan perubahan, menjadi pionir perubahan Islam yang senantiasa dikenang sepajang masa. Menjadi sejarah dalam pembentukan karakter bangsa yang bernuansa islami. 

Nah, beberapa hari yang lalu. Komunitas Manjaddawajada, khususnya #MJWJMakassar melakukan bakti sosial Pemeriksaan kesehatan gratis di anjungan Pantai Losari Makassar, Ahad, 22 September 2013. Baksos ini bertema "Mengabdi Bersama Untuk Menyehatkan Umat". 
Kegiatan ini dimulai pukul 07.15. 


Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu sebagai kegiatan yang bernilai positif dan InsyaAllah menjadi ladang pahala, Sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengetahui status kegiatannya dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sebuah kesehatan.
Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan sesuai dengan harapan. Masyarakat pengunjung pantai losari sangat antusias mendatangi Stand kami. Peserta bahkan di luar dugaan kami, bis terbilang kegiatan ini berjalan sukses. 


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi, pemerikaan gula darah sewaktu, asam urat dan antropometri. Selain itu, kami juga mengadakan donor darah yang bekerja sama dengan KSR PMI UNHAS. 




Baksos ini disponsori oleh #SedekahHarian, #PecintaAnakYatim, #MosClot, Dx enterteinment, KSR PMI Unhas, SMPIT Al-Kautsar dan Yamaha. Dalam kegiatan ini, kami kedatangan tamu dari perwakilan #SedekahHarian dan memberikan sambutan serta gambaran umum tentang komunitas #SedekahHarian. 


Kegiatan ini merupakan kegiatan yang InsyaAllah bernilai ibadah. Kegiatan ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dan bantuan dari orang-orang hebat, mereka yang rela mengorbankan waktu, tenanga bahkan materi demi kelancaran acara ini. Tak lupa pula, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur dan sponsor yang begitu mendukung kegiatan ini, semoga apa yang dilakukan bernilai ibadah di mata-Nya. 


Salam isqomah untuk para pejuang dakwah, sahabat #MJMJMakassar. Semoga kalian tak pernah bosan berkontribusi untuk kegiatan selanjutnya.


Kebahagian Kita Bukan Kebahagian Mereka

06.25 Posted by Harna Nawir No comments
Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa musik, lagu-lagu murahan, film-film picisan, sinetron-sinetron kacangan dan majalah-majalah porno itu sanggup memberikan kebahagian dan kesenangan? sungguh, orang yang berkata seperti itu adalah pembohong besar. 

Ketahuilah, sesungguhnya sarana-sarana tersebut merupakan kunci-kunci pembuka kesengsaraan, jalan-jalan menuju kesempitan dan pintu-pintu kerisauan, kegalauan dan kesedihan hati. itu semua, telah diakui dan dibuktikan oleh orang-orag yang pernah menggelutinya dan kemudian bertobat. Maka, jauhilah kehidupan yang akan menyengsarakan tersebut. Kehidupan orang-orang yang lalai dan menyimpang dari jalan Allah yang lurus. 

Marilah kita bersama-sama mendengarkan bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur'an, membaca hal-hal yang bermanfaat, menyimak nasihat-nasihat mulia, menghayati khutbah-khutbah yang membangun, berbuat kejujuran yang menguntungkan dan bertobat dengan sebear-benarnya.

Marilah kita melangkahkan kaki ke majelis-majelis keagamaan dan halaqah-halaqah zikir. Semoga Allah menerima tobatmu dan menganugrahkan ketentraman, kenyamanan dan ketenangan. 

#LaTahzan

Kamis, 26 September 2013

Muslimah adalah Pionir

08.54 Posted by Harna Nawir No comments
"Anak muda yang akan sukses besar, tidak akan mudah silau oleh kecantikan bedak dan sasakan produksi salon. Dia mencai wanita yang indah hatinya tapi galak dalam membelaya, yang hati dan matanya dijaga hanya untuknya, yang memelihara kecantikannya yang sederhana itu sampai jauh ke masa tua, yang melahirkan anak-anaknya yang sehat, cerdas dan lucu, yang akan membantu suaminya menjadi pribadi yang sukses dan berpengaruh dan yang akan menjadi sahabat bagi kebahagian satu sama lain dalam umur yang panjang dan sehat" _Mario Teguh_

Wanita adalah penentu masa depan seorang laki-laki, menjadi pembimbing spritual untuk anak-anaknya. Menjadi pionir dalam keluarganya dan memberi pengaruh besar untuk suaminya. Untuk menjadi wanita sepertu itu tidak serta merta tapi butuh proses, jika saat ini masih jauh dari kategori tersebut maka yang harus kita lakukan adalah memperbaiki diri. Memantaskan diri untuk laki-laki yang lebih baik..

"Dianjurkan untuk menikahi wanita yang jelita. Kecuali jika terjadi kontradiksi antara wanita yang cantik jelita namun tidak shaleh da wanita yang shaleh namun tidak cantik jelita. Jika keduanya sama dalam hal keshalehan, maka yang cantik jelita lebih utama untuk dinikahi" _Ibnu Hajar_

Shaleh yang diutamakan, menjadi wanita shaleha adalah dambaan setiap wanita. Tak sedikit wanita yang ingin seperti itu. Tapi hanya sebatas ingin tanpa melakukan bukti nyata untuk membuktikan bahwa mereka serius ingin menjadi wanita shalehah. Tidak masalah seorang laki-laki mencari yang cantik, karena sudah menjadi fitrah manusia suka dengan keindahan. Istri yang cantik itu menyehatkan mata. Tapi, ingat yang paling penting karena agamanya. 

Keindahan paras menjadi sumber pahala ketika para muslimah mengoptimalkannya untuk menarik perhatian suaminya. Parasnya membuat sang suami betah di rumah. Cantiknya menjadi penenang jiwa, penyejuk mata dan penentram hati bagi sang suami. Ia menjadikan kecantikan wajahnya sebagai pemelihara menjaga pandangan suaminya hingga tak ada berpaling hanya pada istrinya. 

"Nafsu menilai berdasarkan cantik paras da seksi tubuhnya. Akal menilai berdasarkan brilian otak dan lincah tingkahnya. hati menilai berdasarkan indah akhlak dan ilmu agamanya. jika terpaksa harus memilih, maka utamakan hatimu. Karena ia akan menjanjikan kebahagian yang hakiki dan abadi" _Ahmad Rifai Rif'an_

Jadilah muslimah yang beriman dan bertakwa, menjaga hatinya dan tidak memberikannya pada yang bukan halal. Hanya teruntuk suaminya kelak. Sekarang masih menjadi rahasia tapi dia akan masa depanmu..

Sesal

08.23 Posted by Harna Nawir No comments
Tak pernah terpikirkan bahwa mencintamu itu pernah tercipta begitu saja. Benar-benar menerobos akalku. Ketika ditanya mengapa? Aku tak bisa menjawab apapun, bahkan dengan satu kata. Lalu, kenapa mesti dengan kamu? Dan sekarang aku menyesal.. Andai saja, dulu aku berjalan teguh dengan prinsipku tak akan terjadi seperti ini. Akh.. aku menyesal dan itu sangat. Aku manusia biasa, masih sanat susah mengelak dari penyesalan masalah yang pernah menyayat hati.

Saat kutau bahwa itu hanyalah permainan kecil yang kau mainkan, selayaknya aktor profesional. Tanpa curiga aku mengikuti alurmu tanpa bertanya sedikitpun. Lihatlah, betapa bodohnya aku dulu. 
Kau mencintaiku dengan sangat dan itu katamu didepanku, dengan begitu jelas aku melihat mukamu yang membuat empatiku membumbung tinggi. Katanya kita saling mencintai.. Hanya sebatas itu, tak ada yang namaya pacaran. Aku ajukan itu sebagai syarat, agar aku bisa bertahan dengan rasaku yang begitu lama. Sangat lama, bahkan ketika yang lain datang ingin menyuntingku dengan hormat aku menolaknya begitu saja karena engkau pernah berjanji, ingin datang kerumahku, menemui orangtuaku dan menjadi pendamping hidupku kelak. Begitu sempurna rencanamu.. Dan lagi, aku dibodohi dengan ucap katamu yang begitu manis. 

Tiba-tiba, engkau menghubungiku dan katamu kamu ingin menikah dan itu bukan aku. Seenaknya kamu berkata seperti itu, dengan lincah tanpa beban kau mengatakannya begitu saja tanpa berpikir bagaimana hatiku karena katamu. 
Aku tidak akan pernah mengiba-iba kepadamu, memintamu menepati janjimu. Tidak akan dan itu tabu untuk kulakukan. itu bukan gengsi tapi harga diriku jauh lebih berharga dari cinta busuk yang kau iming-imingkan dulu. Kaupun menikah dengan gadis pilihanmu.. 

Aku bersyukur karena tidak menikah denganmu seorang pembuat skenario. Tapi, skenario yang kau buat hanyalah bagian kecil dari skenario terbaik yang dibuat oleh Allah untukku.. 

#Terinspirasi

Lebih Dari Ini

07.51 Posted by Harna Nawir No comments
Imajiku selalu saja lari dari batas logika
Mengelilingi serambi di alam khayal
Menempuh pergolakan nyata dengan akalku
Inginku dipayungi oleh imajiku
Keduanya berjalan selaras, bersatu membentuk komposisi mimpi yang indah
Namun tidak dengan logika..

Berjalan di atas perbedaan, menari sendiri dan berjuang sendiri tanpa berbalik ke arah 'Ingin' ku
Dan Rasa-rasanya, 'Ingin'ku berteriak 'Aku bisa Lebih dari ini, menggapai imajiku dan merebut tahta yang ingin kau hancurkan begitu saja tanpa melihat apa yang bisa aku lakukan'
Tak sampai di ruang logiku, akalku menutupi, menciptakan gelombang ombak yang begitu dashyat. Seakan-akan ingin mencegah lagkahku..

Imajiku tak semudah itu diluluh lantahkan begitu saja
Lihatlah.. imajiku semakin tercipta, bersolek ria dengan keanggunan ingin yang meninggi.
Tidak.. langkahku sudah sejauh ini, kali ini aku akan memihak pada imaji yang sengaja kucipta, tertata rapi dalam album mimpi dan membentuk bingkai Cita-Cita.
Lihatlah nanti, aku bisa lebih dari ini.


Don't Say "Aduh'

07.31 Posted by Harna Nawir No comments

Kata 'Aduh' bukanlah kata yang jarang didengar, bahkan dalam kehidupan sehari-hari lebih dari sekali kita menyelipkan kata 'aduh' dalam kalimat perbincangan. Kata yang singkat, hanya terdiri dari 4 suku kata tapi pernah kah kita menyadari bahwa kata 'aduh' memiliki unsur keluhan. Seringkali kita melontarkan kalimat keluhan tanpa disadari bahkan sudah dianggap sangat biasa. Tahukah bahwa keluhan adalah salah satu ciri orang yang tidak bersyukur..

Misalnya nih.. 
Aduh.. kenapa jadi begini? Kenapa tidak seperti yang aku inginkan? 
Aduh.. kok hidupku berat amat.
Aduh.. kepalaku sakit.. Aduh.. bla bla bla ble.. 

Pernah tidak melontarkan kalimat seperti itu? Saat dikerubuti sebuah masalah besar, tak enyahnya kita mengeluh, setiap saat. Apakah masalah kita terselesaikan dengan keluhan-keluhan itu? Tidak kan.. Tentu TIDAK.

Kata 'Aduh' selalu saja terloloskan dari penjara kosa kata negatif. Lalu Lalang di pintu lisan, keluar seenaknya saja. Apa lagi jika hati sedang dirundung galau.. Kata 'Aduh' semakin menjadi-jadi, berkembang biak melahirkan sejuta kata yang sama. Lalu bagaimana memangsa kata negatif ini? Tentu saja dengan pikiran yang tenang dan hati yang senang. 
Saat ingin mengeluarkan kalimat, hendaknya dipikir-pikir dulu, apakah berdampak baik atau buruk. Semua pilihan ada pada diri kita.. Hasilnya, hanya kita yang bisa menuainya pula. Jika menanam kebaikan, maka akan berbuah kebaikan dan sebaliknya. Hukum sebab akibat berlaku, anda yang melakukan penyebab dan anda pula menjadi penikmat akibat dari sebab.

Coba renungkan baik-baik, dalam satu hari ini berapa kali kita mengeluh. Entah mengeluh karena kehabisan uang atau mengeluh karena ban motor kempes. Coba renungkan sekali lagi.. kemudian catet baik-baik. Setiap hari, lakukan hal yang sama. Lalu liad apakah ada perubahan..
Bukankah, orang yang hari ini sama dengan kemarin adalah orang yang merugi. 
Jika belum bisa melakukan kebaikan lebih banyak, setidaknya kurangi ladang dosamu. 
Ingat, Apa yang dikeluarkan oleh lisan kita akan dipertanggungjawabkan. Mulailah dari hal yang kecil, merubah kebiasaan-kebiasaan kecil negatif yang seharusnya tidak usah dilontarkan.. 

Dan jika kata 'aduh' keluar dari lisan karena masalah yang dihadapi sangat berat, maka ampuhkanlah jurus kesabaranmu, tajamkan keikhlasanmu dan serahkan semuanya kepada Allah. 



Rabu, 25 September 2013

Ayo Perbaiki diri

22.03 Posted by Harna Nawir No comments
Manusia acap kali melupakan kewajibannya sebagai hamba yang ber-Tuhan. Melupakan tentang nikmat yang diberikan, seakan lari dari tanggungjawab sebagai seorang hamba. Hanya mempertanyakan hak tanpa melakukan kewajiban sebelum memperoleh haknya. Apakah seperti itu patut digelari sebagai orang yang bersyukur? Apakah selama ini kita tergolong manusia yang baik atau yang buruk? Tanyakan dalam hatimu, tentang kepatuhanmu kepada Allah selama ini. Ini bukan nasihat ataupun petuah yang harus dilakukan, tapi setidaknya dengan sedikit membaca kan merubah mindset kita dalam beribadah. Bagaimana menomor SATU kan Allah di hati, yang diwujudkan melalui langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Terlalu banyak manusia yang durhaka dengan Allah.. Saya berkata seperti ini, bukan berarti saya sempurna tapi kita sama-sama belajar, saling mengingatkan. 

Buatlah tameng pertahanan, agar tameng itu memangsa kesombongan dan penyakit lain yang bisa merusak hati. Penyakit yang bisa mengurangi kadar iman dalam hati, meronrong takwa yang sudah bernyawa di hati. Apakah anda mau keimanan dan ketakwaan kita tergadaikan oleh indannya dunia?? Rasa-rasanya, hal itu sangat rugi. Tapi jangan juga mengabaikan dunia, itu hal yang kurang baik. Perlu adanya keseimbangan kehidupan akhirat dan dunia. Siapa yang tidak ingin jadi orang kaya?? Nah, liad semua tangannya disembunyikan kan. Artinya, semua ingin jadi orang kaya. Sudah beriman dan bertakwa, kaya pula. Bisa mendirikan mesjid, panti asuhan, rumah tahfidz dan lain-lain.Mantap kan??

Garis hidup yang perlahan teruntai merupakan akumulasi dari perbuatan kita, bagaimana kita menggambar garis hidup yang lurus sesuai tuntunan-Nya dan sebaliknya, semua itu kembali ke diri pribadi masing-masing. 
Apakah anda pernah berpikir..
Kenapa Allah menciptakan kita ke dunia ini? untuk apa??
Kenapa Allah memberikan nikmat yang sangat begitu besar, unlimited. Manusia terpintar di duniapun tidak akan mampu menghitung nikmatnya. Atau anda ingin mencoba menghitungnya?? Silahkan tapi jangan sampe anda gila yah, itu bukan tanggungjawab saya loh.. hehe
Pikirkan semua itu.. 
Anda pasti pernah mendengar kalimat yang intinya sama dengan kalimat ini "Hal yang terdekat dengan kita tanpa jarak sedikitpun adalah kematian"
Pernah berpikir tentang kematian anda? Dimana anda meninggal? Apakah nantinya jasad anda dikuburkan di tempat yang selayaknya ataukah anda meninggal karena kebakaran atau karena tenggelam dilautan. Sepenuhnya, itu rahasia Allah.
Yang perlu kita persiapkan hanyalah amal kebaikan, menabung amal jariyah dimana-mana, melakukan ibadah sesuai dengan ajaran-Nya.
Selalu perbaiki diri dan Selalu bersyukur

Kau Tau

21.19 Posted by Harna Nawir No comments
Kau tau..
Tanpa kau aku tidak akan luka.
Tanpa kau, tak secuil pun hatiku hilang
Tanpa kau, tak ada sedikitpun semilir angin yang menerpa.
Tanpa kau, itu lebih baik.
Setidaknya tanpa kau, aku bisa beribadah lebih baik.
Akalku semakin jernih tanpa kau disini mengganggunya
Apa kau tau??
Kau hanya mengganggu ketentraman di zona nyamanku
Kau seolah-olah ingin merenggut logikaku dan berusaha menguasai hatiku
Aku tidak akan membiarkannya.. Sedikitpun  tidak.
Kau seenaknya saja datang, tiba-tiba menyuguhkan sikap yang seperti aku inginkan
Kau membuat skenariomu sendiri, tanpa sadar bahwa ada sekenario yang lebih Nyata oleh-Nya


Selasa, 24 September 2013

'Tradisi' yang Memisahkan

08.04 Posted by Harna Nawir No comments
Tradisi dapat memisahkan cinta? Loh kok bisa?
Bisa dan biasa terjadi. Tradisi yang sudah mendarah daging dimasyarakat dijadikan sebagi aturan dan norma dalam bermasyarakat, mengatur bagaimana hidup bermasyarakat termasuk dalam hal pernikahan. Tradisi 'X' misalnya, pada saat  lamaran pihak laki-laki harus menyediakan yang namanya “Uang panaik”. Uang panaik berbeda dengan mahar, uang panaik adalah uang resepsi yng diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan.  Uang panaik diatur sesuai tradisi dan itu turun temurun. Tidak sedikit laki-laki yang mengeluh mengenai uang panaik. Semakin tinggi sekolah dari perempuan yang menganut tradisi 'X' ini, maka semakin tinggi pula uang panaik yang harus dipenuhi oleh laki-laki yang meminangnya. Ditambah lagi, jika keluarga perempuan ini terpandang dimasyarakat, uang Panaiknya semakin cetar membahana badai... Ulala...

Lalu, apa jadinya jika sang laki-laki tidak mampu memenuhi permintaan orang tua si perempuan?
Maka, seketika itu lamarannya ditolak meski kedua insan ini saling mencintai. Tak ada toleranasi.. Hal ini disebabkan karena gengsi orang tua yang semakin menjadi-jadi, mereka tidak akan menerima laki-laki yang uang panaiknya sedikit. Harus setara dengan kedudukan si perempuan bahkan harus melebihi.

Tradisi yang memisahkan..
Tapi kan yang namanya jodoh nggak bakalan kemana. Hanya saja kasihan para lelaki, yang harus menyediakan uang yang begitu besar untuk melamar sang perempuan. kalau uangnya dihabiskan untuk pernikahan, modal usaha pasca nikah ambil darimana coba. Hal ini perlu diubah, persepsi orang tua tentang pernikahan harus dirombak.Memang, hanya sebagian saja orang tua yang masih menganut kental tradisi seperti ini. Sebagai anak, sebaiknya kita melakukan pendekatan kepada orang tua kita bahwa hal utama yang harus dilihat dari seorang laki-laki yaitu agamanya, kecintaannya pada Allah. Dengan kalimat yang lembut dan sopan orang tua pasti akan mengerti dan tentunya jangan lupa doakan mereka agar tidak meletakkan tradisi di atas agama.


Semangat Untuk Para Lelaki ^_^

Pernyataan Menggelitik

07.45 Posted by Harna Nawir No comments
Siang itu begitu panas, matahari menyengat hingga kulitku dibuatnya jadi belang. Naik motor dan diantar oleh teman  ke tempat kerja. Rutinitis yang selalu saja membuatku harus menjinjing tas yang isinya penuh dengan berkas-berkas penting. Saya datangnya telat dan harus berlari menuju ruang kerja, pasien sudah menunggu dan sudah diserbu PING oleh rekan kerja.  
Sesampai di kantor, tiba-tiba dikagetkan dengan pertanyaan. Yang antar siapa? Pacar yah? 

"Wallah.. pacar. Sekarang masih zamankah yang namanya pacaran" seru dalam hati
Saya membalas pertanyaannya dengan senyum manis dan berkata 'Saya nggak punya pacar mbak"

"Loh, kok begitu? Kamu kan sudah gede, sudah 22 tahun. Saatnya, cari pacar donk. Jangan terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatanmu. Sesekali luangkan waktu untuk hal pribadimu" Ucap Ibu Rini

"Saya nggak pacaran mbak, saya mau langung nikah aja" Balasku

"Saya dulu, Usia 20 tahun udah nikah dan suami saya itu yah pacar saya dulunya. Pacaran itu enak loh"
Dan lagi, saya hanya menyuguhkan senyum termanisku tanpa berkomentar apapun.

Penyataan sangat menggelitik, Pacaran udah dianggap biasa. Katanya "Bukan cewek normal klw nggak pacaran"

Sekian ^_^

Keluh Tak Bersuara

06.56 Posted by Harna Nawir No comments
Imanku goyah, menerpa pertahanan yang telah lama terbangun.
Suara gemuruh rontah terdengar dari dalam hati
Naluriku seketika menepiskan logika
Menyurutkan niat hati untuk menjadi ini dan itu
Semuanya lulu, sudah...
Aku Mengeluh....
Hempaskan asa yang kian memenuhi otak
Ini hanyalah fase yang harus dilewati
Berusaha yakinkan kembali hati yang kian menangis
Mengumpulkan kekuatan tuk merobohkan dinding besi yang terpampang depan sana
Membangun kepercayaan diri yang mulai pupus
Apakah aku mampu meraihnya?
Ah.. dan aku mengeluh lagi.
Aku berkeluh berusaha tak bersuara
Membangun kembali kegigihan yang pernah kuhempaskan begitu saja
Menyusun kembali mimpi-mimpi disecarik kertas rapi
Melapaskan keluhan-keluhan yang sempat menjadi parasit

JEJAK RASA

06.37 Posted by Harna Nawir No comments
Tak ada celah untuk mengembalikan rasa  seperti dulu, semuanya terkubur begitu saja. Bersama luka yang pernah tergores nyata di hati. Ini bukan tentang kehilangan karena toh sejatinya, kita tidak pernah saling memiliki. Ini hanya, rasa yang sudah menjadi jejak.

“Aku ingin menikahimu”.. kalimat itu masih terngiang dibenak, saat aku menginginkan engkau menjadi istriku. Masih sangat jelas, kala harapan itu membuncah. Kala rasa itu masih bersemayam di hati dan katamu kau merasakan hal yang sama. Meski saat itu,  kita hanya ngobrol via telpon. Aku tidak melihat mimik mukamu, apakah bahagia atau ragu? Yang pasti, aku sangat berharap.

Bukankah, kau berkata. Pacaran itu haram? Maka lekas, aku memantaskan diri untukmu. Membenahi diri menjadi lebih baik, agar aku pantas bersanding dengan dirimu yang begitu anggun dan mempesona. Aku mengagumi akhlakmu yang terjaga, tutur katamu yang begitu lembut, hijabmu yang sempurna. Semuanya yang ada pada dirimu, terutama agamamu.

Keraguan sesekali menyelinap di hati, apakah aku pantas denganmu? Aku menunggu jawabanmu tanpa keluh.. sembari memperbaiki diri menjadi lebih baik. Bukankah, orang baik akan berjodoh dengan orang baik dan sebaliknya. Maka dengan sepenuh hati aku berusaha menjadi orang yang baik, bukan karena dirimu tapi karena Allah. Kecintaanku kepadamu, tidaklah lebih besar dari rasa cintaku kepadaNya.

Tak lama kemudian, engkau memberiku jawaban yang sangat menyayat hati. Semestinya malam itu hening, tapi ketika itu bak angin kencang menghampiri tubuhku yang tidak begitu kekar. Seketika itu, tubuhku kaku dan tak bisa berkomentar apapun. Harap yang dulunya menggunung, perlahan-lahan mulai luluh. Harapan itu kini mulai hancur. Aku salah, semestinya dari awal aku tidak berharap denganmu. Bukankah, berharap itu hanya kepada Allah. Ya Allah, satu pelajaran hidup yang sangat berharga buatku.

Masih teringat jelas, malam itu engkau berkata “Kak, Maaf yang sebesar-besarnya. Saya sudah dijodohkan oleh ibu saya dengan orang yang saya kenal sebelumnya dan saya tidak bisa menolak permintaan beliau”..
Sangat singkat, namun begitu menanam luka di hati. Sudahlah, dia bukan jodohku.

Banyak hikmah dibalik semua yang terjadi, meski sekarang sudah menjadi jejak rasa namun pelajaran yang dipetik sangat banyak dari mengenal sosokmu.
Bagaimana aku berubah menjadi lebih baik..


Sekali lagi.. Aku tidak pernah kehilangan karena aku tidak pernah memiliki.