Family oriented and education oriented

Jumat, 02 Mei 2014

Sepasang Sandal

08.47 Posted by Harna Nawir No comments
Dimalam yang larut, di dalam sebuah rumah sederhana yang luasnya tak seberapa, seorang istri sedang menunggu kepulangan suaminya. Malam itu telah sangat larut. Memang tak seperti hari-hari biasanya, mlam itu suaminya begitu banyak aktivitas yang harus diselesaikannya.

Sang istri terus menunggu dalam kebingungan. Kantuk dan letih berulang kali hinggap, tetapi tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur. Ia ingin menunggu suaminya hingga datang. Dengn setia ia ingin tetap menunggu. Namun kantuk dan lelah tak bisa lagi diajak kompromi. Sedang suami tak kunjung hadir.

Tak lama, seorang lelaki berjalan dengan cepat munuju rumahnya. lelaki itu adalah suami wanita tersebut. Sesampainya di depan rumah, ia terlihat sangat lelah karena aktivitasnya yang sudah berlebihan seharian ini. ketika nhendak mengetuk pintu rumah, sang suami lantas berpikir "Malam sudah sangat larut, mungkin istriku sudah beranjak tidur. kasihan dia, pasti lelah seharian mengurus rumah. Aku tidak ingin mengganggu istirahatnya"

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur di luar. Ia gelar sorbannya, dan tidur dengan lelap di depan pintu. ya, didepan pintu di luar rumah. Hanya beralas sorban tipis. Meski seharian ia telah beraktivitas, ia rela menikmati malam itu di luar demi tak ingin membangunkan istrinya. 

Tak disangka, di dalam rumah, ternyata istri masih menunggu. Tak terlintas sedikitpun berbaring ke tempat tidur. Ia takut kalau ia tidur di kamar, ia tak mendengar ketukan pintu dari suaminya.
Tetapi sungguh kantukny makin menjadi-jadi. Hingga ia memutuskan untuk bersandar di pintu rumahnya, agar ketukan pintu bisa langsung terdengar olehnya.

Malam itu, tanpa saling tau, sepasang suami istri itu sedang tertidur berdampingan hanya terpisah beberapa nsenti tebal pintu. mereka saling menghormati pasangannya. Sang istri tak mu mengecewakan suami yang sudah kelelahan. Sang suami tak ingin mengganggu istirahat sang istri. Nun jauh di langit, ternyata ratusan ribu malaikat bertasbih saat menyaksikan kedua sejoli tersebut tidur berdekatan, tapi tak saling tau. 
Pasti anda sudah menebak siapa pasangan suami istri itu. Benar, sang suami adalah manusia tersuci sejagat, Rasulullah SAW. Sedangkan sang istri adalah perempuan panutan para muslimh, Aisyah ra.

Pasangan suami istri adalah sebuah kesatuan dua manusia yang berbeda. Mereka bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, bukan hanya penyatuan fisik, tetapi uga jiwa. Mereka masing-masing memiliki ego yang mungkin berbed. Mereka mungkin lahir dengan karakter yang sangat kontras. Tetapi ikatan pernikahan hendaknya menjadi sebuah ikatan batin yang menjadikan segala perbedaan itu sebagai media untuk saling melengkapi satu sama lain.

Seorang rekan pernah menasihatkan, bahwa pasangan suami istrii ibarat sepasang sandal. Walau bentuk mereka tak sama, tetapi mereka serasi. Meski saat berjalan tak pernah persis berdampingan, tetapi tujuannya sama. Walaupun mereka tak pernah bisa ganti posisi, namun mereka saling melengkapi. Mereka tak pernah ada yang merasa lebih atau lebih tinggi dari yang lain. Mereka selalu sederajat. Bila yang satu hilang, yang lain tak memiliki arti. 


Referensi (Ya Allah bimbing Hamba menjadi wanita sholehah_Aisyah christy)

0 komentar:

Posting Komentar