“ Jangan kau kira cinta datang dari
keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan
jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam
hitungan tahun bahkan millenia”
-Kahlil Gibran-
Begitulah cinta, takkan datang dari pendekatan yang
tekun. Kalimat itu diuntaikan oleh kahlil Gibran, seorang pujangga yang
terkenal mahsyur dengan kalimat cintanya. Jika ditelaah dengan hati dan pikiran
memang benar, berbicara tentang cinta berbicara mengenai kecocokan dua jiwa, yang
saling terpaut karena ada chemistry diantara keduanya.
Cinta, sebuah kata yang sederhana. Tapi sarat akan
makna, penuh khidmat. Jiwa yang merasakannya akan merasa nyaman. Cinta datang
dengan menawarkan ketentraman dan kesejukan bagi si empunya, memadamkan amarah
dan menyurutkan kecewa. Ia seperti
langkah awal untuk membangun sebuah istana di singgasana hati.
Sepasang suami istri hubungannya akan langgeng jika
cinta itu selalu bersemayam di hati mereka. Pertanyaannya, bagaimana jika cinta
itu ada dan belum ada ikatan yang sah? Maka aku jawab, cinta adalah anugrah. Siapa
saja bisa merasakannya, tapi jika belum halal, cukup dalam diam saja.
Berdoa “Ya Allah, jika dia terbaik bagi agamaku,
duniaku dan akhiratku. Tolong pertemukan kami dalam bingkai yang halal. Tapi jika
dia orang yang bakal meruntuhkan agamaku dan menyengsarakan akhiratku, tolong
jauhkan hamba dengan cara-Mu”
Setiap insan, menginginkan jodonya adalah orang yang
dicintainya, tapi bagaimana kalau bukan orang yang kita cintai jodoh kita? Bagaimana
jika jodoh kita, orang baru dalam kehidupan kita? Ingat, cinta tidak datang
dari keakraban dan pendekatan yang tekun, Cinta
adalah putra dari kecocokan jiwa. Allah telah mencocokan jiwamu dengan
jodohmu itu, percayalah. Allah Tau yang terbaik untuk hamba-Nya..
0 komentar:
Posting Komentar