Family oriented and education oriented

Senin, 25 Agustus 2014

Doa dari perempuan biasa

11.21 Posted by Harna Nawir 1 comment
Semoga malam ini kau juga terbangun, mendirikan sholat malam, berdzikir, melantunkan ayat-ayat-Nya dan bermunajat kepada-Nya. Memohon untuk kebaikanku, memohon agar aku selalu terjaga dalam lindungan-Nya dan memohon agar hatiku dijauhkan dari gerogotan-gerogotan penyakit hati. Karena kau tau, malam ini aku juga terbangun dan mendoakan hal yang sama untukmu. Bahkan, bukan hanya malam ini, setiap malam aku selalu memanjakanmu dengan doa-doa terindah dan semoga Allah mengabulkannya, tak terkecuali.

Bagiku, penghujung malam adalah waktu untuk bermesra dengan-Nya, menculik perhatiannya dan menceritakan semuanya. Tentang permasalahan yang selalu menghimpit di dada dan aku ingin kau tau bahwa diantara semua curhatan itu yang paling banyak menghabiskan waktu dan tangisku yaitu curhatan tentangmu.

Mungkin, kau akan terharu jika nanti aku ceritakan kata demi kata curhatanku itu bahkan mungkin kau akan meneteskan air mata bahagia karena ada seseorang yang begitu mendambakanmu dan mengharapkanmu. Kau akan tersanjung dan tersenyum malu kala kau tau itu… Aku yakin.
Aku adalah calon makmunmu di masa depan, calon ibu dari anak-anakmu, dan calon pendampingmu dunia dan InsyaAllah pendampingmu di akhirat kelak. Aku tak ingin menaruh harapan yang terlalu tinggi akan sosokmu karena aku pun bukan sosok yang begitu sempurna. Banyak kekurangan dan dosa-dosa masa lalu yang telah kulakukan. Terlalu banyak noktah-noktah hitam yang tercoret dalam buku catatan keburukanku, membuat aku malu jika nanti engkau bertanya padaku tentang masa laluku. Tapi besar harapanku agar kiranya nanti kau menerima semua kekuranganku tanpa tanya dan keluh.

Semangatku untuk menjadi wanita muslimah yang utuh begitu besar, semangatku untuk berdakwah di jalan Allah begitu tinggi dan aku selalu memantaskan diri untukmu karena Allah. Semoga itu cukup untuk menyentuh hatimu di penghujung malam kala kita bersama-sama menengadahkan tangan di waktu yang sama dan ditempat yang berbeda, saling memohon agar aku dan kau tetap istiqomah di jalan-Nya.

Pada setiap penghujung malam, air mataku selalu saja menetes tanpa sadar. Sajadah dan mukenahku menjadi saksi akan tetesan air mata pengharapan itu dan semoga saja mereka tidak pernah bosan menyaksikannya atau mungkin saja mereka tersentuh mendengar lantunan doaku yang begitu syahdu dan sarat makna.

Jika saat ini, aku mencintai orang lain, yakinlah bahwa cintaku itu tidaklah begitu besar atau bahkan hanyalah sebuah ilusi cinta yang begitu mudah untuk dilupakan. Percayalah, bahwa cintaku untukmu akan kuletakkan setelah cintaku pada Allah SWT dan Rasulullah, lalu untuk orang tuaku. Kau akan menjadi prioritas setelah Allah dan Rasulullah SAW, jadi tidak usah khawatir akan cinta dan kepatuhanku padamu. Doakan saja, semoga aku selalu istiqomah di jalan-Nya.
Menjadi istri tidaklah mudah, kadang aku takut jika dalam rumah tangga, aku mengecewakanmu dengan sangat. Membuatmu marah akan kata-kataku, membuatmu ragu akan kebimbanganku dan apakah aku mampu membantumu melahirkan generasi-generasi hebat. Semua ketakutan itu aku adukan pada Allah SWT dipenghujung malam dan semoga Allah memberiku kekuatan untuk mengemban amanah sebagai istrimu, kelak InsyaAllah.

Manusia dipasang-pasangkan oleh Allah untuk saling melengkapi, saling menopang dan saling menjaga. Semoga kau bisa menjagaku dengan sebaik-baik penjagaanmu, bisa menopangku dengan seaik-baik pertahananmu dan melengkapi kekuranganku dengan sebaik-baik kelebihanmu. Dan begitupun untukmu dari sebaik-baik kemampuanku.. 

1 komentar: