Family oriented and education oriented

Rabu, 04 Maret 2015

Paragraf 6

22.39 Posted by Harna Nawir No comments
   Teduhnya angin sepoi hanya sampai raga, tak menelusuk hingga ke jiwa yang semakin hari semakin hampa. Entah apa yang terjadi pada jiwa ini, kering kerontang bak belukar di bawah terik matahari. Terbakar karena panasnya tak sanggup tertahan oleh jiwanya sendiri. Bagaimana mungkin raga baik-baik saja sementara jiwa merana. Bagaimana mungkin raga menari dan menebar tawa kecil sementara jiwa tertatih. Apalah daya jika itu terjadi, hanya mampu menikmati dengan keber-pura-an bahwa jiwa baik-baik saja disini, dengan balutan raga yang kelihatannya baik-baik saja.  


0 komentar:

Posting Komentar