Family oriented and education oriented

Senin, 04 Maret 2013

Cemburu

21.09 Posted by Harna Nawir 1 comment

Ini tentang menuai harap di ujung asa
Membentuk pilinan gundah yang semakin membuncah di sanubari
Tersalur lewat doa yang dipanjatkan
Terserap di dalam hati dan bayang hatimu dalam pikiran.

Kalimat kasih dan rindu yang kau cipta untuknya
Membuat hati semakin resah dan cemburu.
Hati ini merasa bahwa kini kau sangat mencintainya..
Tak berpihak di hatiku lagi.

Yah.. ini harap yang sudah menua
Menua karena waktu tak kunjung di pihakku.
Bayangmu seperti fatamorgana
Seperti ada tapi nyatanya tak ada
Atau ini hanya cemburu yang selalu menjelma menjadi rindu?
Ataukah sebuah harap yang selalu merindukan nyata?
Entahlah... 

Senja

18.23 Posted by Harna Nawir No comments
Jumat, 29 April 2011



Ingatkah, ketika senja menampakkan indahnya di ujung hari
Sangat indah, bahkan awan di langit pun ikut tersenyum.
Malam hari, senja ikut menghilang, warna indah yang terpancar tak lagi ada.
Sama halnya dengan kisah kita, indahnya sudah berlalu.

“Aku Mencintainya dan aku tak ingin menyakitinya” katamu
Mengertikah kau apa artinya?
Mengertikah bahwa kau menarik indah senja yang terpatok disini?
Kau menggantikan aku dengannya begitu cepat. Sangat cepat.
Bahkan aku belum menikmati senja itu utuh disepanjang hari.

Aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia.
Tak mengapa, bukankah saya masih bisa melihat senja itu meski tak berwarna lagi?
Buram, meskipun senja kini menggenapkan warnanya.
Tak akan terlihat indah seperti semula.
Bahkan ketika bulan menawarkan untuk menggantikan senja itu.
Tak akan bisa...
Hanya jika masa yang memberi waktu untuk menikmati senja dilain hari dan dilain tempat

Rindu

06.34 Posted by Harna Nawir 1 comment

Harum aroma itu masih mengingatkanku
Membekas hingga merasuk jauh di indera penciumku, begitu dalam.
Aku tau, yang dituju bukan aku.
Aku tau pula bahwa jauh disana ada namanya kau simpan di dalam hatimu.
Tapi itu tak menggoyahkan besar rindu disini, sama sekali tidak.
Aku tau ini salah, tapi rasa ini tak merugikanmu kan?
Sama sekali tak menganggu rasamu dgn dia kan?

Rasa ini selalu saja menari indah, bagai tak ada beban.
Walau akal ini tau bahwa kau pernah membuat luka kecil yg sangat dalam.
Tapi luka itu belum bisa menutupi rasa ini.
Astagfirullah.. aku tau ini salah.
Ya Allah.. jadikan rindu ini sebagai pahala.
Ini rindu terhormat, bukan rindu hina yang diumbar-umbar.
Biarlah waktu yang menegurnya bahkan menyudahinya..
InsyAllah...