Family oriented and education oriented

Jumat, 19 Juli 2013

Ungkapan Rasa

10.02 Posted by Harna Nawir No comments
Cahaya siang tak terlihat lagi
Sudah tereguk, tak tersisa sedikit pun dimakan oleh sang Raja gelap.
Sudah malam ternyata
Mata masih saja seperti siang tadi
Hati pun masih seperti siang tadi

Kecewa.. ingin berteriak.
Tapi apa tak mengganggu orang-orang yang sudah terlelap.
Ah.. ini rasa yang hanya hinggap di hati.
Yah.. harap hanya sementara

Aku ingin marah, tapi lidah ini kaku.
Diam adalah senjata terampuh saat ini.
Tapi, apa harus selalu seperti ini?
Ini hati, seiring waktu kan luka.
Mereguk hingga ke cekung-cekung paling terdalam

Sebesar apapun kemarahan, kekecewaan dan kegundahan
Tak kan bisa membuatnya sadar, masih saja selalu seperti itu.
Dia benar-benar tak menyadari, hati ini luka akannya.
Aku ingin bercerita kepada Sang Pemilik Siang dan Malam
Menceritakan keluh kesahku tentang kecewa dan amarah yang semakin memuncak ini.
Bercerita tentang, bagaimana aku bertahan.
Bagaimana besar kecewa disini
Bagimana peluh dan sakit yang selalu tergoreskan
Bagaimana air mata yang selalu tak tertahankan
Bagaimana tentang kesedihan di dalam dada yang selalu ingin mencoba menjelma menjadi dendam
Astagfirullah.. Astagfirullah... 
Aku ingin menceritakan semuanya
Semuanya... 
Tak menyisakan cerita sedikitpun
Hingga amarah dalam hati terpadamkan
Ini hanya sebuah untain doa dipenghujung malam
Dari seseorang yang selalu ingin mencoba untuk tegar



0 komentar:

Posting Komentar