Family oriented and education oriented

Kamis, 16 Januari 2014

Memaafkan

22.30 Posted by Harna Nawir 3 comments
Perlahan-lahan hilangkan ego yang menguasai hati
Luka-luka yang pernah tertorehkan entah berjejak ataupun tidak.
Anggaplah hanya sebuah rentetan takdir yang sudah jauh hari sudah kau sepakti dengan Tuhanmu dalam janin.
Hingga sipemberi luka itu, tak menjadi penghalang dalam hatimu untuk beribadah
Jangan membuat lukisan dosa yang akan kau tuai kelak
Buatlah hatimu seluas bumi dan setinggi langit.
Jangan biarkan rasa ingin membalas menuntun nafsumu.
Berlapang dada menerima luka dan penghinaan apapun bentuknya.
Tanggalkan dendam itu jauh di luar hatimu
Jangan biarkan hatimu sakit karena sakit yang kau asuh dengan tanganmu sendiri.
Biarlah luka yang tertoreh menjadi sebuah alasan mengapa kita harus memaafkan.
Jangan pertaruhkan iman dengan dendam



Lembaran Mimpi

22.28 Posted by Harna Nawir No comments
Ketika berjuta khayalan mengendap dalam pikiran
Seketika terekam dalam otak bawah sadar lalu mengukirnya di dalam lembaran-lembaran mimpi
Kucoba tingkatkan upaya untuk membuatnya menjadi nyata
Entah dengan pelan atau maraton
Ku tak ingin membuatnya hanya menjadi abu dan debu..
Perlahan kan kukumpulkan puing-puing semangat hingga melebihi banyaknya abu dan debu itu
Menumbuhkan jiwa-jiwa yang kering kerontang akan semangat
Lihatlan, atas Izin-Nya semuanya kan menjadi nyata.
Hanya mungkin, aku perlu mengerahkan semua daya yang Kau anugrahkan untukku
Memintalnya menjadi sebuah kekuatan dan keajaiban
Hingga khayal itu benar-benar menjadi kesatuan nyata.

Rasa

22.27 Posted by Harna Nawir No comments
Mulanya hanya sebongkah rasa
Selaksa harap kemudian menjelma menjadi setangkup cinta
Entah, aku yang terlalu mengasuh rasa itu dengan begitu indah hingga sukar untuk membuatnya layu bahkan berbunga.
Tapi aku takut mendekat lebih dekat lagi karena aku tau rasa itu tak sedekat seperti yang aku kira.
Semuanya, tak sebaik apa yang aku rasakan dan tak sesederhana seperti yang aku recanakan
Bukan rasa yang memiliki penghalang tapi diri inilah yang harus membuat penghalang sendiri dengan pemilik rasa yg dituju.
Sungguh rasa cinta ini hanya salah satu anugrah-Nya
Oleh itu, aku tak punya daya untuk menggapai rasa yang ladzim ini.
Hanyalah doa yang selalu terlantun, agar kiranya Sang Maha Pemilik cinta itu sudi menyandingkan rasaku dengan rasanya..
Dan jika tidak, Maka pertemukanlah aku dengan orang yang bisa menyamai rasa cinta ini atau bahkan lebih.

Sunyi

22.25 Posted by Harna Nawir 1 comment
Seringkali kesunyian menghampiri jiwa meski raga tak pernah sunyi. 
Jiwa ini berada di atas gunung tertinggi yang tak bisa dijangkau meski lelah dan letih dipertaruhkan. 
Tiba-tiba saja kesunyian menyergap dan mengepung hati ini, 
Tak ada yang bisa kulakukan selain menikamati kesunyian yang selalu tersuguhkan dengan indah namun petaka. 
Liatlah, jiwaku masih berada dalam jeruji yang rapat hingga cahaya yang datang menawarkan cinta tak dapat kuterima. 
Bahkan, tertolak mentah oleh kesunyian yang sudah lama bersemayam di hati. 
Apa kesepian dan kesunyian ini tak pernah bosan tinggal di dalam hati? 
Besar keinginan untuk mengusirmu..
Pergi saja, jangan menoleh kesini lagi. 
Ku mohon dengan sangat!!