Ini
awal Ramadhan.. bulan yang sangat suci, penuh berkah dan semua kebaikan yang
kita lakukan akan dilipatgandakan oleh-Nya. Lihat, betapa sayangnya Allah
kepada kita.
Menciptakan
sebuah bulan, dimana kita bisa bermunajat kepada-Nya, memohon ampunan-Nya dan
memohon petunjuk-Nya. Tak segan-segan Allah mengabulkan-Nya karena Allah Sang
Maha Pemurah.
Apa
yang mesti diragukan? Apa yang membuat kita masih enggan bersyukur? Masih enggan
memujinya? Padahal sudah sangat nyata, Allah sangat mencintai kita dengan
kasih-Nya yang tak terbatas.
Teringat
sebuah cerita, sebuah percakapan antara seorang anak muda dan penjual baroncong
yang sudah tua.
Pemuda
itu bertanya kepada kakek penjual baroncong.
“Kek,
bagaimana cara kakek bersyukur sedangkan kakek hanya seorang penjual baroncong
yang kadang satu hari sepi pembeli”
Kakek
itu kembali bertanya.
“Nak,
kenapa bertanya seperti itu?”
Lalu,
pemuda itu menjawab “Aku penasaran, bagaimana cara kakek bersyukur memuji-Nya”
Lalu
kakek itu menjawab dengan tata kata yang pelan namun bersahaja.
“Nak,
saya selalu bersyukur di setiap saya Shalat. Setiap shalat dhuhur saya
bersyukur karena masih diberi umur sampai waktu dhuhur, ketika shalat ashar
saya berdoa dan memanjatkan syukur kepada Allah karena masih diberi umur hingga
memasuki waktu shalat Ashar, dan begitu seterusnya. Setiap waktu saya selalu
bersyukur”
Pemuda
itu, kemuadian termangu mendengar jawaban dari sang kakek tua itu. Jawaban yang
tidak disangka-sangka.
Pelajaran
dari cerita tersebut bahwa setiap detik, menit, jam kita semestinya bersyukur
karna masih diberikan kesehatan, hingga kita masih bisa beribadah. Mensyukuri nikmat
umur yang telah Allah berikan..
Subhanallah, Walhamdulillah...
Allahu’Akbar
0 komentar:
Posting Komentar