Family oriented and education oriented

Kamis, 28 Agustus 2014

Perbedaan Modus dan Tulus.... (Cekidottt)

09.57 Posted by Harna Nawir 2 comments
     Modus adalah upaya seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tapi dengan cara yang bertele-tele dan penuh basa-basi. Modus juga termasuk trik sih, yang isinya penuh dengan kepalsuan. Misalnya nih yah, pura-pura ngajakin teman jalan-jalan, teraktir teman eh ternyata ujung-ujungnya minta nyotekkan tugas. Ada juga nih yah, yg sambil makan terus pura-pura bilang "aduh dompetku ketinggalan" padahal emang ga ada uang, terpaksa deh yang bayar temannya. Dan masih banyak lagi tingkah super basi dari para moduser..
         Para moduser paling sering menebarkan janji-janji manis dan pemberi harapan palsu. Janji inilah, itulah.. ujung-ujungnya orang yang mempercayai para moduser ini hanya bisa gigit jari deh. (Kasian..kasian..) Nah, yang paling parah moduser-moduser ini mulai memperluas kiprahnya didunia percintaan. Awalnya, yang hanya berasal dari dunia maya, lama-lama berujung pada interaksi modus dan dimodusin. Orang-orang yang mudah dimodusin adalah orang-orang yang auto-imannya mulai melemah, tidak menganalisa dengan baik dan pertahanan hatinya minim.      

      Atau kayak gini nih kasusnya, ada cowok yang modusin cewek kaya. Kata sicowok dia cinta pake banget sama sicewek apa adanya, akhirnya cewek kena jurus si moduser nih dan akhirnya mereka pacaran deh. Ternyata, yang cowok pacaran sm si cewek ini karena mau dibayarin tiap kali makan dan sicewek dengan polosnya berkata, ga apa-apa semua demi cinta. Helloow.. ga sadar kali yah kalau dia hanya dimodusin.           
       Semakin berkembangnya dunia maya, maka semakin menjadi-jadilah tindakan si moduser. Pura-pura sok kenal di facebook atau mention ditwitter lah. Ada-ada saja tingkahnya... Tersangka para tukang modus ini bukan hanya cowok loh, ada juga cewek modus. Tapi yang paling mendominasi yah tetap cowok. Biasanya, cewek yang memancing para cowok untuk melakukan tindakan modus. Entah melalui becandaan atau apalah yang bisa memancing keluarnya jurus para moduser.                  

  Ini nih ada beberapa fakta tentang pelaku moduser :                
 Fakta Pertama :

A: “Eh, kayaknya pernah lihat deh. Teman tetangga gua kan?”
B: “Kapan dan dimana ya? Maaf, tetangganya yang mana ya?”
A: “Itu si Uci, ah masa nggak kenal. Nanti saya bilang loh ama Uci kalau kamu nggak menganggap temannya”
B: *garuk – garuk kepala*
A: hmmm….atau gue salah orang kali ya, maaf ye. BTW kamu namanya siapa?(akhirnya, ujung – ujungnya minta kenalan) 

Fakta Kedua
A: “Ukhti, isi tweet – tweetmu bagus banget bisa menjadi pencerahan buatku”
B: “Alhamdulillah, syukron. Semua karena Allah”
A: “Oh iya kalau boleh, saya ingin diajari tentang agama sama ukhti maklum saya baru insyaf”
B: “Oh iya boleh akh, tapi gimana caranya?”
A: “Ukhti kasih alamatnya ya…”(intinya si akhi pengen ngapelin ukhti di rumahnya) 

Fakta Ketiga
Liat tweet hadits dan nasihat dari akun akhwat pukul 03.30
A: “Wah ukhti jam segini udah bangun pasti udah tahajud lalu ngetweet”
B: *hanya liat mention dengan senyuman*
A: “Ukh, saya susah bangun tahajud nih. Kira – kira caranya gimana ya?
B: *masih melihat mentionan dengan tersenyum*
A: “Atau kalau nggak merepotkan boleh saya minta tolong untuk di sms atau di miscalled setiap subuh ntar saya kirimkan nomor saya via DM ya”
(ujung – ujungnya pengen diperhatikan, Ikhwan Modus ke laut aja lo!)

Oh iya by the way ada yang korban modus atau pelaku modus???

  Sekarang kita bahas yang baik-baik yah, yaitu tentang tulus. Kebalikan dari modus. Tulus itu ketika seseorang berbuat sesuatu tanpa mengharapkan apa – apa, tanpa pamrih, atau dengan kata lain ikhlas melakukan sesuatu. Segala yang dilakukan oleh orang yang  tulus berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam tanpa basa basi dan langsung to the point.           
     Zaman sekarang ini sulit bingit menemukan orang yang benar – benar tulus kepada kita.  Untuk menemukan orang yang tulus dengan kita mesti memiliki  hati yang peka untuk mendeteksi mana yang tulus mana yang modus karena sesungguhnya ketulusan itu berasal dari hati maka perlulah hati sendiri yang dapat merasakan kehadirannya.  Modus dan tulus jelaslah berbeda, ketika modus mengandalkan basa basinya yang ujung – ujungnya menginginkan sesuatu maka berbeda dengan tulus yang betul – betul yang secara langsung mengutarakan maksud hatinya tanpa mengharapkan apa – apa.          
    Di jejaring sosial, kita pun bisa menjumpai orang orang yang bersifat tulus. Misalnya, ada orang yang diajak chatting kurang basa basi dan langsung mengutarakan maksudnya. Postingan orang yang tulus disesuaikan dengan kepribadiaannya tanpa adanya pencitraan dan mengharapkan pujian. Setiap postingan bijak yang biasanya ia kirimkan tujuannya hanya untuk saling mengingatkan bukan untuk sanjungan. Bergitupula ketika dia membalas postingan orang lain penyampaiannya begitu santun dan ramah. Orang yang tulus tak pernah menggunakan ‘topeng’ untuk membuat dirinya semakin wah dan ingin dipuja.            
     Ketulusan  dapat membuahkan kebahagiaan karena segala sesuatu yang kita lakukan bukanlah yang sengaja dibuat – buat melainkan datangnya dari hati dan berharap hanya dibalas oleh illahi. Biasakan diri untuk bersifat tulus, ikhlaskan hati untuk tak mengharapkan fulus. Ketika kita memberikan hal yang baik kepada orang lain yakinlah yang akan kembali pada diri kita adalah baik pula bahkan bisa lebih itu.            
Berikut contoh orang yang tulus
:-          Mengantarkan teman yang sakit walau ia sedang sibuk dengan tugas penting lainnya
-          Membagikan makanan untuk dimakan bersama walau ia sedang kelaparan
-          Membayarkan biaya rumah sakit teman walaupun kasbon di dompet menumpuk


 Berikut pula realita seputar tulus:

Fakta 1
A: “John, gue lapar banget nih dan kebetulan lagi bokek  bisa pinjam duit lo nggak?  minggu depan gue ganti deh!”
B: “Yaelah bro, kenapa nggak bilang dari tadi, santai aja lagi, nih…” (sodorin ceppek)
A: “Thanks yo bro”(tanpa basa basi) 

Fakta 2
A: “Ukh, alamat kamu dimana?”
B: “Untuk apa akh?”
A: “Saya mau datang ke rumahmu menghadap orang tuamu bawa keluargaku untuk melamarmu”
B: *seketika kaget*(tanpa basa basi)            

 Lelaki yang benar – benar tulus mencintai seorang perempuan tidaklah ia menunjukkan sifat yang pada akhirnya akan mengajak dia bermaksiat. Lelaki yang ingin membuktikan ketulusan cintanya tidak mesti diungkapkan kepada orang yang dicintainya tapi langsung menghadap kepada wali nya dengan maksud yang jelas dan tegas. Ketulusan cinta seseorang dapat dilihat dari caranya berbicara, caranya menatap dan caranya bersikap. Lisannya tak penah keluh ketika berucap, matanya begitu teduh ketika menatap dan sikapnya begitu santun ketika berbuat. Orang yang seperti ini perlulah kita balas ketulusan cintanya meski ia tak mengharapkannya.


Referensi : Buku #CintaItu @Manjaddawajadaa

Senin, 25 Agustus 2014

Doa dari perempuan biasa

11.21 Posted by Harna Nawir 1 comment
Semoga malam ini kau juga terbangun, mendirikan sholat malam, berdzikir, melantunkan ayat-ayat-Nya dan bermunajat kepada-Nya. Memohon untuk kebaikanku, memohon agar aku selalu terjaga dalam lindungan-Nya dan memohon agar hatiku dijauhkan dari gerogotan-gerogotan penyakit hati. Karena kau tau, malam ini aku juga terbangun dan mendoakan hal yang sama untukmu. Bahkan, bukan hanya malam ini, setiap malam aku selalu memanjakanmu dengan doa-doa terindah dan semoga Allah mengabulkannya, tak terkecuali.

Bagiku, penghujung malam adalah waktu untuk bermesra dengan-Nya, menculik perhatiannya dan menceritakan semuanya. Tentang permasalahan yang selalu menghimpit di dada dan aku ingin kau tau bahwa diantara semua curhatan itu yang paling banyak menghabiskan waktu dan tangisku yaitu curhatan tentangmu.

Mungkin, kau akan terharu jika nanti aku ceritakan kata demi kata curhatanku itu bahkan mungkin kau akan meneteskan air mata bahagia karena ada seseorang yang begitu mendambakanmu dan mengharapkanmu. Kau akan tersanjung dan tersenyum malu kala kau tau itu… Aku yakin.
Aku adalah calon makmunmu di masa depan, calon ibu dari anak-anakmu, dan calon pendampingmu dunia dan InsyaAllah pendampingmu di akhirat kelak. Aku tak ingin menaruh harapan yang terlalu tinggi akan sosokmu karena aku pun bukan sosok yang begitu sempurna. Banyak kekurangan dan dosa-dosa masa lalu yang telah kulakukan. Terlalu banyak noktah-noktah hitam yang tercoret dalam buku catatan keburukanku, membuat aku malu jika nanti engkau bertanya padaku tentang masa laluku. Tapi besar harapanku agar kiranya nanti kau menerima semua kekuranganku tanpa tanya dan keluh.

Semangatku untuk menjadi wanita muslimah yang utuh begitu besar, semangatku untuk berdakwah di jalan Allah begitu tinggi dan aku selalu memantaskan diri untukmu karena Allah. Semoga itu cukup untuk menyentuh hatimu di penghujung malam kala kita bersama-sama menengadahkan tangan di waktu yang sama dan ditempat yang berbeda, saling memohon agar aku dan kau tetap istiqomah di jalan-Nya.

Pada setiap penghujung malam, air mataku selalu saja menetes tanpa sadar. Sajadah dan mukenahku menjadi saksi akan tetesan air mata pengharapan itu dan semoga saja mereka tidak pernah bosan menyaksikannya atau mungkin saja mereka tersentuh mendengar lantunan doaku yang begitu syahdu dan sarat makna.

Jika saat ini, aku mencintai orang lain, yakinlah bahwa cintaku itu tidaklah begitu besar atau bahkan hanyalah sebuah ilusi cinta yang begitu mudah untuk dilupakan. Percayalah, bahwa cintaku untukmu akan kuletakkan setelah cintaku pada Allah SWT dan Rasulullah, lalu untuk orang tuaku. Kau akan menjadi prioritas setelah Allah dan Rasulullah SAW, jadi tidak usah khawatir akan cinta dan kepatuhanku padamu. Doakan saja, semoga aku selalu istiqomah di jalan-Nya.
Menjadi istri tidaklah mudah, kadang aku takut jika dalam rumah tangga, aku mengecewakanmu dengan sangat. Membuatmu marah akan kata-kataku, membuatmu ragu akan kebimbanganku dan apakah aku mampu membantumu melahirkan generasi-generasi hebat. Semua ketakutan itu aku adukan pada Allah SWT dipenghujung malam dan semoga Allah memberiku kekuatan untuk mengemban amanah sebagai istrimu, kelak InsyaAllah.

Manusia dipasang-pasangkan oleh Allah untuk saling melengkapi, saling menopang dan saling menjaga. Semoga kau bisa menjagaku dengan sebaik-baik penjagaanmu, bisa menopangku dengan seaik-baik pertahananmu dan melengkapi kekuranganku dengan sebaik-baik kelebihanmu. Dan begitupun untukmu dari sebaik-baik kemampuanku.. 

Menikmati Senja Sembari Merindu

11.14 Posted by Harna Nawir No comments
Hari ini aku memerhatikan senja. Indahnya senja mulai terpancar, menerawang jauh hingga hati pun ikut berwarna. Aku tau ini ciptaan-Nya dan aku mengaguminya. Semburat cahaya membias merah, tersenyum menawan mengulur cinta. Senja cerah jatuh di pantai, nan indah. Sebilah harap ada di sudut sana, berharap kasih datang menjemput indah di sanubari. Mereguk persoalan di cekung-cekung hati, menyapu bersih masalah yang terhempit di dada.

Keindahan senja itu mengingatkanku pada keindahan rindu yang ku asuh sejak jauh hari untukmu. Sore itu aku benar-benar menikmati senja sembari merindu. Mungkin terlalu cepat jika kukatakan sekarang bahwa aku merindukanmu  "jodoh" tapi rasa ini tak bisa kupungkiri tiap kali aku melihat senja. Apakah aku merindukan orang yang masih abstrak adanya? 

Rindu ini tak tercipta begitu saja, rindu ini bak pucuk keindahan yang selalu menggumamkan gema kesyahduan  mimpi akan hadirmu. Mungkin tak sedikit orang yang merindukan jodohnya dengan serius, tak banyak orang yang membingkai rindunya dengan bingkai yang semestinya tapi percayalah rindu ini tak terjamah dengan nafsu. Pelampiasan rindu ada dalam doa yang selalu terlantunkan atau kadang aku jadi penikmat senja kala rindu itu menyapa.

Memintal rindu seiring berlalunya senja, hingga pintalan itu akan menjadi sebuah wujud kasih sayang. Kasih sayang yang patut disanjung dan diasuh kala kerinduan ini menemukan muaranya. Muara dalam bentuk pernikahan yang bermakna sebuah kebahagian utuh. kebahagian yang selalu dirindukan bagi penikmat senja yang menunggu senja-senja berikutnya. 
Menjadi penikmat senja tak mudah dan juga tak terlalu sulit, hanya butuh kesabaran yang tak semua orang memilikinya. Mengikhlaskan senja berlalu dihari itu dengan masing-masing kenangannya, lalu menunggu senja dilain hari, dengan harapan senjanya akan tetap seindah senja sebelumnya. Menikmati senja sembari merindu..

Untuk Islam-ku dan Indonesia-ku

10.32 Posted by Harna Nawir No comments
Ini bukan bualan tentang mimpi ataupun cita-cita tapi ini tentang harapan nyata tentang cita-cita. Cita-cita yang sangat sederhana meski meraihnya harus melalui proses yang tidak sederhana. Bagaimana bisa menari-nari  indah dibumi pertiwi yang kian hari semakin memprihatinkan ini? Aku sebagai salah satu anak bangsa, tak jarang menangis sembunyi-sembunyi melihat kelakuan para pedebah moral dan pengkhianat etika. Bagaimana bisa, kita hanya melihat tontonan gratisan yang begitu dramatis, sepertinya naluri kita kian hari semakin terkikis. Aku bukan anak bangsa yang baik, tapi setidaknya aku memikirkan nasib bangsa yang miskin akhlak. Agamanya terhempas begitu saja, demi kekayaan. Tidakkah ada yang peduli, hai kalian yang masih berhati baik??

Pelecahan seksual dimana-dimana, bahkan yang menjadi korban adalah anak-anak yang notabenenya sebagai generasi emas penerus bangsa. Para pejabat-pejabat yang duduk manis dikursi cantik, bagaimana bisa kalian mempertaruhkan nasib rakyatmu hanya demi uang?? Tidakkah kalian peduli kepada rakyat jelata, yang tiap harinya belum tentu bisa makan dan tidur yang nyenyak. Dimana sosok pemimpin yang adil? Apakah masih tersembunyi dibalik celah jendela kekuasaan? Entahlah..

Bagaimana bisa, aku bisa hidup tenang sementara Islam masih belum diprioritaskan dinegeriku ini. kepekaan kian berkurang, hanya segelintir orang yang memberi cahaya untuk umat. Apakah kalian malu memperlihatkan identitas keislaman kalian didepan banyak orang?? Apakah kalian takut dikatakan teroris atau ketinggalan zaman karena pakaian kalian beda dengan yang lain? Justru, disitulah letak kelebihan kita sebagai umat islam yang taat.

Lakukan yang terbaik untuk agama dan negeri kita, meski hal kecil sekalipun. Jangan pernah memandang remeh tentang pengorbanan, karena sekecil apapun pengorbanan itu tentu akan menuai hasil. Bangun sendi-sendi kehidupan islam disemua ranah kehidupan kita, bangun kebermanfaatan diri untuk orang lain. Bantu pemerintah kita untuk memajukan Pendidikan, perekonomian, dan kesehatan yang berbasis Islam. Sentuh hati mereka dengan sikap, bukan dengan bualan omongkosong ditengah jalan. Untuk agama dan negeriku, aku masih terseok-seok untuk mewujudkanmu menjadi Jaya, tertatih namun takkan pernah berhenti berjuang..

Sabtu, 23 Agustus 2014

Tulus apa modus...

08.56 Posted by Harna Nawir 3 comments
Modus.. Kata yang sangat menarik untuk dijadikan pokok pembahasan dalam dunia para jombloers. Kok bisa menarik? Kata simple tersebut sangat popular dikalangan jombloers, banyak yang tau arti dari tulus dan modus tetapi masih banyak ikhwan yang bertindak modus dan kebalikannya masih banyak akhwat yang mudah dimodusi.  Sebenarnya, ikhwan modus itu tau bahwa yang dilakukannya adalah perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh para ikhwan yang sebenarnya tapi karena nafsunya  masih sangat besar  memenuhi ikhwan tersebut makan mereka cenderung melakukan yang jauh dari syariat-Nya. Sangat berbeda dengan ikhwan tulus, mereka meletakkan imannya pada semua tingkah lakunya, jadi semua yang dilakukan berdasarkan perintah-Nya.   
     Pernah tidak tertipu dengan para penebar modus? Sudah dijanji untuk dilamar eh ditunggu-tunggu malah tak kunjung datang. Si akhwat sudah menaruh harapan kepada si ikhwan tapi ternyata harapan itu malah harapan kosong. Tak ada pembuktian apapun dari janji-janjinya semuanya janji palsu. Disangka tulus eh ternyata  modus, disangka serius eh ternyata penuh jambu (Janji-Janji busuk).
      Sudah banyak akhwat yang terjurumus dengan gombalan-gombalan murahan. Gombalan tersebut bak pisang penyot yang diobral dipinggir jalan, dijual murah dan hanya disentuh oleh orang-orang yang tak punya pilihan lain. Akhwat yang mudah dimodusi perlu membentengi diirnya dengan ilmu dan pada bab ini akan membahas tentang jurus jitu menghadapi moduser.

     Saya mencintaimu ukhti dan ingin melamarmu? Seperti itulah terkadang kailmat yang diucapkan oleh para ikhwan. Perhatikan dulu, apakah ikhwan tersebut tulus atau modus. Jangan sampai dikira tulus eh ternyata modus. Makanya harus diperhatikan dulu, ciri-ciri ikhwan yang modus dan tulus. 

Rindu Tak Sedangkal Mengingat

08.49 Posted by Harna Nawir No comments
       Rindu tak sedangkal mengingat, karena rindu menghadirkan kenangan-kenangan yang bisa dijadikan motivasi untuk hidup yang lebih baik. Ketika rindu diletakkan pada posisi positif maka akan menghadirkan manfaat bagi para perindu. Manfaatnya tentu saja tak bisa didapatkan oleh orang-orang yang hanya bisa merindu dengan nafsu. Pelampiasan rindu tentunya tidak disertai dengan nafsu belaka melainkan disertai dengan hati, perasaan dan doa.
       Rindu tak sedangkal mengingat layaknya cinta tak sedangkal ilusi cinta. Orang yang mengingat termasuk kategori merindu namun rindunya masih dangkal. Ketika kita mengingat namun disertai dengan tindak positif, misalnya ketika kita merindukan seseorang lalu mendoakan orang itu dengan sebaik-baik doa dan melampiaskan kerinduan itu hanya pada-Nya, tidak mengumbar rindu maka rindu itu termasuk rindu yang positif karena kita mampu mengelolanya dengan baik. Namun ada juga rindu yang negatif yaitu mengingat yang disertai pelampiasan secara langsung kepada orang yang dirindui, mengatakan langsung kepada orang tersebut sementara status masih belum halal maka rindu tersebut bisa menjerumuskan kita pada hawa nafsu sendiri, menjerumuskan kita pada kubangan dosa.
     Definisi rindu sangat luas, tidak hanya diperuntukan kepada lawan jenis namun kepada Sesuatu yang bisa menghadirkan rindu. Namun, yang acapkali perlu dipelajari lebih dalam lagi yaitu rindu kepada lawan jenis karena jenis rindu ini bisa menipu si pemilik rindu itu sendiri. Dengan dalih merindu maka ikhwan dan akhwat yang belum halal bertemu, mengutarakan rindunya dengan kalimat-kalimat romantis padahal hal tersebut belum bisa dilakukan.

      Hidup adalah pilihan. Setiap orang berhak memilih baik atau buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya. Termasuk memilih ingin jadi perindu positif, perindu negative atau hanya menjadi perindu yang dangkal. Kendalikan hawa nafsu kita, letakkan iman di atas hawa nafsu maka semua yang kita lakukan akan terarah sesuai dengan syariat-Nya. Ketika  tiba saatnya kita merasakan rindu, maka jangan jadi perindu yang dangkal yang hanya sekedar mengingat saja. Arahkan ingatan itu, pintal ingatan itu hingga menjadi kekuatan rindu yang maha dahsyat yang bisa menyentuh hati orang yang kita rindukan dengan doa yang terlantunkan. 

MAAF !!!

08.28 Posted by Harna Nawir No comments
Maaf bila ternyata, aku tak dapat  menghentikan lisan ini saat memanjatkan doa kepadaNya.
Maaf, jika namamu selalu saja kusebut dalam doaku tanpa sepengetahuanmu
Maaf, jika aku terlalu lancang mengingatmu diam-diam
Sungguh, aku tak tau apakah ini anugrah atau ujian buatku

Untuk anda yang begitu kuhormati
Beribu maaf kuucupkan, jika rasa ini menganggumu
Tapi tenang saja, dengan izin Allah aku mencoba agar  rasa ini tak  terdengar  olehmu
Jujur, aku takut jika kau mengira bahwa aku  perempuan yang mudah jatuh cinta.
Asalkan anda tau bahwa ini adalah kali pertama aku mencinta semenjak beberapa tahun yang lalu,
Aku mengenalmu tak begitu lama, justru perkenalan yang sangat singkat
Akupun tak pernah mengira jika aku benar-benar  memiliki rasa untukmu,  untuk waktu yang sesingkat itu
Dan lagi maaf..

Rasa-rasanya aku begitu bodoh, kan??
Menyukaimu terlebih dahulu dan sampai sekarang aku tak tau apakah kau masih mengingatku
Setidaknya, mengingatku sebagai seseorang yang pernah kau kenal.
Aku begitu cepat membawa namamu dalam doaku..
Aku terlalu lancang untuk itu.
Syukurnya, saat aku mulai menyukaimu, kecintaanku kepadaNya semakin bertambah
Bukankah itu hikmah dari rasa yang diam-diam ini?
Semoga…

Untuk anda yang tak begitu kukenal..
Kau berhasil mengalahkan pertahanan yang telah lama terbangun
Menghancurkannya bagai debu, tanpa kau sadari.
Kau tak begitu menarik, kata orang-orang kau sangat dingin.
Dan sepertinya, memang begitu kau adanya.
Tapi, kau berbeda dari sebagian banyak orang yang kukenal. Sungguh…

Tenang saja, rasa ini takkan kuasuh terlalu lama
Aku akan membiarkannya lepas seiring debu-debu itu berterbangan
Aku tak ingin mencintai seseorang terlalu dalam
Apalagi untuk seseorang yang belum halal bagiku.
Maaf karena ternyata perkenalan kita menuai rasa meski dipihakku saja
Sekali lagi..
Maaf karena telah lancang menyukaimu diam-diam





Kamis, 10 Juli 2014

Kaos kaki.. Penting???

20.32 Posted by Harna Nawir 4 comments
Kelihatannya hal sepeleh, hanya sebatas "Pelindung kaki'. Bagi wanita, kaki adalah bagian dari aurat yang harus ditutupi seperti halnya rambut dan anggota badan lain yang termasuk aurat. Tapi, masih banyak yang menyepelehkannya dan tak terkecuali saya. Jika keluar rumah, mungkin kaos kaki tidak pernah ditanggalkan, selalu dipake tapi terkadang dilepas jika di dalam rumah meski ada tamu yang bukan mahram kita. Kenapa demikian?? Salah satu penyebabnya yaitu karena pake kaos kaki di dalam rumah itu 'ribet'.

Saya ingat cerita teman mengenai 'kaos kaki'. Pernah ada ikhwan menikahi seorang akhwat karena melihat teguhnya akhwat ini mempertahankan kaos kakinya, kaos kakinya tidak pernah dilepas sekalipun meski harus melewati lumpur. Karena keteguhan si akhwat menjaga auratnya, yang sebagian besar akhwat menganggap remeh masalah kaos kaki tapi akhwat yang satu ini tetap istiqomah menjaga auratnya dalam keadaan apapun. Subhanallah...

Tepat hari ini saya seperti ditampar berulang kali oleh salah satu Dispaly Picture teman di BBM. Saya seperti wanita yang sangat jauh dari kategori muslimah, masih seenaknya menanggalkan kaos kaki di depan yang bukan mahram. Saya selalu mencari-cari alasan  pembenaran akan kesalahan saya, namun saya lupa bahwa ini disebabkan karena kadar iman yang semakin menipis. Ampuni hamba Ya Allah...


Bulan ini tepat setahun saya berhijrah meski belum sepenuhnya utuh. Tapi saya selalu mecoba untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik lagi. Besar keinginan untuk menjadi muslimah seutuhnya.. Yang senantiasa membawa kebaikan bagi semua orang. Aamiin

Senin, 07 Juli 2014

Paragraf 5

08.16 Posted by Harna Nawir No comments


Saat kehidupan yang kita jalani mulai berada di titik paling bawah, dunia dijunjung dan akhirat ditapikkan. Bagai hidup dalam kegelapan, namun sejatinya tdk demikian. Masa bodoh dengan syariat-Nya, melakukan sesuatu dgn sesuka hati tanpa peduli apakah "baik" atau "buruk" apakah "benar" atau "salah". Maka, yg kita butuhkan yaitu cahaya "IMAN". Tak ada sebaik-baik cahaya selain cahaya iman dari-Nya. Bagaimana jadinya, jika kita hidup di dunia ini tanpa iman dalam hati, walau sekecil biji zarrah sekalipun??

Kamu adalah kamu

08.04 Posted by Harna Nawir No comments
Kamu adalah kamu.. 
Seberapa besar usaha untuk menjadi orang lain takkan bisa mengubah 'kamu' karena kamu akan tetap menjadi kamu. Tak perlu lah iri dengan kesuksesan orang lain karena setiap orang memiliki titik pncapaian kesuksesan yang berbeda-beda. Setiap orang sudah diberikan jatah rejeki oleh Allah. Tak perlu khwatir selama kita berusaha dan berdoa, Allah pasti akan memberikan kita yang terbaik menurut-Nya. Nikmati dan jalani hidupmu, bolehlah kita sesekali menengok orang lain tapi dengan itu bisa membawa hal positif untuk hidup kita. 




Sekelumit Cerita Kami ~SDT Sidrap~

07.47 Posted by Harna Nawir 1 comment
25 April2014

Pengumuman enumerator SDT  Litbangkes Kemenkes RI, awalnya deg-degan tentunya. Tepat kubuka link pengumumannya, pelan-pelan kupencet gulir bawah di keyboard laptopku, pandanganku tak pernah lepas dari monitor laptopku, (satu.. dua.. tiga.. ) dan akhirnya namaku pun terlihat “Harna” nama yang sangat singkat tapi bermakna. Alhamdulillah.. ucapku dengan wajah berseri-seri.

Tak hanya sampai disitu saja, namaku terpampang sebagai enumerator di kabupaten Sidrap. Kota yang seringkali kudengar dari teman-teman yang asalnya dari sana dan pernah sekali kesana waktu pernikahan temanku dan itu dulu. Pengetahuanku tentang kota ini sangat minim, lalu apa yang harus kulakukan disana?? Tetiba pertanyaan itu, melanglangbuana di pikiranku. Heiiii harna “bangunn”..

“Harna
“Sigit Angriawan
“Suryani Mansur
“Indasari

Mereka teman timku selama kegiatan SDT dilaksanakan di kab. Sidrap. Tak ada yang kukenal  dekat, hanya kak sigit yang kukenal sebagai senior  di kampus, sebatas itu. Sepertinya, saya harus mengeluarkan jurus “Sok kenal Sok Dekat” dengan mereka.  Untungnya, sekarang saya bukan orang yang susah bersahabat dengan orang lain.

9 Mei 2014…
Tepat Hari ini pelatihan enumerator dimulai, saya harus sok kenal dan sok dekat dengan banyak orang, rasa-rasanya itu bukan hal yang sulit. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu pre-test tapi sebelum itu ada pembagian kamar dari panitia. Dan ternyata, saya sekamar dengan salah satu rekan tim saya yaitu kakak Suryani, yang disapa dengan kak ani.  “Hy.. kakak ani, nama saya harna” dan saya mengeluarkan muka termanis (lagi).  Selama 10 hari pelatihan di hotel, banyak pengalaman, teman, ilmu dan pelajaran. 


Inilah kami enum kelas C.. Kompak, kece dan seru bingits Dengan koster-koster yang gokil.


Koster kami tuh yang paling kanan, namanya pak Rudi. Orangnya gokil dan paling seru diajak ngobrol, hobinya paparazi enumerator. hehe


20 Mei – 20 Juni 2014

Kami berangkat menuju kabupaten Sidrap, dengan amanah yang ditaruh dimasing-masing pundak kami. Kami siap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan tentunya dengan ikhtiar maksimal dari kami.
Kak Ani, kak Indah dan Kak Sigit. Hmm… dan ternyata saya paling bungsu dan paling imut. Hehehe, meski hanya beda 10 bulan dengan kak indah sih. Tapi tak apalah, saya suka jadi adik bungsu, punya banyak kakak.

Pertama-tama saya akan memperkenalkan kakak-kakak terbaikku selama disana..

Kak Ani..

“Kak ani mengajar di Unpar (univ. pare-pare), beliau senior saya tapi tepat beliau lulus S1, saya baru menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Unhas.  Saya tak pernah melihat beliau di kampus, saking seniornya (hehhe.. piss) untung saya tdk panggil leluhur. Orangnya, terkadang tidak suka menunda-nunda pekerjaan, kalau masalah uang saya serahkan ke beliau. Kalau lagi sibuk-sibuknya mengedit, beliau harus tidur dulu meski hanya 10 menit, beliau akan terbangun dan melanjutkan kerjaannya kembali.  Hmm.. banyak pelajaran yang saya curi dari beliau meski terkadang terjadi perbedaan pendapat dengan beliau. Perbedaan itu indah kakak.. hehehe.”

Kak Indah..
“Kak indah, alumni poltekes. Orangnya easy going banget, ceria dan hobi tertawa. Melakukan segalanya dengan santai tapi kerja tetap jalan, orangnya tak banyak pusing dan banyak hal yang ditulari ke saya termasuk  cara menghadapi hidup. Orangnya mengalir meski banyak bicara alias cerewet tapi bagi saya itu tak jadi masalah. Hmm.. jika masa-masa seriusnya datang untuk mengedit, maka dia tidak boleh diganggu, jika diganggu maka kerjaannya pasti tertunda. Orang yang paling sering menemani saya ketawa, meski hal-hal kecil sekalipun. Semuanya akan menjadi lucu, jika bersama kak indah.”

Kak sigit..
“Sebenarnya, kakak yang satu ini bukan orang yang baru kukenal, beliau seniorku di kampus tapi hanya sebatas senior dan junior saja, tak pernah banyak ngobrol dengan beliau. Sekilas, perawakannya serius, tidak banyak becanda, bijak dan religious. Setelah berhari-hari dengan beliau, maka saya menarik kesimpulan bahwa kakak yang satu ini orangnya tidak serius-serius amat, suka becanda meski candaannya garing sih (hehhe). Orangnya, tidak suka marah meski kami-kami sebagai anggotanya kerja santai ataupun lebih banyak becanda dibanding bekerja. Heii kak..  Marah sedikit kenapee.  Hhehe”



 Satu-satunya cowok ditim kami yaitu kak sigit. Dari kanan ke kiri, kak sigit - kak ani - Harna - Kak Indah

Banyak hal yang menarik selama kami berada di kota yang dikenal sebagai penghasil padi dan telur. Orang-orangnya ramah-ramah meski ada satu dua orang yang menyambut kami dengan muka asemm. but, it's ok. Ada 4 daerah yang terpilih sebagai sampel SDT dan masing-masing daerah memiliki ciri khas. 
Ada hal yang membuat kami sedih dan ada hal yang membuat kami tertawa, semuanya menjadi satu. 

--------
Di daerah pertama, kami masih seperti tertatih untuk pengumpulan data. Maklum kami baru belajar.. 


Namanya "Hasrianti" sy tdk tw persis nama panggilannya siapa. Gaya rambut dan bajunya, seprti laki2 makanya pada saat pendataan dicentang saja jenis kelamin laki-laki. Saya juga yg salah krn tdk memperhatikan namanya yg jelas2 menandakan bahwa dia seorg wanita. Gayanya kumal, layaknya anak2 desa yg tak terurusi meski sebenanya mreka terurusi , hanya saja sprti itulah gayanya. Sewaktu didatangi, dia sedang mengigit jagung mentah.. hmm bukan hanya mengigit tapi dia makan jagung kuning mentah yg mungkin kita enggan. Saat ditanya, knp makan jagung mentah dek?? Jawabnya sederhana "suka" dengan lagak bahwa yg dia makan itu makanan favorite. Waktu itu sy selalu memperhatikan adek kecil ini dan mungkin dia hanya salah satu dari beribu anak di indonesia yg makanannya jauh dari kategori "makanan bergizi". Entahlah.

--------
Pengumpulan data di daerah kedua takkan terlupakan tekhusus untuk saya pribadi. Di daerah ini, kami harus beradaptsi dengan bau tai ayam yang sempat membuat sya pening hingga muntah. hehehe


 Tak sedikit orang yang suka dengan telur.. Selain proteinya yang tinggi, telur juga bisa diolah menjadi hidangan yang enak di lidah. Namun, pernah tdk memikirkan nasib para peternak ayam ini. Mereka harus mengurusi ayam-ayam iclude dengan tai-tainya yg sgt tdk mengenakkan indra pencium... Memikirkannya saja, terkadang merangsang perut untuk mual, apalagi jika kita ada di lingkungan tersebut. Kita-kita yg hidupnya diluar dari profesi ini, semestinya harus banyak bersyukur krn kita bisa menikmati enaknya telur tanpa pernah berkutat dengan bau dan kita bisa membelinya hanya dgn harga rp 1000. Bagi saya, itu sdh sgt murah "menurut" org yg pernah merasakan hidup dekat dengan kandang ayam.

---------

Hal yang paling berkesan pengumpulan data pada daerah 3 dan 4 yaitu anjing. Sumpah... anjingnya tidak main-main, benar-benar menganggu proses kegiatan kami. Sampai-sampai kami memanggil anjing dengan sebutan 'mas bro' hehehe

Dengan bangga kami mengenakan atribut SDT, mulai dari rompi, tas topi dan payung. Yuhuuuu... 





 Thanks to all my kakak-kakak.. Maafkan segala khilafku selama kebersamaan kita, hanya wanita biasa dan hanya manusia biasa. hehehe

Selasa, 27 Mei 2014

Peluk Rindu "'Ayah"

18.05 Posted by Harna Nawir No comments




Masih kah kita enggan untuk berhijab? Padahal yang menanggung dosa-dosa kita adalah ayah kita sendiri. Sosok laki-laki yang sangat kita cintai, bukan? Sanggupkah kita melihat orang terkasih disiksa karena tingkah kita... Sadarlah dan bangun dari tipu daya setan yang berkedok kenikmatan duniawi semata. Lagipula. tak ada rugiya jika kita berhijab justru sangat bermanfaat untuk diri sendiri. Kendalikan nafsumu, jangan sampai nafsu yang mengendalikan kita. 

Peluk Rindu untukmu AYAH... 


Senin, 05 Mei 2014

Apalah Lagi

20.23 Posted by Harna Nawir No comments
Apalah lagi gunanya hati
Jika tak mampu merasa
Jika tak mampu ber-empati
Jika tak memiliki kepekaan
Jika hanya mampu membenci

Apalah lagi gunanya tangan
Jika tapaknya terikat angkuh
Jika tak mampu memberi
Jika hanya mampu menyuap diri sendiri
Jika tak mampu menengadah memohon ridho-Nya

Apalah lagi gunanya lisan
Jika hanya mampu menyakitii insan
Jika tak bertutur dengan baik
Jika hanya selalu membicarakan aib
Jika hanya mampu mencercah dan memaki

Apalah lagi gunanya telinga
Jika hanya mampu mendengar aib
Jika tak mampu menyimpan nasihat
Jika acuh mendengar kebaikan

Apalah Lagi gunanya wajah
Jika hanya jadi penarik syahwat
Jika  hanya dipoles dengan make up
Jika hanya jadi pajangan

Apalah lagi gunanya Mata
Jika hanya mampu melihat tindak haram
Jika hanya mampu melirik licik
Jika tak mampu bertahan lama membaca kitab Suci

Apalah lagi gunanya kaki
Jika hanya mampu melangkah jauh dari syariat-Nya
Jika tak mampu berdiri mendirikan sholat
Jika tak mampu melangkah ke majelis ilmu
Jika tak mampu melangkah ke mesjid

Apalah lagi gunanya semua anggota badan
Jika tak digunakan untuk menyembah Allah
Jika tak mampu berucap syukur
Jika hanya mampu berlagak sombong


Surat “Hari Ini Aku Mengingatmu [Lagi]”

19.52 Posted by Harna Nawir No comments
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dear jodohku…
Awal surat ini, aku ingin menanyakan kabarmu.
Apakah kau baik-baik saja? Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan untukmu. Menjauhkanmu dari keruhnya hati dan jiwa dan mendekatkanmu pada nikmatnya iman dan takwa. Semoga Allah SWT tak pernah bosan memberimu semangat tuk melangkahkan kaki menuju arahku dan semoga Allah SWT memberimu pertolongan dalam pencarianmu mencariku.

Kau tau, hari ini aku mengingatmu meskipun sebenarnya bukan hanya hari ini ingatan itu muncul. Akhir-akhir ini hampir setiap hari aku mengingatmu. Mungkin keinginanku berjumpa denganmu semakin membuncah, meski terkadang sesekali aku hentikan ingatanku tentangmu dan melanjutkan kesibukan-kesibukanku tapi tak jarang ingatan itu menyelinap ;tanpa permisi dan menganggu kesibukanku. Bahkan terkadang, ingatan itu menjadi kesibukanku sendiri. Ingatan itu seakan punya dunia sendiri, menari-nari dalam ruang hampa dan gelap. Membuat cerita sendiri bahwa dirimu seperti ini dan itu. Kadang, aku tak dapat mencegahnya karena jujur aku menikmati ingatan itu. Ingatan yang sejatinya bukan ingatan, tapi lebih kepada mimpi.

Kenapa hari ini aku mengingatmu dengan sangat karena aku mengingat bahwa pernah suatu malam aku  memimpikanmu hadir dalam alam mimpiku. Kau datang dengan begitu rapi dan mengenakan peci, layaknya pangeran berpeci. Jujur, sebenarnya aku tak begitu yakin jika itu kau..
--------------

Begitu banyak anugrah yang diberikan Allah SWT untukku, masih memberiku ketabahan dan kekuatan untuk menantimu meski terkadang aku merengek pada-Nya agar dia mengetuk hatimu untuk segera menjemputku disini. Aku seperti anak kecil yang masih polos dan lugu.. kadang aku tertawa-tawa kecil jika mengingat usahaku menantimu. Keinginanku memang sangat besar akan kehadiranmu tapi keyakinanku akan skenario-Nya untukku jauh lebih besar.  Aku percaya pada ketetapan Allah SWT

Jika hari ini aku hanya bisa mengingatmu ‘jodohku’, insyaAllah jika waktunya tiba aku bisa bersamamu. Bersama menciptakan mimpi, membangun istana kecil di dunia dan akan menjadi istana besar di surga nanti, InsyaAllah.
    Hari ini aku bercakap banyak tentang jodoh, membungkusnya menjadi cerita indah dan akan kuabadikan hingga kita dipertemukan oleh-Nya. Buanglah kebimbanganmu, jika di dunia ini kita belum dipertemukan, semoga Allah sudi mempertemukan kita di akhirat. Tapi alangkah bahagianya jika kita dipertemukan di dunia dan di akhirat. Aamiin Allahumma Aamiin

Waalaikumsalam wr.wb.
 Salam Rindu


Sekelumit Cerita (Fadillah Sholat Tahajjud)

19.44 Posted by Harna Nawir No comments
Sembah sujud kepada-Mu sang pemilik hati
Membolak-balikan hati setiap insan, menerangi jiwa setiap makhluk yang dikehendaki dan menggelapkan jiwa yang dikehendaki pula.
Sebuah kesyukuran yang tak terhingga, selalu kupanjatkan Untuk-Mu
Dzikir untuk-Mu dan Kekasih-Mu baginda Rasulullah SAW.

Anugrah, nikmat dan Hidayah yang senantiasa Engkau berikan di setiap hamba-Mu yang bersyukur. Maka tak henti-hentinya saya bersyukur, memuji keagungan-Mu, ciptaan-Mu yang Sungguh tiada tandingan-Nya.Engkau memberikan hidayah kepada hamba dengan cara yang tak disangka-sangka.
Seperti halnya saya, manusia dengan keterbiasaan dan ketidaksempurnaan. Saya tau itu dan sepenuh menyadarinya. Tersadar bahwa level hidupku tak pernah meningkat, begitu saja setiap menit, hari, bulan bahkan setiap tahun tak ada perubahan. Tak ada yang kudapat apapun, walau setitik kebahagian.
Saya ingin berubah menjadi lebih baik, menjadi hamba seperti yang Engkau inginkan. Melaksanakan semua titah-Mu, tanpa melewatkan sedikitpun. Saya butuh setangkup semangat, lalu dengan cara apa saya memperoleh suntikan semangat itu.

Teringat perkataan murobbiku beberapa bulan lalu, “Jika hatimu dirundung masalah dan engkau tidak menemukan solusi dari masalah itu dengan caramu sendiri, maka mintalah kepada Allah, berdoalah disepertiga malam karena pada malam itu Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa dengan khusyuk”

Tanpa berpikir panjang, malam itu langsung saya mengambil air wudhu meninggalkan dekapan malam, kemudian mendirikan sholat tahajjud dengan harapan Allah mengabulkan semua pintsaya malam itu.
“Ya Allah, dekatkanlah saya dengan orang-orang yang engkau ridhoi dan jauhkanlah saya dari golongan orang-orang yang kafir”

Esok harinya, semangat saya seperti terisi full kembali dan mulai dari situ keajaiban-keajaiban mulai terjadi. Masih teringat jelas, paginya tiba-tiba ada BBM yang masuk dan orang itu mengajak  saya bergabung di salah satu yayasan sosial yang terkenal di Indonesia dan kebetulan cabangnya ada di makassar. Saya bertanya dalam hati, “Loh, kok kontak orang ini ada di hp saya dan dia siapa?”
Ternyata, yang menginvite orang itu adalah teman saya dari beberapa bulan lalu dan beliau adalah Pimpinan yayasan sosial di makassar. Dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri saya langsung menuju kantor beliau dan alhamdulillah disana tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi untuk dakwah. Saya merasa belum pantas berada ditempat seperti ini. Ya Allah apakah ini jawaban doa yang tadi malam saya lantunkan? Allahu Akbar

Dari sinilah awal perubahan saya, mulai dari yang cuek dengan dakwah dan kemudian menjadi semangat mengikuti dakwah di jalan Allah. Yang awalnya hanya mengenakan kerudung yang saya selempangkan kanan dan kiri, tidak sesuai dengan ajaran-Nya dan kemudian berubah mengenakan hijab syar’i seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Mulai dari sekelumit keajaiban tersebut, saya mulai yakin akan fadillah sholat tahajjud. Benar-benar yakin.. Setelah kejadian tersebut saya mulai berkomitmen untuk terus rutin mendirikan shalat tahajjud . Dan bukan hanya itu keajaiban sholat tahajjud yang saya alami, ada beberapa kejadian yang menurutku itu sangat ajaib di luar nalarku.
-------------------

Setelah bergabung dengan yayasan tersebut, hari-hari saya terasa sangat produktif meski lelah terkadang menggerogoti badan namun hal itu tidak menghentikan langkahku untuk terus mengukir prestasi di jalan dakwah-Mu. Namun, saya memilih untuk fokus melanjutkan skripsi saya yang pernah terpending karena fokus di yayasan sosial tersebut.

Lokasi penelitian saya yang terbilang jauh yaitu di desa Bonea Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, tidak menciutkan semangat saya untuk menyelesaikan skripsi saya.  Berangkat ke Muna dengan uang secukupnya saja karena saya malu meminta uang lebih kepada orang tua saya, takut memberatkan mereka. Sebelum menuju kota Muna, saya transit di Bau-bau dan menginap semalam di rumah keluarga teman saya.

Malam itu kembali saya mendirikan sholat tahajjud yang sudah rutin saya kerjakan semenjak perubahan dalam diriku terjadi. Tapi kali ini saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyandarkan semua urusanku kepada-Nya

“Ya Allah lancarkanlah segala urusanku di kota ini dan mudahkanlah penelitianku tanpa memberikan beban yang saya tidak bisa menjalankannya. Aamiin”

Usai sholat subuh, saya mulai mempersiapkan diri untuk menyebrang di kota Muna karena pada saat itu kapalnya berangkat pukul 07.00. Tiba-tiba pemilik rumah mengetuk pintu dan mempersilahkan saya untuk sarapan. Setelah berbincang-bincang, ternyata ayah dari teman saya memiliki sebuah STIKES dan beliau adalah owner dari yayasan tersebut.

Kemudian beliau bertanya tentang penelitianku, lalu saya menjelaskan dengan detail kepada beliau. Lalu beliau berkata dengan logat, “Saya punya dosen di STIKES saya dan dia berasal dari desa tempat penelitianmu itu. Nanti saya kasih tau ke dia, untuk menemanimu selama berada disana dan dia seorang wanita jadi tidak usah khawatir”
Tiba-tiba beliau menelpon dosen tersebut. Tak lama kemudian dosen muda tersebut datang dan bersedia menemani saya ke Muna dan ditemani beberapa orang lagi.
Kemudian Ayah teman saya itu menjulurkan kunci mobil kepada salah seorang yang tinggal di rumah beliau dan berkata “Temani mereka dan ini uang pembeli bensin dan kebutuhanmu selama disana”

Ya Allah saya merasa orang yang paling beruntung pada saat itu, semuanya di mudahkan dengan perantara Ayah teman saya. Subhanallah...
Kejaiban tak hanya sampai disitu, sesampai di lokasi penelitian saya. Ternyata semuanya tidak seperti yang saya takutkan selama ini. Ternyata, masyarakat disana sangat menyambut dengan baik kedatangan kami dan tokoh masyarakat disana merasa tersanjung karena desanya terpilih untuk kami datangi. Dan salah satu dari mereka, mengajak kami menginap di rumahnya dengan senang hati. Penlitianku hanya berjalan selama 6 hari dengan dukungan masyarakat disana, yang sebelumnya perkiraan saya minimal 2 minggu. Puji syukur selalu kupanjatkan atas kehadirat-Mu. Semuanya terjadi karena-MU dan dengan doa-doa yang kupanjatkan setiap malam.

Itulah sekelumit kisah keajaiban yang pernah saya alami. Jika kita sudah membuktikan fadhilah/keutamaan shalat ahajjud, pasti akan menambah keyakinan kita sehingga sampai pada level haqul yakin (Merasakan sendiri). Dan keimanan kita pasti akan meningkat.



Jumat, 02 Mei 2014

Hati yang Lembut

09.13 Posted by Harna Nawir No comments
Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Bahwa ada cahaya dibalik relung yang tak terlihat kasat mata
Tak ada nista dibalik ucapan kata demi kata
Kejujuran dijunjung
Kebohongan diurungkan

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Indahnya tak hanya difisik
Raganya tak butuh dipoles
Karena keindahan terletak pada hatinya

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Ada kekuatan dibalik kelembutan
Tak ada ucap kasar dibalik amarah
Bahkan menyulap amarah jadi cinta
karena kelembutnnya...

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
adalah hati yang tak pernah membenci
Hati yang tak pernah mencaci
Hati yang tak pernah mencercah
dan hati yang selalu berusaha untuk menjadi suci
Ia adalah hati yang lembut

Hati yang selalu dibaluti kelembutan
Selalu menaruh hormat pada setiap insan
Memiliki empati yang sangat tinggi
Menolong tanpa pamrih
Ialah hati yang lembut

Sepasang Sandal

08.47 Posted by Harna Nawir No comments
Dimalam yang larut, di dalam sebuah rumah sederhana yang luasnya tak seberapa, seorang istri sedang menunggu kepulangan suaminya. Malam itu telah sangat larut. Memang tak seperti hari-hari biasanya, mlam itu suaminya begitu banyak aktivitas yang harus diselesaikannya.

Sang istri terus menunggu dalam kebingungan. Kantuk dan letih berulang kali hinggap, tetapi tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur. Ia ingin menunggu suaminya hingga datang. Dengn setia ia ingin tetap menunggu. Namun kantuk dan lelah tak bisa lagi diajak kompromi. Sedang suami tak kunjung hadir.

Tak lama, seorang lelaki berjalan dengan cepat munuju rumahnya. lelaki itu adalah suami wanita tersebut. Sesampainya di depan rumah, ia terlihat sangat lelah karena aktivitasnya yang sudah berlebihan seharian ini. ketika nhendak mengetuk pintu rumah, sang suami lantas berpikir "Malam sudah sangat larut, mungkin istriku sudah beranjak tidur. kasihan dia, pasti lelah seharian mengurus rumah. Aku tidak ingin mengganggu istirahatnya"

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur di luar. Ia gelar sorbannya, dan tidur dengan lelap di depan pintu. ya, didepan pintu di luar rumah. Hanya beralas sorban tipis. Meski seharian ia telah beraktivitas, ia rela menikmati malam itu di luar demi tak ingin membangunkan istrinya. 

Tak disangka, di dalam rumah, ternyata istri masih menunggu. Tak terlintas sedikitpun berbaring ke tempat tidur. Ia takut kalau ia tidur di kamar, ia tak mendengar ketukan pintu dari suaminya.
Tetapi sungguh kantukny makin menjadi-jadi. Hingga ia memutuskan untuk bersandar di pintu rumahnya, agar ketukan pintu bisa langsung terdengar olehnya.

Malam itu, tanpa saling tau, sepasang suami istri itu sedang tertidur berdampingan hanya terpisah beberapa nsenti tebal pintu. mereka saling menghormati pasangannya. Sang istri tak mu mengecewakan suami yang sudah kelelahan. Sang suami tak ingin mengganggu istirahat sang istri. Nun jauh di langit, ternyata ratusan ribu malaikat bertasbih saat menyaksikan kedua sejoli tersebut tidur berdekatan, tapi tak saling tau. 
Pasti anda sudah menebak siapa pasangan suami istri itu. Benar, sang suami adalah manusia tersuci sejagat, Rasulullah SAW. Sedangkan sang istri adalah perempuan panutan para muslimh, Aisyah ra.

Pasangan suami istri adalah sebuah kesatuan dua manusia yang berbeda. Mereka bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, bukan hanya penyatuan fisik, tetapi uga jiwa. Mereka masing-masing memiliki ego yang mungkin berbed. Mereka mungkin lahir dengan karakter yang sangat kontras. Tetapi ikatan pernikahan hendaknya menjadi sebuah ikatan batin yang menjadikan segala perbedaan itu sebagai media untuk saling melengkapi satu sama lain.

Seorang rekan pernah menasihatkan, bahwa pasangan suami istrii ibarat sepasang sandal. Walau bentuk mereka tak sama, tetapi mereka serasi. Meski saat berjalan tak pernah persis berdampingan, tetapi tujuannya sama. Walaupun mereka tak pernah bisa ganti posisi, namun mereka saling melengkapi. Mereka tak pernah ada yang merasa lebih atau lebih tinggi dari yang lain. Mereka selalu sederajat. Bila yang satu hilang, yang lain tak memiliki arti. 


Referensi (Ya Allah bimbing Hamba menjadi wanita sholehah_Aisyah christy)

Kamis, 01 Mei 2014

Mawar Ungu

10.03 Posted by Harna Nawir No comments
Karya : Claudia Irawan Massie (2006)

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
telah membersihkan diri dalam siraman embun pagi
agar bisa melantunkan zikir dan doa ke langit utara
karena diantara gema adzan dan nyanyian mentari
akan mengalun seruling kasih serta rahmat baginya

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
kasih sayangnya mampu membungkam kata-kata
kelembutannya mampu menentramkan setiap jiwa
kehangatannya mampu menembus batas raga
kekuatannya mampu menghadirkan manusia
lalu mengantar agar fitrahnya tetap terjaga

Mawar ungu yang tumbuh di sebuah taman sunyi
masih tegar disana menebar semerbak wewangi
karena iman dirinya senantiasa terlindungi
oleh tajamnya karimah duri
di tangkai-tangkai dan daun hati

Percayalah pada satu-satunya kemilau rahasia
dalam rengkuhan suci cadar sejuta pesona
dia hanya ingin dimengerti dalam rasa
dan dibelai dalam cinta...

Menjaga Hati

09.55 Posted by Harna Nawir 4 comments
Dalam islam, tak ada yang namanya pacaran ataupun sesuatu yang mendekati pacaran. Hubungan tanpa status, teman tapi mesra atau apapun lah yang orang lain menyebutnya. Intinya, dalam islam terdapat rambu-rambu dalam berhubungan, apakah kita ingin mengikuti rambu tersebut atau kah ingin melawannya. Semuanya pilihan, sama saja ketika ditanya apakah anda ingin memilih surga atau memilih neraka. Tapi bukan berarti kita manusia dilarang mencintai ataupun dicintai, cinta itu fitrah, suci justru hati yang tidak memiliki cinta di dalamnya, hatinya laksana batu yang sangat keras. 

Ketika kita mencintai seseorang sebelum bertemu dengan jodoh kita, sebaiknya yang kita lakukan yaitu menjaga hati, iman dan memperteguh takwa kita. Ketika iman kita mulai melemah maka pada saat itu setan akan membisikan godaannya dari arah mana saja. Cinta bisa membuat kita kuat jika cinta kita disandarkan pada sang pemilik cinta tapi cinta juga bisa membuat kita lemah jika cinta kita disandarkan pada hawa nafsu. kembali lagi, semuanya menjadi sebuah pilihan.

Apakah menjaga hati itu mudah?
Bagi saya menjaga hati tak semudah menutup pintu, yang bisa kita buka dan tutup kapan saja. Menjaga hati juga tak semudah memecahkan piring ataupun gelas, pun juga tak segampang merobek kertas. Menjaga hati butuh pertahanan yang tangguh dan iman yang kuat. Setan takkan pernah diam melihat manusia saling cinta sebelum akad, setan pasti akan mencari celah titik kelamahan manusia yaitu dengan melemahkan hatinya. 

Kalian sudah pernah dengar/membaca kisah percintaan Fatimah binti Rasulullah SAW dan Ali kan? Mereka saling mencintai dalam diam tapi tidak pernah sekalipun mereka saling mengutarakan perasaan secara langsung. Mereka saling menyampaikan rindu dengan doa, hingga Allah mempertemukan rindu mereka dengan cara yang iindah. Mereka saling menjaga hati hingga akad terucap, bahkan setanpun tak tau jika mereka saling mencintai sakin mereka menjaga hatinya. 

Kisah percintaan mereka sangat inspiratif. Pertanyaannya, apakah mampu kita melakukan hal yang sama?
Menjaga hati tak mudah tapi kita harus mengerahkan ikhtiar terbaik kita, lalu bertawakkal kepada Allah. Menyerahkan semuanya kepada Allah dan menerima ketetapan-Nya dengan ikhlas. 
Menjaga hati memang tak mudah, apalagi jika kita mencintai orang yang intensitas pertemuannya rutin. Dan yang lebih susahnya lagi saat kita tau bahwa kita saling mencintai namun salah satu diantaranya belum siap untuk menikah. Apakah kita mampu menjaga hati selama bertahun-tahun lamanya?? Memang tak mudah tapi bukan berarti tak bisa. 

Lalu, terkadang ada yang mengalami hal seperti ini, sudah lama saling menjaga hati, interaksi pun sudah dikurangi dan kita saling mendoakan dan ujung-ujungnya kita tidak berjodoh? 
Intinya, jangan gantungkan harapan pada usaha sendiri ataupun pada manusia tapi gantungkanlah semuanya pada Allah semata, InsyaAllah semuanya begitu mudah dijalani meski tak sejalan sesuai dengan  keinginan. 

Sedikit mengenai tips-tips menjaga hati.
1. Kuatkan iman dengan tidak meninggalkan perintahNya.
2. Perbanyak amalan sunnah misal tahajjud, dhuha dll
3. Kurangi interaksi pertemuan dengan dia, termasuk dalam hal komunikasi (SMS, tlpon, bbm dll)
4. Jangan memberi kode jika memang belum siap untuk menikah
5. Perbanyak mengingat Allah
6. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif
7. Perbanyak membaca buku mengenai cinta dalam islam bahkan baca buku tentang pernikahan yang barokah.
8. Perdalam ilmu agama
9. Bersahabat dengan orang-orang shalih
10.Jangan suka curhat kepada banyak orang mengenai isi hati, kalau perlu jangan ceritakan kepada siapapun kecuali Allah.
11. Perbanyak doa
12. Serahkan semuanya kepada Allah, taruh harapan sepenuhnya kepada takdir Allah.

selongkar10.blogspot.co.id