Family oriented and education oriented

Selasa, 27 Mei 2014

Peluk Rindu "'Ayah"

18.05 Posted by Harna Nawir No comments




Masih kah kita enggan untuk berhijab? Padahal yang menanggung dosa-dosa kita adalah ayah kita sendiri. Sosok laki-laki yang sangat kita cintai, bukan? Sanggupkah kita melihat orang terkasih disiksa karena tingkah kita... Sadarlah dan bangun dari tipu daya setan yang berkedok kenikmatan duniawi semata. Lagipula. tak ada rugiya jika kita berhijab justru sangat bermanfaat untuk diri sendiri. Kendalikan nafsumu, jangan sampai nafsu yang mengendalikan kita. 

Peluk Rindu untukmu AYAH... 


Senin, 05 Mei 2014

Apalah Lagi

20.23 Posted by Harna Nawir No comments
Apalah lagi gunanya hati
Jika tak mampu merasa
Jika tak mampu ber-empati
Jika tak memiliki kepekaan
Jika hanya mampu membenci

Apalah lagi gunanya tangan
Jika tapaknya terikat angkuh
Jika tak mampu memberi
Jika hanya mampu menyuap diri sendiri
Jika tak mampu menengadah memohon ridho-Nya

Apalah lagi gunanya lisan
Jika hanya mampu menyakitii insan
Jika tak bertutur dengan baik
Jika hanya selalu membicarakan aib
Jika hanya mampu mencercah dan memaki

Apalah lagi gunanya telinga
Jika hanya mampu mendengar aib
Jika tak mampu menyimpan nasihat
Jika acuh mendengar kebaikan

Apalah Lagi gunanya wajah
Jika hanya jadi penarik syahwat
Jika  hanya dipoles dengan make up
Jika hanya jadi pajangan

Apalah lagi gunanya Mata
Jika hanya mampu melihat tindak haram
Jika hanya mampu melirik licik
Jika tak mampu bertahan lama membaca kitab Suci

Apalah lagi gunanya kaki
Jika hanya mampu melangkah jauh dari syariat-Nya
Jika tak mampu berdiri mendirikan sholat
Jika tak mampu melangkah ke majelis ilmu
Jika tak mampu melangkah ke mesjid

Apalah lagi gunanya semua anggota badan
Jika tak digunakan untuk menyembah Allah
Jika tak mampu berucap syukur
Jika hanya mampu berlagak sombong


Surat “Hari Ini Aku Mengingatmu [Lagi]”

19.52 Posted by Harna Nawir No comments
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dear jodohku…
Awal surat ini, aku ingin menanyakan kabarmu.
Apakah kau baik-baik saja? Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan untukmu. Menjauhkanmu dari keruhnya hati dan jiwa dan mendekatkanmu pada nikmatnya iman dan takwa. Semoga Allah SWT tak pernah bosan memberimu semangat tuk melangkahkan kaki menuju arahku dan semoga Allah SWT memberimu pertolongan dalam pencarianmu mencariku.

Kau tau, hari ini aku mengingatmu meskipun sebenarnya bukan hanya hari ini ingatan itu muncul. Akhir-akhir ini hampir setiap hari aku mengingatmu. Mungkin keinginanku berjumpa denganmu semakin membuncah, meski terkadang sesekali aku hentikan ingatanku tentangmu dan melanjutkan kesibukan-kesibukanku tapi tak jarang ingatan itu menyelinap ;tanpa permisi dan menganggu kesibukanku. Bahkan terkadang, ingatan itu menjadi kesibukanku sendiri. Ingatan itu seakan punya dunia sendiri, menari-nari dalam ruang hampa dan gelap. Membuat cerita sendiri bahwa dirimu seperti ini dan itu. Kadang, aku tak dapat mencegahnya karena jujur aku menikmati ingatan itu. Ingatan yang sejatinya bukan ingatan, tapi lebih kepada mimpi.

Kenapa hari ini aku mengingatmu dengan sangat karena aku mengingat bahwa pernah suatu malam aku  memimpikanmu hadir dalam alam mimpiku. Kau datang dengan begitu rapi dan mengenakan peci, layaknya pangeran berpeci. Jujur, sebenarnya aku tak begitu yakin jika itu kau..
--------------

Begitu banyak anugrah yang diberikan Allah SWT untukku, masih memberiku ketabahan dan kekuatan untuk menantimu meski terkadang aku merengek pada-Nya agar dia mengetuk hatimu untuk segera menjemputku disini. Aku seperti anak kecil yang masih polos dan lugu.. kadang aku tertawa-tawa kecil jika mengingat usahaku menantimu. Keinginanku memang sangat besar akan kehadiranmu tapi keyakinanku akan skenario-Nya untukku jauh lebih besar.  Aku percaya pada ketetapan Allah SWT

Jika hari ini aku hanya bisa mengingatmu ‘jodohku’, insyaAllah jika waktunya tiba aku bisa bersamamu. Bersama menciptakan mimpi, membangun istana kecil di dunia dan akan menjadi istana besar di surga nanti, InsyaAllah.
    Hari ini aku bercakap banyak tentang jodoh, membungkusnya menjadi cerita indah dan akan kuabadikan hingga kita dipertemukan oleh-Nya. Buanglah kebimbanganmu, jika di dunia ini kita belum dipertemukan, semoga Allah sudi mempertemukan kita di akhirat. Tapi alangkah bahagianya jika kita dipertemukan di dunia dan di akhirat. Aamiin Allahumma Aamiin

Waalaikumsalam wr.wb.
 Salam Rindu


Sekelumit Cerita (Fadillah Sholat Tahajjud)

19.44 Posted by Harna Nawir No comments
Sembah sujud kepada-Mu sang pemilik hati
Membolak-balikan hati setiap insan, menerangi jiwa setiap makhluk yang dikehendaki dan menggelapkan jiwa yang dikehendaki pula.
Sebuah kesyukuran yang tak terhingga, selalu kupanjatkan Untuk-Mu
Dzikir untuk-Mu dan Kekasih-Mu baginda Rasulullah SAW.

Anugrah, nikmat dan Hidayah yang senantiasa Engkau berikan di setiap hamba-Mu yang bersyukur. Maka tak henti-hentinya saya bersyukur, memuji keagungan-Mu, ciptaan-Mu yang Sungguh tiada tandingan-Nya.Engkau memberikan hidayah kepada hamba dengan cara yang tak disangka-sangka.
Seperti halnya saya, manusia dengan keterbiasaan dan ketidaksempurnaan. Saya tau itu dan sepenuh menyadarinya. Tersadar bahwa level hidupku tak pernah meningkat, begitu saja setiap menit, hari, bulan bahkan setiap tahun tak ada perubahan. Tak ada yang kudapat apapun, walau setitik kebahagian.
Saya ingin berubah menjadi lebih baik, menjadi hamba seperti yang Engkau inginkan. Melaksanakan semua titah-Mu, tanpa melewatkan sedikitpun. Saya butuh setangkup semangat, lalu dengan cara apa saya memperoleh suntikan semangat itu.

Teringat perkataan murobbiku beberapa bulan lalu, “Jika hatimu dirundung masalah dan engkau tidak menemukan solusi dari masalah itu dengan caramu sendiri, maka mintalah kepada Allah, berdoalah disepertiga malam karena pada malam itu Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa dengan khusyuk”

Tanpa berpikir panjang, malam itu langsung saya mengambil air wudhu meninggalkan dekapan malam, kemudian mendirikan sholat tahajjud dengan harapan Allah mengabulkan semua pintsaya malam itu.
“Ya Allah, dekatkanlah saya dengan orang-orang yang engkau ridhoi dan jauhkanlah saya dari golongan orang-orang yang kafir”

Esok harinya, semangat saya seperti terisi full kembali dan mulai dari situ keajaiban-keajaiban mulai terjadi. Masih teringat jelas, paginya tiba-tiba ada BBM yang masuk dan orang itu mengajak  saya bergabung di salah satu yayasan sosial yang terkenal di Indonesia dan kebetulan cabangnya ada di makassar. Saya bertanya dalam hati, “Loh, kok kontak orang ini ada di hp saya dan dia siapa?”
Ternyata, yang menginvite orang itu adalah teman saya dari beberapa bulan lalu dan beliau adalah Pimpinan yayasan sosial di makassar. Dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri saya langsung menuju kantor beliau dan alhamdulillah disana tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi untuk dakwah. Saya merasa belum pantas berada ditempat seperti ini. Ya Allah apakah ini jawaban doa yang tadi malam saya lantunkan? Allahu Akbar

Dari sinilah awal perubahan saya, mulai dari yang cuek dengan dakwah dan kemudian menjadi semangat mengikuti dakwah di jalan Allah. Yang awalnya hanya mengenakan kerudung yang saya selempangkan kanan dan kiri, tidak sesuai dengan ajaran-Nya dan kemudian berubah mengenakan hijab syar’i seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Mulai dari sekelumit keajaiban tersebut, saya mulai yakin akan fadillah sholat tahajjud. Benar-benar yakin.. Setelah kejadian tersebut saya mulai berkomitmen untuk terus rutin mendirikan shalat tahajjud . Dan bukan hanya itu keajaiban sholat tahajjud yang saya alami, ada beberapa kejadian yang menurutku itu sangat ajaib di luar nalarku.
-------------------

Setelah bergabung dengan yayasan tersebut, hari-hari saya terasa sangat produktif meski lelah terkadang menggerogoti badan namun hal itu tidak menghentikan langkahku untuk terus mengukir prestasi di jalan dakwah-Mu. Namun, saya memilih untuk fokus melanjutkan skripsi saya yang pernah terpending karena fokus di yayasan sosial tersebut.

Lokasi penelitian saya yang terbilang jauh yaitu di desa Bonea Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, tidak menciutkan semangat saya untuk menyelesaikan skripsi saya.  Berangkat ke Muna dengan uang secukupnya saja karena saya malu meminta uang lebih kepada orang tua saya, takut memberatkan mereka. Sebelum menuju kota Muna, saya transit di Bau-bau dan menginap semalam di rumah keluarga teman saya.

Malam itu kembali saya mendirikan sholat tahajjud yang sudah rutin saya kerjakan semenjak perubahan dalam diriku terjadi. Tapi kali ini saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyandarkan semua urusanku kepada-Nya

“Ya Allah lancarkanlah segala urusanku di kota ini dan mudahkanlah penelitianku tanpa memberikan beban yang saya tidak bisa menjalankannya. Aamiin”

Usai sholat subuh, saya mulai mempersiapkan diri untuk menyebrang di kota Muna karena pada saat itu kapalnya berangkat pukul 07.00. Tiba-tiba pemilik rumah mengetuk pintu dan mempersilahkan saya untuk sarapan. Setelah berbincang-bincang, ternyata ayah dari teman saya memiliki sebuah STIKES dan beliau adalah owner dari yayasan tersebut.

Kemudian beliau bertanya tentang penelitianku, lalu saya menjelaskan dengan detail kepada beliau. Lalu beliau berkata dengan logat, “Saya punya dosen di STIKES saya dan dia berasal dari desa tempat penelitianmu itu. Nanti saya kasih tau ke dia, untuk menemanimu selama berada disana dan dia seorang wanita jadi tidak usah khawatir”
Tiba-tiba beliau menelpon dosen tersebut. Tak lama kemudian dosen muda tersebut datang dan bersedia menemani saya ke Muna dan ditemani beberapa orang lagi.
Kemudian Ayah teman saya itu menjulurkan kunci mobil kepada salah seorang yang tinggal di rumah beliau dan berkata “Temani mereka dan ini uang pembeli bensin dan kebutuhanmu selama disana”

Ya Allah saya merasa orang yang paling beruntung pada saat itu, semuanya di mudahkan dengan perantara Ayah teman saya. Subhanallah...
Kejaiban tak hanya sampai disitu, sesampai di lokasi penelitian saya. Ternyata semuanya tidak seperti yang saya takutkan selama ini. Ternyata, masyarakat disana sangat menyambut dengan baik kedatangan kami dan tokoh masyarakat disana merasa tersanjung karena desanya terpilih untuk kami datangi. Dan salah satu dari mereka, mengajak kami menginap di rumahnya dengan senang hati. Penlitianku hanya berjalan selama 6 hari dengan dukungan masyarakat disana, yang sebelumnya perkiraan saya minimal 2 minggu. Puji syukur selalu kupanjatkan atas kehadirat-Mu. Semuanya terjadi karena-MU dan dengan doa-doa yang kupanjatkan setiap malam.

Itulah sekelumit kisah keajaiban yang pernah saya alami. Jika kita sudah membuktikan fadhilah/keutamaan shalat ahajjud, pasti akan menambah keyakinan kita sehingga sampai pada level haqul yakin (Merasakan sendiri). Dan keimanan kita pasti akan meningkat.



Jumat, 02 Mei 2014

Hati yang Lembut

09.13 Posted by Harna Nawir No comments
Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Bahwa ada cahaya dibalik relung yang tak terlihat kasat mata
Tak ada nista dibalik ucapan kata demi kata
Kejujuran dijunjung
Kebohongan diurungkan

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Indahnya tak hanya difisik
Raganya tak butuh dipoles
Karena keindahan terletak pada hatinya

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Ada kekuatan dibalik kelembutan
Tak ada ucap kasar dibalik amarah
Bahkan menyulap amarah jadi cinta
karena kelembutnnya...

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
adalah hati yang tak pernah membenci
Hati yang tak pernah mencaci
Hati yang tak pernah mencercah
dan hati yang selalu berusaha untuk menjadi suci
Ia adalah hati yang lembut

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Selalu menaruh hormat pada setiap insan
Memiliki empati yang sangat tinggi
Menolong tanpa pamrih
Ialah hati yang lembut

Sepasang Sandal

08.47 Posted by Harna Nawir No comments
Dimalam yang larut, di dalam sebuah rumah sederhana yang luasnya tak seberapa, seorang istri sedang menunggu kepulangan suaminya. Malam itu telah sangat larut. Memang tak seperti hari-hari biasanya, mlam itu suaminya begitu banyak aktivitas yang harus diselesaikannya.

Sang istri terus menunggu dalam kebingungan. Kantuk dan letih berulang kali hinggap, tetapi tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur. Ia ingin menunggu suaminya hingga datang. Dengn setia ia ingin tetap menunggu. Namun kantuk dan lelah tak bisa lagi diajak kompromi. Sedang suami tak kunjung hadir.

Tak lama, seorang lelaki berjalan dengan cepat munuju rumahnya. lelaki itu adalah suami wanita tersebut. Sesampainya di depan rumah, ia terlihat sangat lelah karena aktivitasnya yang sudah berlebihan seharian ini. ketika nhendak mengetuk pintu rumah, sang suami lantas berpikir "Malam sudah sangat larut, mungkin istriku sudah beranjak tidur. kasihan dia, pasti lelah seharian mengurus rumah. Aku tidak ingin mengganggu istirahatnya"

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur di luar. Ia gelar sorbannya, dan tidur dengan lelap di depan pintu. ya, didepan pintu di luar rumah. Hanya beralas sorban tipis. Meski seharian ia telah beraktivitas, ia rela menikmati malam itu di luar demi tak ingin membangunkan istrinya. 

Tak disangka, di dalam rumah, ternyata istri masih menunggu. Tak terlintas sedikitpun berbaring ke tempat tidur. Ia takut kalau ia tidur di kamar, ia tak mendengar ketukan pintu dari suaminya.
Tetapi sungguh kantukny makin menjadi-jadi. Hingga ia memutuskan untuk bersandar di pintu rumahnya, agar ketukan pintu bisa langsung terdengar olehnya.

Malam itu, tanpa saling tau, sepasang suami istri itu sedang tertidur berdampingan hanya terpisah beberapa nsenti tebal pintu. mereka saling menghormati pasangannya. Sang istri tak mu mengecewakan suami yang sudah kelelahan. Sang suami tak ingin mengganggu istirahat sang istri. Nun jauh di langit, ternyata ratusan ribu malaikat bertasbih saat menyaksikan kedua sejoli tersebut tidur berdekatan, tapi tak saling tau. 
Pasti anda sudah menebak siapa pasangan suami istri itu. Benar, sang suami adalah manusia tersuci sejagat, Rasulullah SAW. Sedangkan sang istri adalah perempuan panutan para muslimh, Aisyah ra.

Pasangan suami istri adalah sebuah kesatuan dua manusia yang berbeda. Mereka bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, bukan hanya penyatuan fisik, tetapi uga jiwa. Mereka masing-masing memiliki ego yang mungkin berbed. Mereka mungkin lahir dengan karakter yang sangat kontras. Tetapi ikatan pernikahan hendaknya menjadi sebuah ikatan batin yang menjadikan segala perbedaan itu sebagai media untuk saling melengkapi satu sama lain.

Seorang rekan pernah menasihatkan, bahwa pasangan suami istrii ibarat sepasang sandal. Walau bentuk mereka tak sama, tetapi mereka serasi. Meski saat berjalan tak pernah persis berdampingan, tetapi tujuannya sama. Walaupun mereka tak pernah bisa ganti posisi, namun mereka saling melengkapi. Mereka tak pernah ada yang merasa lebih atau lebih tinggi dari yang lain. Mereka selalu sederajat. Bila yang satu hilang, yang lain tak memiliki arti. 


Referensi (Ya Allah bimbing Hamba menjadi wanita sholehah_Aisyah christy)

Kamis, 01 Mei 2014

Mawar Ungu

10.03 Posted by Harna Nawir No comments
Karya : Claudia Irawan Massie (2006)

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
telah membersihkan diri dalam siraman embun pagi
agar bisa melantunkan zikir dan doa ke langit utara
karena diantara gema adzan dan nyanyian mentari
akan mengalun seruling kasih serta rahmat baginya

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
kasih sayangnya mampu membungkam kata-kata
kelembutannya mampu menentramkan setiap jiwa
kehangatannya mampu menembus batas raga
kekuatannya mampu menghadirkan manusia
lalu mengantar agar fitrahnya tetap terjaga

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
masih tegar disana menebar semerbak wewangi
karena iman dirinya senantiasa terlindungi
oleh tajamnya karimah duri
di tangkai-tangkai dan daun hati

Percayalah pada satu-satunya kemilau rahasia
dalam rengkuhan suci cadar sejuta pesona
dia hanya ingin dimengerti dalam rasa
dan dibelai dalam cinta...

Menjaga Hati

09.55 Posted by Harna Nawir 4 comments
Dalam islam, tak ada yang namanya pacaran ataupun sesuatu yang mendekati pacaran. Hubungan tanpa status, teman tapi mesra atau apapun lah yang orang lain menyebutnya. Intinya, dalam islam terdapat rambu-rambu dalam berhubungan, apakah kita ingin mengikuti rambu tersebut atau kah ingin melawannya. Semuanya pilihan, sama saja ketika ditanya apakah anda ingin memilih surga atau memilih neraka. Tapi bukan berarti kita manusia dilarang mencintai ataupun dicintai, cinta itu fitrah, suci justru hati yang tidak memiliki cinta di dalamnya, hatinya laksana batu yang sangat keras. 

Ketika kita mencintai seseorang sebelum bertemu dengan jodoh kita, sebaiknya yang kita lakukan yaitu menjaga hati, iman dan memperteguh takwa kita. Ketika iman kita mulai melemah maka pada saat itu setan akan membisikan godaannya dari arah mana saja. Cinta bisa membuat kita kuat jika cinta kita disandarkan pada sang pemilik cinta tapi cinta juga bisa membuat kita lemah jika cinta kita disandarkan pada hawa nafsu. kembali lagi, semuanya menjadi sebuah pilihan.

Apakah menjaga hati itu mudah?
Bagi saya menjaga hati tak semudah menutup pintu, yang bisa kita buka dan tutup kapan saja. Menjaga hati juga tak semudah memecahkan piring ataupun gelas, pun juga tak segampang merobek kertas. Menjaga hati butuh pertahanan yang tangguh dan iman yang kuat. Setan takkan pernah diam melihat manusia saling cinta sebelum akad, setan pasti akan mencari celah titik kelamahan manusia yaitu dengan melemahkan hatinya. 

Kalian sudah pernah dengar/membaca kisah percintaan Fatimah binti Rasulullah SAW dan Ali kan? Mereka saling mencintai dalam diam tapi tidak pernah sekalipun mereka saling mengutarakan perasaan secara langsung. Mereka saling menyampaikan rindu dengan doa, hingga Allah mempertemukan rindu mereka dengan cara yang iindah. Mereka saling menjaga hati hingga akad terucap, bahkan setanpun tak tau jika mereka saling mencintai sakin mereka menjaga hatinya. 

Kisah percintaan mereka sangat inspiratif. Pertanyaannya, apakah mampu kita melakukan hal yang sama?
Menjaga hati tak mudah tapi kita harus mengerahkan ikhtiar terbaik kita, lalu bertawakkal kepada Allah. Menyerahkan semuanya kepada Allah dan menerima ketetapan-Nya dengan ikhlas. 
Menjaga hati memang tak mudah, apalagi jika kita mencintai orang yang intensitas pertemuannya rutin. Dan yang lebih susahnya lagi saat kita tau bahwa kita saling mencintai namun salah satu diantaranya belum siap untuk menikah. Apakah kita mampu menjaga hati selama bertahun-tahun lamanya?? Memang tak mudah tapi bukan berarti tak bisa. 

Lalu, terkadang ada yang mengalami hal seperti ini, sudah lama saling menjaga hati, interaksi pun sudah dikurangi dan kita saling mendoakan dan ujung-ujungnya kita tidak berjodoh? 
Intinya, jangan gantungkan harapan pada usaha sendiri ataupun pada manusia tapi gantungkanlah semuanya pada Allah semata, InsyaAllah semuanya begitu mudah dijalani meski tak sejalan sesuai dengan  keinginan. 

Sedikit mengenai tips-tips menjaga hati.
1. Kuatkan iman dengan tidak meninggalkan perintahNya.
2. Perbanyak amalan sunnah misal tahajjud, dhuha dll
3. Kurangi interaksi pertemuan dengan dia, termasuk dalam hal komunikasi (SMS, tlpon, bbm dll)
4. Jangan memberi kode jika memang belum siap untuk menikah
5. Perbanyak mengingat Allah
6. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif
7. Perbanyak membaca buku mengenai cinta dalam islam bahkan baca buku tentang pernikahan yang barokah.
8. Perdalam ilmu agama
9. Bersahabat dengan orang-orang shalih
10.Jangan suka curhat kepada banyak orang mengenai isi hati, kalau perlu jangan ceritakan kepada siapapun kecuali Allah.
11. Perbanyak doa
12. Serahkan semuanya kepada Allah, taruh harapan sepenuhnya kepada takdir Allah.

selongkar10.blogspot.co.id