Family oriented and education oriented

Senin, 29 November 2010

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS PADA PENDUDUK DESA BULAN WONOSARI KLATEN

08.35 Posted by Harna Nawir No comments
N.Juni Triastuti dan Iin Novita Mahmudah
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta


ABSTRACT
Achievement of knowledge about diabetes mellitus not properly done well by paramedic or health institution because of not includes infection disease. The effort to achieve knowledge about diabetes mellitus will prevent people suffer from this disease and prevent the complication caused by this disease. The society of Bulan village never was educated knowledge about diabetes mellitus from paramedic. Therefore still needed achievement knowledge about diabetes mellitus. At this beginning of this activity, participant given the questioner about basic knowledge about diabetes mellitus. Then participant given education about diabetes mellitus further including definition, symptom, examination, complication, therapeutic, prevention. And then the last question given to the participant therefore we could see the knowledge achievement from the score. The result of this activity is that paramedic and the society give a lot of attention to understand explanation about diabetes mellitus
Kata kunci: pengetahuan, diabetes mellitus.


PENDAHULUAN
Istilah Diabetes mellitus masih kurang familiar di masyarakat kita karena memang penyakit ini bukan merupakan penyakit menular dan karena memang masyarakat jarang mengetahui bahwa diri mereka mempunyai resiko menderita penyakit diabetes mellitus. Biasanya masyarakat baru mengetahui menderita penyakit diabetes mellitus secara kebetulan waktu mereka mondok dirumah sakit dan dilakukan pemeriksaan darah. Faktor pengetahuan penderita dan keluarga yang kurang tentang tanda, gejala, pemeriksaan, komplikasi, tindak lanjut dan perawatan, serta pencegahan penyakit menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun.Menurut Notoatmodjo (1993) metode ceramah baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Ceramah dapat berhasil dengan baik apabila penceramah
menguasai materi dari yang akan diceramahkan. Penceramah harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi, mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya, makalah singkat, transparan , sound system dan lain sebagainya. Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembanga penuh secara klinis, maka diabetes mellitus ditandai oleh hiperglikemia puasa, aterosklerotik, mikroangiopati, dan neuropati.Manifestasi klinis hiperglikemia biasanya sudah bertahun-tahun mendahului timbulnya kelainan klinis dari penyakit vaskularnya.(Sylvia Anderson Price and Lorraine McCarty, 1995)
Faktor resiko diabetes mellitus adalah kelompok usia dewasa tua (lebih dari 40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4.000 gram, riwayat diabetes mellitus pada kehamilan, dislipedemia (Arif Mansjoer, 2001) Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu, banyak minum, banyak kencing, dan berat badan turun.Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. (Slamet Suyono, 1995) Komplikasi diabetes mellitus adalah gangguan pada pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren). Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.(Slamet Suyono, 1995)
Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet. Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur. (Perkeni, 1998). Tujuan pengabdian ini secara umumnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan penduduk mengenai penyakit diabetes mellitus. Sedangkan tujuan khususnys, setelah pemberian pengetahuan diharapkan penduduk dapat memiliki pengetahuan mengenai penyakit diabetes mellitus, factor
resiko, serta komplikasinya, memiliki sikap dan pola hidup yang sehat untuk mencegah diabetes mellitus dan menghindari komplikasinya. Manfaat kegiatan pengabdian ini adalah yang pertama penduduk mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit diabetes mellitus dapat memahami, serta dapat memberikan informasi yang benar kepada keluarga dan masyarakat tentang penyakit diabetes mellitus dan factor resikonya. Yang kedua diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit diabetes mellitus dan menjaga keseimbangan antara pola makan dan olah raga dan mencegah timbulnya komplikasi akibat penyakit diabetes mellitus.

METODE KEGIATAN
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah tatap muka/ceramah kepada penduduk desa Bulan, Wonosari, Klaten. Pengabdian Masyarakat ini telah dilaksanakan dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2008 dimulai dari pukul 09.00-12.30. Sebelum diadakan ceramah/penyuluhan tentang diabetes mellitus para peserta diberikan lembar pretes mengenai penyakit diabetes mellitus kemudian para peserta dipersilakan mengerjakan dulu soal pretes tentang pengetahuan dasar peserta, pengetahuan khusus tentang diabetes mellitus, dan sikap peserta berhubungan dengan diabetes mellitus. Kemudian setelah selesai jawaban dikumpulkan baru dimulai kegiatan penyuluhan dan diskusi mengenai seputar penyakit diabetes mellitus. Setelah selesai para peserta diberikan lembar soal postes yang sama untuk diisi setelah mereka
mendapatkan penjelasan tentang diabetes mellitus.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kegiatan peningkatan pengetahuan tentang diabetes mellitus pada penduduk desa Bulan, Wonosari, Klaten dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan , sikap dan kecenderungan berperilaku karyawan dan perawat. Alat ukur yang berupa 4 pertanyaan karakteristik penduduk dan dasar pengetahuan awal dengan rentang nilai 0-1, 10 pertanyaan pengetahuan mengenai diabetes mellitus dengan pilihan benar nilainya 1 dan salah nilainya 0. Pertanyaan mengenai sikap berjumlah 10, dengan rentang nilai 0-1. Evaluasi terhadap kegiatan secara objektif dapat dilihat dari peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan kecenderungan berperilaku yang diukur sebelum (pretes) dan postes(sesudah). Pretes dilakukan sebelum acara penyuluhan/penyampaian materi dan sesudah acara penyampaian materi serta diskusi selesai baru diakhir acara dilakukan postes.

Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini didapatkan bahwa nilai postes tentang pengetahuan dasar sebanyak 100%, sedangkan nilai pengetahuan tentang diabetes mellitus sebanyak 79%, dan nilai sikap menunjukkan 100%. Nilai rata-rata pengetahuan dasar dari 12 peserta penyuluhan adalah sebesar 1,41. Pada saat pretes , peserta penyuluhan banyak yang memberikan jawaban bernilai rendah pada pertanyaan no. 2 tentang pengetahuan istilah diabetes mellitus, pertanyaan no. 3
bahwa hampir semua peserta belum pernah mendapatkan informasi tentang diabetes mellitus, dan pertanyaan no. 4 dimana kebanyakan peserta tidak pernah dan tidak mengerti tentang informasi tentang diabetes mellitus dari media manapun. Dan setelah mendapatkan penyuluhan tentang diabetes mellitus ini maka terdapat peningkatan ratarata nilai pengetahuan dasar dari 1,41 menjadi 4. Peningkatan sebesar 2,69 dikarenakan peserta sudah memiliki tambahan pengetahuan dasar tentang diabetes mellitus.
Nilai rata-rata pengetahuan dari 12 peserta penyuluhan tentang diabetes mellitus adalah sebesar 9. Pada saat pretes , peserta penyuluhan banyak yang memberikan jawaban salah pada pertanyaan pengetahuan, Nilai Pretes Pengetahuan Nilai Postes Nilai Pengetahuan dasar Nilai Pengetahuan Nilai Sikap antara lain ; no. 3 bahwa factor resiko terkena diabetes mellitus adalah obesitas (kegemukan), no. 10 bahwa penyakit diabetes mellitus dapat dicegah, pertanyaan no. 12 bahwa kegemukan berhubungan dengan beberapa penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit jantung koroner, no.13 bahwa pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet, no. 14 bahwa seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur, dan pertanyaan no. 15 bahwa penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit keturunan. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai diabetes mellitus maka terdapat peningkatan rata-rata nilai pengetahuan dari 9 menjadi 11,91. Peningkatan sebesar 2,91 dikarenakan peserta telah mengerti lebih jelas mengenai pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan mengenai diabetes mellitus. Nilai rata-rata sikap dari 12 peserta penyuluhan tentang diabetes mellitus adalah sebesar 6,66. Pada saat pretes, 12 peserta kebanyakan memberikan jawaban yang bernilai rendah pada pertanyaan sikap pada pertanyaan sikap, antara lain; no. 1 Penyakit diabetes mellitus dapat terjadi pada orang usia diatas 40 th sehingga bila usia sudah mendekati 40 th sebaiknya kita berhati-hati untuk selalu hidup sehat, no.3 bahwa dengan mengetahua adanya penyakit diabetes mellitus kita menjadi semakin takut dan cemas yang berlebihan, no. 6 bahwa secara rutin minimal 6 bulan sekali memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan meskipun tidak merasa sakit, no.7 bahwa saya menjadi takut dan malu bila memeriksakan kondisi kesehatan dan berkonsultasi dengan
dokter tentang kesehatan, no. 9 bahwa sangatlah perlu untuk melakukan perawatan pada luka pada penderita diabetes mellitus. Setelah dilakukan penyuluhan tentang diabetes mellitus maka terdapat peningkatan rata-rata nilai sikap dari 6,66 menjadi 10. Peningkatan se-besar 3,33 dikarenakan peserta telah mengerti lebih jelas mengenai pentingnya sikap hidup sehat setelah dilakukan penyuluhan tentang diabetes mellitus.

SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Penyuluhan mengenai penyakit diabetes mellitus dapt meningkatkan pengetahuan dan sikap penduduk menuju kearah sikap hidup sehat. Kegiatan pengabdian tentang penyuluhan pendidikan kesehatan dengan topic diabetes mellitus ini merupakan bentuk sumbangsih kepada masyarakat dalam rangka mengsosialisasikan mengenai penyakit diabetes mellitus. Sehingga masyarakat mengetahui dan akhirnya bisa merubah sikap kearah hidup sehat menghindari terkenanya diabetes mellitus dan mencegah komplikasinya.
b. Saran
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan mengenai diabetes mellitus perlu sering dilakukan Kegiatan pengabdian ini perlu ditindak lanjuti dengan pembinaan dan pengawasan kesehatan berkala bagi penduduk yang menderita penyakit diabetes mellitus.

PERSANTUNAN
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini kami tidak lepas dari bantuan dan bimbingan beberapa pihak, Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Rektor melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat yang telah membiayai sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran yang ikut memperlancar kegiatan ini. Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada Bapak Kepala Desa Bulan, Wonosari, Klaten beserta stafnya yang telah memberikan ijin lokasi bagi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, serta semua penduduk desa Bulan yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mendukung kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer, et all. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Notoatmodjo, S. 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). 1998. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta
Slamet Suyono. 1995. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Sylvia, Lorraine. 1995. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC.

0 komentar:

Posting Komentar