Semoga malam ini kau juga terbangun,
mendirikan sholat malam, berdzikir, melantunkan ayat-ayat-Nya dan bermunajat
kepada-Nya. Memohon untuk kebaikanku, memohon agar aku selalu terjaga dalam
lindungan-Nya dan memohon agar hatiku dijauhkan dari gerogotan-gerogotan
penyakit hati. Karena kau tau, malam ini aku juga terbangun dan
mendoakan hal yang sama untukmu. Bahkan, bukan hanya malam ini, setiap malam
aku selalu memanjakanmu dengan doa-doa terindah dan semoga Allah
mengabulkannya, tak terkecuali.
Bagiku, penghujung malam adalah waktu
untuk bermesra dengan-Nya, menculik perhatiannya dan menceritakan semuanya.
Tentang permasalahan yang selalu menghimpit di dada dan aku ingin kau tau bahwa
diantara semua curhatan itu yang paling banyak menghabiskan waktu dan tangisku
yaitu curhatan tentangmu.
Mungkin, kau akan terharu jika nanti aku
ceritakan kata demi kata curhatanku itu bahkan mungkin kau akan meneteskan air
mata bahagia karena ada seseorang yang begitu mendambakanmu dan mengharapkanmu.
Kau akan tersanjung dan tersenyum malu kala kau tau itu… Aku yakin.
Aku adalah calon makmunmu di masa depan,
calon ibu dari anak-anakmu, dan calon pendampingmu dunia dan InsyaAllah
pendampingmu di akhirat kelak. Aku tak ingin menaruh harapan yang terlalu
tinggi akan sosokmu karena aku pun bukan sosok yang begitu sempurna. Banyak
kekurangan dan dosa-dosa masa lalu yang telah kulakukan. Terlalu banyak
noktah-noktah hitam yang tercoret dalam buku catatan keburukanku, membuat aku
malu jika nanti engkau bertanya padaku tentang masa laluku. Tapi besar
harapanku agar kiranya nanti kau menerima semua kekuranganku tanpa tanya dan
keluh.
Semangatku untuk menjadi wanita muslimah
yang utuh begitu besar, semangatku untuk berdakwah di jalan Allah begitu
tinggi dan aku selalu memantaskan diri untukmu karena Allah. Semoga itu cukup
untuk menyentuh hatimu di penghujung malam kala kita bersama-sama menengadahkan
tangan di waktu yang sama dan ditempat yang berbeda, saling memohon agar aku
dan kau tetap istiqomah di jalan-Nya.
Pada setiap penghujung malam, air mataku
selalu saja menetes tanpa sadar. Sajadah dan mukenahku menjadi saksi akan
tetesan air mata pengharapan itu dan semoga saja mereka tidak pernah bosan
menyaksikannya atau mungkin saja mereka tersentuh mendengar lantunan doaku yang
begitu syahdu dan sarat makna.
Jika saat ini, aku mencintai orang lain,
yakinlah bahwa cintaku itu tidaklah begitu besar atau bahkan hanyalah sebuah
ilusi cinta yang begitu mudah untuk dilupakan. Percayalah, bahwa cintaku
untukmu akan kuletakkan setelah cintaku pada Allah SWT dan Rasulullah, lalu untuk orang tuaku.
Kau akan menjadi prioritas setelah Allah dan Rasulullah SAW, jadi tidak usah khawatir akan
cinta dan kepatuhanku padamu. Doakan saja, semoga aku selalu istiqomah di
jalan-Nya.
Menjadi istri tidaklah mudah, kadang aku takut jika dalam rumah tangga, aku mengecewakanmu dengan sangat.
Membuatmu marah akan kata-kataku, membuatmu ragu akan kebimbanganku dan apakah
aku mampu membantumu melahirkan generasi-generasi hebat. Semua ketakutan itu
aku adukan pada Allah SWT dipenghujung malam dan semoga Allah memberiku
kekuatan untuk mengemban amanah sebagai istrimu, kelak InsyaAllah.
Manusia dipasang-pasangkan oleh Allah
untuk saling melengkapi, saling menopang dan saling menjaga. Semoga kau bisa
menjagaku dengan sebaik-baik penjagaanmu, bisa menopangku dengan seaik-baik
pertahananmu dan melengkapi kekuranganku dengan sebaik-baik kelebihanmu. Dan
begitupun untukmu dari sebaik-baik kemampuanku..
SubhanaAllah, keren :)
BalasHapus