Harum aroma itu masih mengingatkanku
Membekas hingga merasuk jauh di indera penciumku, begitu
dalam.
Aku tau, yang dituju bukan aku.
Aku tau pula bahwa jauh disana ada namanya kau simpan di
dalam hatimu.
Tapi itu tak menggoyahkan besar rindu disini, sama sekali
tidak.
Aku tau ini salah, tapi rasa ini tak merugikanmu kan?
Sama sekali tak menganggu rasamu dgn dia kan?
Rasa ini selalu saja menari indah, bagai tak ada beban.
Walau akal ini tau bahwa kau pernah membuat luka kecil yg
sangat dalam.
Tapi luka itu belum bisa menutupi rasa ini.
Astagfirullah.. aku tau ini salah.
Ya Allah.. jadikan rindu ini sebagai pahala.
Ini rindu terhormat, bukan rindu hina yang diumbar-umbar.
Biarlah waktu yang menegurnya bahkan menyudahinya..
InsyAllah...
Rindu sesungguhnya adalah menanti kehadirannya menjemput dgn syariatNya.. Bahwa dia siap untuk meminang tak sekadar merindu.. Hehe
BalasHapusSaya suka semua puisi-ta Dek.. ^_^
Jadi kagum ka