Family oriented and education oriented

Jumat, 19 Juli 2013

Mungkin Lewat Mimpi

08.55 Posted by Harna Nawir No comments
Sembah sujud kepada-Mu sang pemilih hati
Membolak-balikan hati setiap insan, menerangi jiwa setiap makhluk yang dikehendaki dan menggelapkan jiwa yang dikehendaki pula.
Sebuah kesyukuran yang tak terhingga, selalu kupanjatkan Untuk-Mu ya Allah
Dzikir untuk-Mu dan Kekasih-Mu baginda Rasulullah SAW.

Anugrah, nikmat dan Hidayah yang senantiasa Engkau berikan di setiap hamba-Mu yang bersyukur.
Maka tak henti-hentinya Aku bersyukur, memuji keagungan-Mu, ciptaan-Mu yang Sungguh tiada tandingan-Nya.
Engkau memberikan hidayah kepada hamba dengan cara yang tak disangka-sangka.

Seperti halnya aku, manusia dengan keterbiasaan dan ketidaksempurnaan.
Aku tau itu dan sepenuh menyadarinya.
Mungkin lewat mimpi
Aku tersadar bahwa level hidupku tak pernah meningkat, begitu saja setiap menit, hari, bulan bahkan setiap tahun tak ada perubahan.

Ketika aku berdoa “Ya Allah kumpulkan aku dengan orang-orang yang Engkau Cintai”, setiap selesai shalat, tak henti-hentinya aku memanjatkan doa yang sama.
Ilmuku tentang agama-Mu masih sangat kurang, aku malu kepada-Mu.
Ibadahku selama ini takkan mampu menutupi nikmat yang Engkau berikan.
Aku iri dengan orang-orang di luar sana, yang tak pernah bosan memuji-Mu di setiap hela nafas mereka. Sedangkan aku???

Ya Allah aku malu, sungguh aku malu.
Dengan hijabku yang masih tak karuan, tak menutupi hingga dadaku seperi perintah-Mu yang nyata dalam Al-Qur’an.
Ya Allah.. maafkan aku, kebodohanku, keterlambatanku menyadari kesalahanku.
Hijabku masih sering kuselempangkan kanan dan kiri
Ya Allah aku hina.. Usia ku di dunia semakin berkurang, sementara amalanku masih sangat minim.
Ya Allah aku ingin meraih Jannah-Mu, tapi apa amalanku mampu menukarnya???
Jadikan ceritaku itu, sebuah masa lalu. Cukup jadi masa lalu dan perlahan akan memudar..

Masih teringat jelas tentang mimpi itu..
Aku melihat diriku, mendatangi sebuah toko yang menjual jilbab dan kerudung.
Awalnya, saya hanya membeli kerudung seperti biasa yang aku kenakan.
Sesampai di rumah, aku kenakan jilbab dan kerudung itu, tapi malah tidak seperti yang aku pilih.
Kerudungnya kok panjang?? Dan jilbabnya??
Aku bercermin, ya Allah sungguh cantik ketika hijab syar’i ini aku kenakan.

Mimpiku hanya itu, tapi aku selalu memikirkannya.
Awal bangun, sampai seharian penuh.
Hari itu, saya mendatangi majelis ilmu dan seorang ikhwan yang kukenal tiba-tiba menegurku dengan sopan  “Kerudungnya masih perlu dipanjangin, belum syar’i”.
Ya Allah.. kata-kata itu sangat sederhana tapi sungguh membuat aku malu sebagai seorang wanita.

Dimana kesadaranku selama ini?? Apa kesadaran itu masih terbungkus dengan gengsi dan gaya hidup saat ini?
Aku ingin menjadi seorang muslimah, yang hijabnya terjaga.

Parasnya indah, buka karena kosmetik yang menutupi naturalnya wajah. Bukan karena perwatan mahal yang mebuat wajahnya indah. Tapi karena aura kesalehan memancara dari dalam, inner beauty. Kecantikan yang hadir dari dalam diri. Wajahnya cerah karena wudhu senantiasa membasahi wajahnya. Matanya indah karena tak pernah menyaksikan yang dilarang oleh Allah. Bibirnya indah karena tak pernah mengucap kata-kata yang menyakitkan. Raganya indah karena tak pernah terlihat auratnya di hadapan bukan mahramnya. Kerudungnya menjulur hingga menutupi dadanya. Busananya sederhana namun enak dipandang. Parasnya teduh membuat hati yang memandang menjadi sejuk.
Ya Allah.. aku ingin seperti itu. Aku ingin memahalkan diriku denga hijab syar’i.

Oke.. dengan tekad dan keyakinan penuh, aku kembali bersimpuh kepada-Nya.
Memohon taubat-Nya, memohon Hidayah-Nya.
Bismillah..
Ya Allah aku ingin membuat perjanjian dengan-Mu..
Salah.. Bukan perjanjian, tapi ini sebuah kewajiban yang baru tersadari.

“Aku ingin menyempurnakan hijabku, meski butuh proses”
Allahu’Akbar..
Kesempurnaan hijab akan melahirkan keanggunan akhlak.. Aku yakin itu.





DOA

08.55 Posted by Harna Nawir No comments
Bait-bait  doa itu selalu terdengar
Terbingkai indah seiring indahnya harapku tentang takdirku dari-Mu
Simphoni cinta selalu menari-nari indah di singgasana hati
Ini masih tentang dia..

Lantunan dzikir senantiasa mengiringi besar rasa di hati.
Aku takut, dengan Rasa itu membuat hatiku keruh.
Aku tak ingin keimananku tergadaikan hanya karena cinta yang belum halal.
Cukup dalam hati saja..

Cinta.. sebuah kata klasik.
Namun, aku ingin membungkus cinta itu dengan bungkusan yang paling indah.
Sesuai, aturan-Mu.
Ini sebuah kesetiaan cinta atau sebuah kebodohan??
Masih disini, berharap engkau merasakan hal yang sama
Ah.. ini hanya mimpi. Ini hanya karanganku saja.
Dia tak memiliki rasa yang sama denganku..

Apa ini pantas dikatakan setia??
Bukankah ini hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan saja
Yah.. hanya satu pihak saja yang mencinta.

Ya Allah sang pemilik cinta
Aku ingin dipertemukan dengan orang yang mencintaiku karena agama yang ada dalam diriku.
Mencintaiku tanpa syarat.. menjadikanku makmun hingga akhirat.
Menuntunku meraih jannah-Mu..



Senin, 04 Maret 2013

Cemburu

21.09 Posted by Harna Nawir 1 comment

Ini tentang menuai harap di ujung asa
Membentuk pilinan gundah yang semakin membuncah di sanubari
Tersalur lewat doa yang dipanjatkan
Terserap di dalam hati dan bayang hatimu dalam pikiran.

Kalimat kasih dan rindu yang kau cipta untuknya
Membuat hati semakin resah dan cemburu.
Hati ini merasa bahwa kini kau sangat mencintainya..
Tak berpihak di hatiku lagi.

Yah.. ini harap yang sudah menua
Menua karena waktu tak kunjung di pihakku.
Bayangmu seperti fatamorgana
Seperti ada tapi nyatanya tak ada
Atau ini hanya cemburu yang selalu menjelma menjadi rindu?
Ataukah sebuah harap yang selalu merindukan nyata?
Entahlah... 

Senja

18.23 Posted by Harna Nawir No comments
Jumat, 29 April 2011



Ingatkah, ketika senja menampakkan indahnya di ujung hari
Sangat indah, bahkan awan di langit pun ikut tersenyum.
Malam hari, senja ikut menghilang, warna indah yang terpancar tak lagi ada.
Sama halnya dengan kisah kita, indahnya sudah berlalu.

“Aku Mencintainya dan aku tak ingin menyakitinya” katamu
Mengertikah kau apa artinya?
Mengertikah bahwa kau menarik indah senja yang terpatok disini?
Kau menggantikan aku dengannya begitu cepat. Sangat cepat.
Bahkan aku belum menikmati senja itu utuh disepanjang hari.

Aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia.
Tak mengapa, bukankah saya masih bisa melihat senja itu meski tak berwarna lagi?
Buram, meskipun senja kini menggenapkan warnanya.
Tak akan terlihat indah seperti semula.
Bahkan ketika bulan menawarkan untuk menggantikan senja itu.
Tak akan bisa...
Hanya jika masa yang memberi waktu untuk menikmati senja dilain hari dan dilain tempat

Rindu

06.34 Posted by Harna Nawir 1 comment

Harum aroma itu masih mengingatkanku
Membekas hingga merasuk jauh di indera penciumku, begitu dalam.
Aku tau, yang dituju bukan aku.
Aku tau pula bahwa jauh disana ada namanya kau simpan di dalam hatimu.
Tapi itu tak menggoyahkan besar rindu disini, sama sekali tidak.
Aku tau ini salah, tapi rasa ini tak merugikanmu kan?
Sama sekali tak menganggu rasamu dgn dia kan?

Rasa ini selalu saja menari indah, bagai tak ada beban.
Walau akal ini tau bahwa kau pernah membuat luka kecil yg sangat dalam.
Tapi luka itu belum bisa menutupi rasa ini.
Astagfirullah.. aku tau ini salah.
Ya Allah.. jadikan rindu ini sebagai pahala.
Ini rindu terhormat, bukan rindu hina yang diumbar-umbar.
Biarlah waktu yang menegurnya bahkan menyudahinya..
InsyAllah... 

Sabtu, 15 Desember 2012

Ini bukan cinta..

22.38 Posted by Harna Nawir No comments


Semestinya ini belum layak dikatakan cinta, ini hanya rindu tentang kenangan itu.
Ini bukan cinta, ini hanya untain syair lama yang ingin kuingat kembali.
Kata orang-orang ini cinta, tapi kataku ini bukan cinta. Mereka menuduhku...
Karena disini aku masih baik-baik saja tanpa kenangan itu.
Katanya, tanpa cinta itu hidup akan terasa hampa dan aku tak merasakan itu.
Berarti ini bukan cinta...
Ataukah ini hanya ilusi cinta?
Bukankah, Ilusi cinta dan cinta itu berbeda?
Andai saja ini cinta, aku pasti memikirkannya setiap saat tapi tak begitu.
Sungguh, ini benar-benar bukan cinta.
Yah hanya ilusi cinta.
Terlihat samar, begitupun dengan bayangnya ikut terlihat samar pula.
Bahkan, aku sudah lupa cara dia berjalan dan cara dia memanggil namaku.
Aku benar-benar sudah lupa.
Berarti ini bukan cinta, karena dengan cepatnya aku bisa melupakan itu.
Sungguh aku berharap, ini bukan cinta karena dia sungguh tak layak untuk itu.



Harna
9 Desember 2012

Jumat, 30 November 2012

Dari AnakMu

06.08 Posted by Harna Nawir No comments

Bait itu masih tercipta
Senada kasihMu dan seiring harapmu
Akan selalu ada, memenuhi jagad ini.
Hingga membetuk pilinan cinta yang sempurna
Lisan ini ingin meneriakkan sepatah kata untukmu IBU
Tapi sudah terasa SERAK, disini. 

Ayunan kasih, belaian rindu
Memenuhi ruang hati, merasuk hingga mengenai hati yang terdalam.
Kasih sayangmu, sangat terasa IBU.
Ini bukan kumpulan asa yang tak berujung
Harapmu untuk nanda-mu ini segera terwujud.
Waktu itu akan benar-benar tiba
hingga saat itu, ibu akan meneteskan embun kebahagian itu lagi.

Tersusun rapi menjadi sebuah kisah
Kasih seorang IBU untuk anak
Harap Seorang IBU untuk anak
Pembalasan Kasih dari anak untuk IBU.
dan Pembuktian harap dari anak untuk IBU...




Jumat, 23 November 2012

Sedikit 'Cerita Lama'

20.23 Posted by Harna Nawir No comments

27 Oktober 2012

Saat itu saya bertemu dengan dia lgi. Pertemuan yang sangat jarang terjadi.
Awalnya, senang karena setidaknya kami menjalin silahturahmi lagi.
Saat mereka sedang asik ngobrol. Saya tidak merasakan apapun, layaknya sebagai teman biasa.
Sangat beda, dengan awal saya suka dengan dia. Sekarang sangat berbeda.
Saya tidak merasakan debaran aneh itu, disini.
Tidak lagi, sudah biasa. Benar-benar sudah biasa lagi.

Dentuman yang kencang itu, kini sudah samar terdengar.
Astaga!! Bahkan tidak ada terdengar apapun.
Yes!! Saya benar-banar  sudah melupakan dia.
Teringat, saat itu dia berbisik dan berkata ‘Makanya dulu, jangan koro-koroang”
Terus, Gw harus koprol sambil bilang wou ghitu?? Hahaha (Alayers)

Kataku dalam hati, itu bukan koro-koroang (dulu)
Tapi itu caraku mencintai, sedikit aneh.
But it’s me...
Dulu, saya benar-benar sangat suka dengan dia.  Sangat dan sangat  malah !!!
Tapi sakarang  sudah “go away”  saja..
Makanya, saya kapok pacaran. Hehhe
Dan sekarang dengan orang lain tapi tetap dari masa lalu. Hehehe (sangat suka dengan masa lalu)
Mending cidaha saja. (abadi, tidak diganggu gugat oleh orang lain dan bebas)

Rabu, 21 November 2012

Bahkan Sudah Lupa Cara Mencintai

07.36 Posted by Harna Nawir 1 comment
Ini sebuah cerita yg sudah usang
dan lagi tentang cinta
Kusam dan tak terlihat sempurna lagi
Seperti hujan ketika menculik indahnya senja di sore hari
Tak terlihat indah lagi..

Kuingin yang lain..
yang lebih indah, lebih dari yang dulu
Tapi bagaimana caranya?
Bahkan disini, saya sudah lupa cara mencintai.

Daun-daun menari seakan terlihat riang
Tak ada angin namun masih terlihat riang
Itukah bahagia yang sebenarnya?
Atau disana, masih ada kebahagian lebih yang belum terbaca??
Ini Bukan Periang yang hampir gagal
Ini hanya komposisi dari mencoba bahagia tanpa Angin

Ingatkan saya tentang cara mencintai...
Besar keinginan mencoba untuk yang lain

Rabu, 14 November 2012

DON’T CARE WITH WHAT ABOUT PEOPLE SAY

06.35 Posted by Harna Nawir No comments

JANGAN PEDULI DENGAN APA YANG ORANG KATAKAN

“Don’t care with what about people say” artinya jangan peduli dengan apa yang ornag katakan. Yang dimaksud disini yaitu perkataan negative. Perkataan negative mampu mengubah apa yang telah  menjadi mimpi kita, dapat menghambat apa yang kita impikan. Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan mencoba menjauhkannya darimu. Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu. Karena itu: Tetaplah selalu berpikir positif.  Berlakulah tuli jika orang berkata kepadamu bahwa kamu tidak bisa menggapai cita-citamu.  Selalulah berfikir bahwa ANDA BISA MELAKUKANNYA.
Mendengarkan suara-suara pesimis yang disampaikan orang lain, memang dapat mempengaruhi kesiapan diri dan upaya kita untuk dapat mencapai puncak kesuksesan dengan didasarkan pada adanya usaha serta kerja keras. Adanya kata-kata pesimis dari orang lain, secara langsung atau tidak langsung, memang dapat membuat kita melemah dan mengendurkan upaya serta semangat kita untuk mencapai puncak prestasi. Padahal, apabila kita merasa memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu, dan kita tetap memelihara hasrat itu, kita dapat menggapainya.
Berpikir positif memang merupakan syarat mutlak apabila kita ingin menjalani sesuatu untuk mencapai puncak pencapaian seperti yang kita inginkan. Kita bisa saja mendengarkan pernyataan pesimistis orang lain. Namun pernyataan pesimistis itu sebaiknya tidak mempengaruhi keinginan hidup kita untuk mencapai apa yang ingin kita capai. Sebuah pembuktian memang perlu dilakukan agar orang lain (terutama orang yang berpikiran pesimis) tahu, kalau kita memang mampu mencapai segenap mimpi dan harapan kita.
Jangan biarkan orang lain membentuk kita menjadi pribadi yang "HANYA BISANYA" bermimpi tanpa pernah bisa mewujudkan mimpi. Orang lain boleh pesimis tapi jangan biarkan diri ini menjadi pesimis juga, karena apabila orang lain bisa mewujudkan mimpi, kenapa kita tidak. Jangan pula kita hanya menggantung cita-cita setinggi langit namun kita sendiri tidak pernah sampai ke langit. Kalau kita tahu dan sadar bahwa kita mampu, berusahalah, agar langit bisa kita capai dan orang lain tahu, usaha yang kita lakukan (dengan dibawa dalam doa tentunya) tidak akan berakhir dengan kesia-siaan, tapi sebuah hasil seperti yang kita inginkan.
Semangat... terus berusaha... jangan menyerah oleh keadaan, tapi kalahkanlah keadaan. Kiranya Tuhan memimpin langkah kita untuk dapat mewujudkan cita-cita atau mimpi yang ada didalam benak pikiran kita. Orang lain boleh saja berpikiran pesimis, tapi kita tidak boleh menjadi lemah oleh karena sikap pesimis orang lain karena kita yang menjalani hidup kita.

Sebagaimana dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman :
 “Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.” (A1 Qashash: 55)
Sekarang sudah jelas bahwa dalam Al Qur’an dijelaskan jangan mendengarkan perkataan yang tidak bermanfaat. Yang dimaksud yang tidak bermanfaat yaitu perkataan yang mampu memberikan efek negative terhadap diri kita. Dan dijelaskan pula bahwa jangan bergaul dengan orang-orang yang bodoh, yang dimaksud yaitu orang-orang yang selalu mengatakan hal-hal yang tidak bermanfaat.