Family oriented and education oriented

Selasa, 24 Desember 2013

CINTA [Sebenarnya]

01.39 Posted by Harna Nawir No comments
Cinta bukanlah sesuatu hal yang tabuh untuk dibicarakan, jika berbicara tentang cinta jiwa yang mendendam akan jadi pemaaf, jiwa yang sempit akan menjadi lapang, dan  jiwa yang keruh akan menjadi jernih. Adakalanya, kita harus hati-hati menelaah  cinta itu, apakah memang benar cinta karena Allah atau hanya Ilusi cinta semata?  Sungguh, sesuatu yang sulit untuk dibedakan.

Cinta menawarkan kesejukan dan ketentraman bagi siapa saja yang mengetahui hakikat cinta yang sebenarnya. Ibarat, deru ombak dipesisir pantai yang senantiasa membawa keindahan. Ia tak terjamah, namun terasa di hati. Cinta adalah berkorban, bak lilin yang setia menerangi dengan setitik nyalanya meski tubuhnya habis terbakar, tapi tak pernah berkeluh. Ia seperti langkah awal untuk membangun istana kebaikan. Seperti jari-jari yang merajut butir-butir kasih. Cinta selalu berkembang, tapi tak seperti teknologi. Cinta tak terbatas, namun teknologi terbatas.
Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan.

 Al Ghazali berkata: "Cinta adalah inti keberagamaan. Ia adalah awal dan juga akhir dari perjalanan kita. Kalaupun ada maqam yang harus dilewati seorang sufi sebelum cinta, maqam itu hanyalah pengantar ke arah cinta dan bila ada maqam-maqam sesudah cinta, maqam itu hanyalah akibat dari cinta saja."
 “Jika manusia-manusia tak lagi menginginkan cinta-Nya, kelak akan didatangkan-Nya suatu kaum yang Dia mencintainya dan mereka mencintai-Nya (QS. Al Maidah:54).

Tahukah, jika saja Allah memperhitungkan bentuk cinta-Nya kepada umatnya, maka tidaklah cukup balasan amal dari kita untuk menutupi cinta-Nya kepada umatnya. Cintai Allah dulu, sebelum mencintai ciptaan-Nya. Hal itu, sebagai bentuk syukur kita sebagai ciptaan yang senantiasa dilimpahi dengan kasih dan cinta, hingga tak ada benang-benang penghalang antara cinta itu.

Dalam islam, cinta itu wajib dimiliki oleh setiap insan. Karena seseorang yang tidak memiliki cinta dalam hatinya, maka hatinya itu laksana batu yang sangat keras. Meski ditempah kebaikan tak akan terkikis sedikitpun. Mudah-mudahan, kita tidak termasuk golongan umat yang keras hatinya.
Namun, pertanyaan yang sering muncul. Bagaimana jika cinta itu tumbuh di hati lawan jenis? Bagaimana cara menimalisirnya? Bagaimana cara agar hati tak keruh karena kehadiran cintanya? Pertanyaan seperti itu, sering dilontarkan oleh ikhwan maupun akhwat yang sedang jatuh cinta.

Tak masalah, cinta itu sah-sah saja kok. Tapi terkadang, cara mengimplementasikan atau cara menempatkan cinta itu yang salah. Banyak orang di luar sana, yang karena berlandaskan cinta mereka melakukan hal yang semestinya belum pantas untuk dilakukan. Mereka seakan sembunyi dibalik “Karena Cinta”.  Mencari dalih untuk kemaksiatan, Naudzubillah Min dzalik. Agama islam adalah agama yang paling kompleks, fleksibel, tidak mengungkung dan tidak pula menyusahkan. Dalam islam, ada rambu-rambu yang harus di ikuti, bukan untuk menyusahkan tapi untuk memudahkan memperoleh Jannah-Nya.
Jika cinta itu memang ada, asuh dia bak bunga yang akan tumbuh menjadi indah dan semakin indah saat tetap terjaga. Jaga cinta itu dalam diam, meski sebenarnya hati sering berkeluh dan tertatih. Ingatlah,  itu hanya serentetan rintangan untuk mendapatkan cinta yang hakiki karena-Nya.

Cinta karena Allah itu indah, cinta karena Allah itu terjaga, tak ada celah untuk mengeluh karena cinta itu murni. Janji Allah SWT itu pasti, “Lelaki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik”.. Jadi kenapa mesti ragu, saudaraku?  Yakinlah, jika cintamu itu karena Allah, pasti engkau akan mencintai orang yang mencintai-Nya pula. Tetaplah terjaga dalam doamu, sampai Allah memberi ketetapan diperuntukkan kepada siapa cintamu itu. Jodohmu tak akan jauh dari orang yang mecintai Allah, seperti kau mencintai Allah jua. Yakinlah...

Lalu, apa yang harus aku lakukan untuk menjaga cinta itu? Jika saja, cintaku ini tak dipersatukan dengan cintanya, apakah Allah itu adil? Apakah cinta itu tetap akan terjaga, meski dia tak tau bahwa cintaku sangat merindukan cintamu?
Tetaplah Yakin dan jangan pernah ragu akan ketetapan-Nya, Allah itu Maha segala Tau dibanding hamba-Nya. Allah itu, lebih tau mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Tapi Allah SWT, menyuruh hamba-Nya jangan sungkan untuk berdoa, mintalah apa saja, ceritakan keluh kesahmu, pahitnya cinta diam itu.. All your story, everything. Allah itu, tidak  pernah berkata berkata “stop meminta kepada-Ku” tapi dia senantiasa berkata “Mintalah kepada-Ku”.

Ikat cinta itu dengan cinta-Nya, cintai Sang Pemilik Cinta dulu kemudian cintai hamba-Nya.  Jodoh itu misteri, tak ada ruang untuk mencontek La’hul Ma’fudz untuk melirik siapa jodohmu itu. Semuanya terjaga dan hanya Allah yang tau. Tentu saudara, masih ingat bagaimanakisah cinta Fatimah dan Ali dipersatukan setelah mereka memendam cintanya itu, mengahadapi cobaan yang sedemikian rumit. Jika saja, kita diposisi para pejuang cinta itu, sanggupkah kita? Kuncinya “Karena Allah SWT”.

Bersabarlah menunggu ketentuan itu, jangan bunuh cinta itu karena ketidaksabaranmu mengasuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar