Lembut suara, bijak tutur kata dan cahaya imannya
terpancar seketika.
Seketika itu pula menghanyutkan aku dalam mimpi yang
lelap.
Dia menyapa dan aku menyapanya balik.
Pangeran berpeci, menghampiriku di alam mimpi malam
ini.
Bahagia dan terselip harap yang menggunung..
Apa pangeran berpeci itu kamu, seseorang yang kukenal
lama?
Tidak.. sketsa wajahnya berbeda. Namun sopan
tingkahnya seperti kamu..
Merenung berampar sajadah
Mengikuti ingin hati yang semakin redup
Pangeran berpeci itu, menawarkan senyum yang begitu
menawan
Sesekali menghapus sedih hati dalam mimpi
Membasuh asa dalam penantian
Ini hanya mimpi..
Mimpi yang seperti nyata, meski wajahnya masih samar
terlihat.
Belum terlihat ukir wajah yang nyata
Hanya senyum sapanya, yang teringat jelas
Pangeran berpeci..
Apa kehadiranmu dalam mimpiku, sebagai tanda bahwa
penantian ini segera akan menemukan ujung.
Apa sapaanmu, akan menjadi nyata.
Beri saya tanda sekali lagi..
0 komentar:
Posting Komentar