Family oriented and education oriented

Senin, 05 Mei 2014

Sekelumit Cerita (Fadillah Sholat Tahajjud)

19.44 Posted by Harna Nawir No comments
Sembah sujud kepada-Mu sang pemilik hati
Membolak-balikan hati setiap insan, menerangi jiwa setiap makhluk yang dikehendaki dan menggelapkan jiwa yang dikehendaki pula.
Sebuah kesyukuran yang tak terhingga, selalu kupanjatkan Untuk-Mu
Dzikir untuk-Mu dan Kekasih-Mu baginda Rasulullah SAW.

Anugrah, nikmat dan Hidayah yang senantiasa Engkau berikan di setiap hamba-Mu yang bersyukur. Maka tak henti-hentinya saya bersyukur, memuji keagungan-Mu, ciptaan-Mu yang Sungguh tiada tandingan-Nya.Engkau memberikan hidayah kepada hamba dengan cara yang tak disangka-sangka.
Seperti halnya saya, manusia dengan keterbiasaan dan ketidaksempurnaan. Saya tau itu dan sepenuh menyadarinya. Tersadar bahwa level hidupku tak pernah meningkat, begitu saja setiap menit, hari, bulan bahkan setiap tahun tak ada perubahan. Tak ada yang kudapat apapun, walau setitik kebahagian.
Saya ingin berubah menjadi lebih baik, menjadi hamba seperti yang Engkau inginkan. Melaksanakan semua titah-Mu, tanpa melewatkan sedikitpun. Saya butuh setangkup semangat, lalu dengan cara apa saya memperoleh suntikan semangat itu.

Teringat perkataan murobbiku beberapa bulan lalu, “Jika hatimu dirundung masalah dan engkau tidak menemukan solusi dari masalah itu dengan caramu sendiri, maka mintalah kepada Allah, berdoalah disepertiga malam karena pada malam itu Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa dengan khusyuk”

Tanpa berpikir panjang, malam itu langsung saya mengambil air wudhu meninggalkan dekapan malam, kemudian mendirikan sholat tahajjud dengan harapan Allah mengabulkan semua pintsaya malam itu.
“Ya Allah, dekatkanlah saya dengan orang-orang yang engkau ridhoi dan jauhkanlah saya dari golongan orang-orang yang kafir”

Esok harinya, semangat saya seperti terisi full kembali dan mulai dari situ keajaiban-keajaiban mulai terjadi. Masih teringat jelas, paginya tiba-tiba ada BBM yang masuk dan orang itu mengajak  saya bergabung di salah satu yayasan sosial yang terkenal di Indonesia dan kebetulan cabangnya ada di makassar. Saya bertanya dalam hati, “Loh, kok kontak orang ini ada di hp saya dan dia siapa?”
Ternyata, yang menginvite orang itu adalah teman saya dari beberapa bulan lalu dan beliau adalah Pimpinan yayasan sosial di makassar. Dengan penuh keberanian dan kepercayaan diri saya langsung menuju kantor beliau dan alhamdulillah disana tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi untuk dakwah. Saya merasa belum pantas berada ditempat seperti ini. Ya Allah apakah ini jawaban doa yang tadi malam saya lantunkan? Allahu Akbar

Dari sinilah awal perubahan saya, mulai dari yang cuek dengan dakwah dan kemudian menjadi semangat mengikuti dakwah di jalan Allah. Yang awalnya hanya mengenakan kerudung yang saya selempangkan kanan dan kiri, tidak sesuai dengan ajaran-Nya dan kemudian berubah mengenakan hijab syar’i seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an.

Mulai dari sekelumit keajaiban tersebut, saya mulai yakin akan fadillah sholat tahajjud. Benar-benar yakin.. Setelah kejadian tersebut saya mulai berkomitmen untuk terus rutin mendirikan shalat tahajjud . Dan bukan hanya itu keajaiban sholat tahajjud yang saya alami, ada beberapa kejadian yang menurutku itu sangat ajaib di luar nalarku.
-------------------

Setelah bergabung dengan yayasan tersebut, hari-hari saya terasa sangat produktif meski lelah terkadang menggerogoti badan namun hal itu tidak menghentikan langkahku untuk terus mengukir prestasi di jalan dakwah-Mu. Namun, saya memilih untuk fokus melanjutkan skripsi saya yang pernah terpending karena fokus di yayasan sosial tersebut.

Lokasi penelitian saya yang terbilang jauh yaitu di desa Bonea Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, tidak menciutkan semangat saya untuk menyelesaikan skripsi saya.  Berangkat ke Muna dengan uang secukupnya saja karena saya malu meminta uang lebih kepada orang tua saya, takut memberatkan mereka. Sebelum menuju kota Muna, saya transit di Bau-bau dan menginap semalam di rumah keluarga teman saya.

Malam itu kembali saya mendirikan sholat tahajjud yang sudah rutin saya kerjakan semenjak perubahan dalam diriku terjadi. Tapi kali ini saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyandarkan semua urusanku kepada-Nya

“Ya Allah lancarkanlah segala urusanku di kota ini dan mudahkanlah penelitianku tanpa memberikan beban yang saya tidak bisa menjalankannya. Aamiin”

Usai sholat subuh, saya mulai mempersiapkan diri untuk menyebrang di kota Muna karena pada saat itu kapalnya berangkat pukul 07.00. Tiba-tiba pemilik rumah mengetuk pintu dan mempersilahkan saya untuk sarapan. Setelah berbincang-bincang, ternyata ayah dari teman saya memiliki sebuah STIKES dan beliau adalah owner dari yayasan tersebut.

Kemudian beliau bertanya tentang penelitianku, lalu saya menjelaskan dengan detail kepada beliau. Lalu beliau berkata dengan logat, “Saya punya dosen di STIKES saya dan dia berasal dari desa tempat penelitianmu itu. Nanti saya kasih tau ke dia, untuk menemanimu selama berada disana dan dia seorang wanita jadi tidak usah khawatir”
Tiba-tiba beliau menelpon dosen tersebut. Tak lama kemudian dosen muda tersebut datang dan bersedia menemani saya ke Muna dan ditemani beberapa orang lagi.
Kemudian Ayah teman saya itu menjulurkan kunci mobil kepada salah seorang yang tinggal di rumah beliau dan berkata “Temani mereka dan ini uang pembeli bensin dan kebutuhanmu selama disana”

Ya Allah saya merasa orang yang paling beruntung pada saat itu, semuanya di mudahkan dengan perantara Ayah teman saya. Subhanallah...
Kejaiban tak hanya sampai disitu, sesampai di lokasi penelitian saya. Ternyata semuanya tidak seperti yang saya takutkan selama ini. Ternyata, masyarakat disana sangat menyambut dengan baik kedatangan kami dan tokoh masyarakat disana merasa tersanjung karena desanya terpilih untuk kami datangi. Dan salah satu dari mereka, mengajak kami menginap di rumahnya dengan senang hati. Penlitianku hanya berjalan selama 6 hari dengan dukungan masyarakat disana, yang sebelumnya perkiraan saya minimal 2 minggu. Puji syukur selalu kupanjatkan atas kehadirat-Mu. Semuanya terjadi karena-MU dan dengan doa-doa yang kupanjatkan setiap malam.

Itulah sekelumit kisah keajaiban yang pernah saya alami. Jika kita sudah membuktikan fadhilah/keutamaan shalat ahajjud, pasti akan menambah keyakinan kita sehingga sampai pada level haqul yakin (Merasakan sendiri). Dan keimanan kita pasti akan meningkat.



0 komentar:

Posting Komentar