Family oriented and education oriented

Sabtu, 23 Agustus 2014

Rindu Tak Sedangkal Mengingat

08.49 Posted by Harna Nawir No comments
       Rindu tak sedangkal mengingat, karena rindu menghadirkan kenangan-kenangan yang bisa dijadikan motivasi untuk hidup yang lebih baik. Ketika rindu diletakkan pada posisi positif maka akan menghadirkan manfaat bagi para perindu. Manfaatnya tentu saja tak bisa didapatkan oleh orang-orang yang hanya bisa merindu dengan nafsu. Pelampiasan rindu tentunya tidak disertai dengan nafsu belaka melainkan disertai dengan hati, perasaan dan doa.
       Rindu tak sedangkal mengingat layaknya cinta tak sedangkal ilusi cinta. Orang yang mengingat termasuk kategori merindu namun rindunya masih dangkal. Ketika kita mengingat namun disertai dengan tindak positif, misalnya ketika kita merindukan seseorang lalu mendoakan orang itu dengan sebaik-baik doa dan melampiaskan kerinduan itu hanya pada-Nya, tidak mengumbar rindu maka rindu itu termasuk rindu yang positif karena kita mampu mengelolanya dengan baik. Namun ada juga rindu yang negatif yaitu mengingat yang disertai pelampiasan secara langsung kepada orang yang dirindui, mengatakan langsung kepada orang tersebut sementara status masih belum halal maka rindu tersebut bisa menjerumuskan kita pada hawa nafsu sendiri, menjerumuskan kita pada kubangan dosa.
     Definisi rindu sangat luas, tidak hanya diperuntukan kepada lawan jenis namun kepada Sesuatu yang bisa menghadirkan rindu. Namun, yang acapkali perlu dipelajari lebih dalam lagi yaitu rindu kepada lawan jenis karena jenis rindu ini bisa menipu si pemilik rindu itu sendiri. Dengan dalih merindu maka ikhwan dan akhwat yang belum halal bertemu, mengutarakan rindunya dengan kalimat-kalimat romantis padahal hal tersebut belum bisa dilakukan.

      Hidup adalah pilihan. Setiap orang berhak memilih baik atau buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya. Termasuk memilih ingin jadi perindu positif, perindu negative atau hanya menjadi perindu yang dangkal. Kendalikan hawa nafsu kita, letakkan iman di atas hawa nafsu maka semua yang kita lakukan akan terarah sesuai dengan syariat-Nya. Ketika  tiba saatnya kita merasakan rindu, maka jangan jadi perindu yang dangkal yang hanya sekedar mengingat saja. Arahkan ingatan itu, pintal ingatan itu hingga menjadi kekuatan rindu yang maha dahsyat yang bisa menyentuh hati orang yang kita rindukan dengan doa yang terlantunkan. 

0 komentar:

Posting Komentar